Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
STRUKTUR PUISI - Coggle Diagram
STRUKTUR PUISI
Struktur Fisik Puisi
ini merupakan unsur pembangun yang
bersifat fisik atau tampak dalam susunan kata-kata puisi.
Diksi (Pemilihan Kata)
merupakan pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Pemilihan
kata-kata dalam puisi berkaitan erat dengan makna, rima, dan urutan kata dalam puisi.
Imaji
merupakan kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi,
seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan.
Bahasa Figuratif (Majas)
merupakan bahasa yang mengandung kias.
Personifikasi
atau penginsanan merupakan gaya bahasa yang menggunakan sifat-sifat insani
untuk benda atau barang yang tidak bernyawa.
Hiperbola
merupakan gaya bahasa yang mengandung makna melebih-lebihkan atau membesar
besarkan sesuatu.
Metonimia
merupakan gaya bahasa menggunakan nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan
segala sesuatu sebagai pengganti.
Metafora
adalah perbandingan implisit, tanpa kata pembanding, seperti atau bagai di antara dua
unsur berbeda.
Simile
adalah perbandingan eksplisit, yaitu menyatakan sesuatu dengan hal lain, menggunakan
kata pembanding seperti atau bagai.
Asosiasi
atau perumpamaan merupakan perbandingan dua unsur yang sebenarnya berlainan,
tetapi sengaja dianggap sama. Perbandingan ini secara eksplisit menggunakan kata, seperti,
bagai, ibarat, umpama, bak, dan laksana.
Pleonasme
adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata mubazir.
Ironi
adalah gaya bahasa yang berupa sindiran halus, berupa pernyataan yang maknanya
bertentangan dengan makna sebenarnya.
Litotes
adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang dikecil-kecilkan, dikurangi dari
kenyataan yang sebenarnya dengan tujuan untuk merendahkan diri.
Antitesis
adalah gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan yang bertentangan dengan
menggunakan kata-kata atau kelompok kata yang berlawanan.
Repetisi
adalah gaya bahasa berupa pengulangan kata, frasa, atau kalimat dalam larik ataupun
bait puisi.
Kata konkret
merupakan kata yang dapat ditangkap dengan indra yang memungkinkan munculnya
imaji. Kata konkret merupakan kebalikan dari kata abstrak. ata konkret yaitu kata yang mempunyai
rujukan berupa objek yang dapat diserap oleh pancaindra.
Versifikasi (Rima, Ritme, dan Metrum)
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah struktur puisi. Versifikasi juga berarti seni atau praktik menulis sajak.
Rima
merupakan persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, maupun akhir baris puisi.
Onomatope
adalah tiruan bunyi yang ada.
Bentuk intern pola bunyi
terdiri atas aliterasi, asonansi, persamaan akhir, dan repetisi bunyi
(kata).
Pengulangan kata/ungkapan
, pengulangan dalam puisi tidak terbatas pada bunyi, tetapi juga
kata dan ungkapan.
Ritme/irama
adalah alunan yang terjadi karena perulangan dan pergantian kesatuan bunyi pada
arus panjang pendek bunyi, keras lembut tekanan, dan tinggi rendah nada.
Metrum
adalah ukuran irama yang ditentukan oleh jumlah dan panjang tekanan suku kata dalam
setiap baris hingga pergantian naik turun suara secara teratur.
Tata Wajah (Tipografi).
Perwajahan puisi (tipografi) adalah tatanan kata, kalimat, larik, dan bait dalam puisi.
Struktur Batin Puisi
merupakan unsur pembangun puisi yang tidak tampak langsung dalam penulisan
kata-katanya.
Tema/Makna (Sense)
adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair melalui puisi.
Perasaan (Feeling
) penyair dapat diungkapkan melalui puisi.
Nada (Tone) dan Suasana
. Penyair mempunyai sikap tertentu terhadap pembaca.Sikap penyair terhadap pembaca tersebut diungkapkan dalam nada, sehingga tercipta suasana puisi.
Amanat
dapat disebut pesan atau nasihat dalam sebuah puisi