WABAH, KLB, Penyakit Zoonosis dan Kesehatan Pariwisata

wabah

upaya penanggulanga

undang2 no 4 tahun 1984 dan Permenkes No. 560/Menkes/Per/VIII/1989

. Wabah penyakit menular (wabah) adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka

Penyelidikan epidemiologis

Pemeriksaan, pengobatan, perawatan, dan isolasi penderita, termasuk tindakan karantina

Pencegahan dan pengebalan

Pemusnahan penyebab penyakit

Penanganan jenazah akibat wabah

Penyuluhan kepada masyarakat

Upaya penanggulangan lainnya

penyakit yang dapat menimbulkan wabah

  1. Kolera
  1. Pes
  1. Demam kuning (yellow fever)
  1. Demam bolak-balik (relapsing fever)
  1. Tifus bercak wabahi (typhus exantematicus)
  1. Demam berdarah dengue
  1. Campak
  1. Polio
  1. Difteri
  1. Pertusis
  1. Rabies
  1. Malaria
  1. Influenza

KLB

No. 451-I/PD.03.04/IF/1991

timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/ kematian yang bermakna secara epidemiologis dalam kurun waktu dan daerah tertentu.

kriteria

Timbulnya penyakit /menular yang sebelumnya tidak ada/ tidak dikenal

Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu, dll)

Peningkatan kejadian peny/kematian 2 kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun)

Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rerata perbulan dalam tahun sebelumnya

Angka rerata perbulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih dibanding dengan angka rerata perbulan dari tahun sebelumnya

Case fatality rate suatu peny. Dalam suatu kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibanding dengan CFR dari periode sebelumnya

Proportional rate (PR) penderita baru dari suatu periode tertentu menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding periode yang sama dan kurun waktu/tahun sebelumnya

Beberapa peny. Khusus: kolera, “DHF/DSS”

Setiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya (pada daerah endemis)

Terdapat satu atau lebih penderita baru dimana pada periode 4 minggu sebelumnya daerah tersebut dinyatakan bebas dari peny. yang bersangkutan

Beberap peny. yang dialami 1 atau lebih penderita

Keracunan makanan

Keracunan pestisida

penanggulangan

Tujuan : menghentikan /membatasi penyebaran peny di daerah yang terjangkit KLB

kegiatan

Pengobatan/ perawatan penderita

Penyelidikan lapangan (lanjutan)

Pencegahan penyebar luasan penyk

imunisasi, isolasi pend, penghapus hamaan lingk,

personal hygiene, pemeliharaan kesehatan lingk

Pengawasan tindakan pencegahan

Penyampaian informasi kpd dinas kesehatan / puskesmas yang berisiko terjadi KLB karena penyebaran KLB yg sedang terjadi

Penyampaian laporan hasil penanggulangan

kesehatan pariwisata

Gangguan penyakit-penyakit menular karena perjalanan wisata

Gangguan kesehatan karena lingkungan

Travel sickness

Bathing / diving

Altitude

Heat and humidity

Sun

Insect

Other Animals

Accidents

vacinnations

Gangguan kesehatan karena makanan dan minuman

diarrhea

Viral Hepatitis type A and E

Sexually Transmitted Diseases (STD)

HIV

hepatitis B

malaria

dengue / DHF

tuberculosis

upaya perlindungan

Makanan dan minuman yang sehat

Tempat wisata yang aman sehingga tidak menimbulkan kecelakaan.

Wisatawan merasa aman dan tidak di teror dalam istorahatnya / suasana yang nyaman

Wisatawan perlu keamanan sosial, tidak dirampok/dicuri barang-barangnya.

Wisatawan dapat melakukan ibadahnya sesuai dengan kepercayaan/agama masing-masing.

Dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang memenuhi standar pelayanan bila mereka jatuh sakit.

Bila diperlukan dapat melakukan evakuasi secara cepat ke negara tempat asalnya.

pedoman

objek wisata

Mengupayakan lingkungan yang bersih setiap waktu, demikian juga fasilitas restoran dan WC umum

Menyediakan tempat-tempat pembuangan sampah dalam jumlah memadai di tempat-tempat strategis.

Menyediakan fasilitas pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan.

Pemberian papan-papan peringatan pada tempat-tempat yang rawan kecelakaan yang dapat membahayakan pengunjung

Akomodasi, Hotel dan Restoran

Menjaga kebersihan kamar hotel, ruangan restoran, seluruh fasilitas dan perlengkapan.

Mengupayakan lingkungan yang bebas lalat, nyamuk, tikus dan binatang pengganggu lainnya.

Mengupayakan semua fasilitas yang ada seperti : salon, kolam renang dalam keadaan bersih dan bebas hama.

Menyediakan pakaian seragam yang bersih, sopan dan menarik untuk petugas pelayanan.

Biro Perjalanan Wisata

Menjaga agar armada angkutan yang dimiliki beserta perlengkapannya dalam kondisi bersih dan berfungsi dengan baik.

Bis wisata harus tersedia perlengkapan : tong sampah dan kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).

Meletakkan pesan-pesan untuk tidak merokok dalam bis pada tempat-tempat yang mudah terlihat.

imunisasi

Routinel Immunization : DPT, POLIO, CAMPAK, INFLUENZA.

Required Immunization : Yellow Fever, Cholera, Meningococcal Meningitis.

Recommended Immunization : Hepatitis A & B, Typhoid Fever, Japanese Encephalitis, Cholera, Rabies.

zoonosis

penyakit yang menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya dari manusia ke hewan

contoh

Flu Burung,

Rabies,

Pes,

Anthrax,

suatu jenis penyakit influenza yang ditularkan oleh burung kepada manusia.

H5N1 dan H7N9

Masa inkubasi : 3 – 5 hari

gejala Demam, sakit kepala, pegal-pegal, pilek, batuk, dan sesak.

komplikasi

Infeksi paru-paru.

Acute respiratory distress syndrome

Gagal multi organ (misalnya gangguan jantung dan disfungsi ginjal)

Flu burung H5N1 sampai dengan Oktober 2017 telah menjangkiti 860 orang di seluruh dunia dan menyebabkan kematian kepada 454 orang.

cara penularan

Menyentuh unggas yang telah terinfeksi, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati.

Kontak dengan cairan tubuh unggas yang sakit, misalnya ludah. Atau tidak sengaja menghirup percikan cairan tubuh tersebut.

Kontak dengan debu dari kotoran unggas sakit yang telah mengering atau menghirupnya.

Menyantap daging atau telurnya dengan tidak dimasak sampai benar-benar matang.

Makan daging dan telur yang matang tidak akan membuat Anda tertular virus flu burung.

diagnosis

Adanya virus pada swab atau usapan hidung atau tenggorokan pasien.

Pemeriksaan lain yang perlu dilakukan adalah foto Rontgen dada.

pengobatan

oseltamivir dan zanamivir. Oseltamvir adalah obat pilihan utama.

Pasien yang telah terbukti menderita flu burung biasanya akan dirawat di ruang isolasi di rumah sakit untuk menghindari penularan

Dianjurkan untuk minum banyak cairan, mengonsumsi makanan sehat, istirahat, dan minum obat pereda rasa sakit,

pencegahan

Selalu menjaga kebersihan tangan, cuci tangan dengan sabun

Menjaga kebersihan kandang apabila kita memelihara unggas,

Memastikan untuk mengonsumsi daging atau telur unggas yang telah dimasak dengan baik,

Tidak mengonsumsi unggas liar hasil buruan karena kita tidak tahu penyakit apa saja yang mungkin ada di tubuh mereka.

Belilah daging unggas yang sudah dipotong di swalayan atau pasar tradisional yang kebersihannya terjaga dengan baik.