Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Pemberantasan dan Penanggulangan Penyakit - Coggle Diagram
Pemberantasan dan Penanggulangan Penyakit
AIDS
Masa inkubasi: tergantung daya tahan tubuh masing-masing, kurang lebih 5-10 tahun
Gejala utama
Demam berkepanjangan >3 bulan
Diare kronis >1 bulan berulang/ terus menerus
Penurunan berat badan >10% dalam 3 bulan
Gejala minor
Batuk kronis >1 bulan
Infeksi mulut & tenggorokan karena jamur Candida Albikans
Pembengkakan kelenjar getah bening yang menetap di seluruh tubuh
Muncul herpes zoster berulang
Bercak-bercak gatal di seluruh tubuh
Epidemiologi
1979 di AS
Indonesia 2019: 377.564
Cara Penularan
Hidup dalam cairan tubuh
Terjadi melalui
hubungan seks dengan pengidap AIDS
kontak darah/luka dan transfusi darah yang tercemar HIV
penggunaan jarum suntik/tindik secara bersama/bergantian dengan pengidap HIV
Ibu yang mengandung menginfeksi bayinya
Terapi
X penyembuhan sempurna
Tujuan pengobatan -> memperpanjang hidup kurleb 1-2 tahun
Terapi dgn obat anti-retrovial seperti Azidotinidin (AZT)
Dikembangkan kombinasi: Saquinavir, Indinavir, Viracept, Ritanavir
Terapi penunjang: tanpa obat2an kimia, melengkapi obat anti-retroviral
Pencegahan
Hubungan seks aman
Hindari kontak darah/luka pada transfusi darah yang tercemar virus HIV
Hindari penggunaan jarum suntik/tindak bersamaan dengan penderita HIV
Ibu hamil dengan HIV harus menerima obat anti virus
Faktor Risiko
Unprotected sex
Menderita STD
Berbagi jarum terkontaminasi
Menerima suntikan tidak aman
Pengalaman terjadi kecelakaan tertusuk jarum pada petugas kesehatan
Surveillance Epidemiologi
Mencari data AIDS
Menganalisis data yang sudah terkumpul dan interpretasi hasil
Menyebarluaskan hasil interpretasi utk pencegahan
Tuberkulosis
Kuman Mycobacterium tuberculosis
Masa inkubasi: 4-5 minggu
Gejala
Batuk lama >2 minggu
Batuk darah
Badan lelah
BB menurun
Keluar keringat malam hari
Pernapasan pendek
Epidemiologi
Indonesia 2019: peringkat ke-3
Indonesia 2019: 845.000 kasus
Cara Penularan
paru, KGB, usus, otak, dll
terjadi melalui
langsung: droplet infection
tidak langsung: airborne
Diagnosis
sputum -> bakteri tahan asam
PCR
Pengobatan
Strategi DOTS
Terapi sesuai kategorinya
Obat utama: INH, Rifampicine, Pyrazinamid
Pencegahan
Menguap mulut harus ditutup
Batuk mulut harus ditutup
Membuang dahak pasien di tempat yang diberi antiseptik
Ventilasi rumah paling sedikit 20% luas lantai
Lantai rumah dikenakan sinar matahari
Hindarkan asap rokok
Makan bergizi seimbang
Istirahat cukup
Susu sapi dimasak baik
Pemantauan Pengobatan TB
Pemeriksaan 2 contoh uji dahak (sewaktu & pagi)
Pemeriksaan ulang dahak pasien yang terkonfirmasi
Pasien harus memulai pengobatan tahap lanjutan setelah pengobatan tahap awal
Pasien TB baru yang tidak konversi pada 2 bulan pengobatan awal akan dilanjutkan pada tahap lanjutan
Pasien TB BTA positif akan dilakukan pemeriksaan ulang dahak pada akhir bulan ke 5 pengobatan. Jika hasil negatif, pengobatan dilanjutkan hingga dosis selesai
Surveilans epidemiologi
Mencari data
Menganalisis data dan interpretasi hasil
Menyebar luaskan hasil interpretasi
Malaria
Penyebab
Parasit
Plasmodium sp
P Falcifarum
P vivax
P ovale
P malariae
Masa inkubasi 1-3 minggu
Gejala
demam tinggi
menggigil
berkeringat dingin
sakit kepala
anemia
diare
dehidrasi
kejang
mual muntah
nyeri otot
tinja berdarah
tekanan darah turun tiba2
Epidemiologi
Indonesia 2019: 250.644 kasus
Penularan
gigitan nyamuk mengandung plasmodium sp
Diagnosis
Tetes tebal
hapusan darah
PCR
Pengobatan
keibjakan nasional pengendalian malaria Indonesia
pengobatan dengan ACT -> penderita dengan pemeriksaan darah positif
penderita malaria tanpa komplikasi diobat terapi kombinasi berbasis artemisinin (ACT) + primakuin sesuai jenis plasmodium
Tenaga kesehatan memastikan kepatuhan pasien meminum obat
Pencegahan
Hindari gigitan nyamuk
Hindari genangan air kotor
Hindari kerumunan keluar malam
Surveilans epidemiologi
Mencari data
Di daerah tujuan migrasi harus diperiksa setiap orang yang datang dari daerah endemis malaria
Analisis data dan interpretasi hasil
Menyebar luaskan hasil interpretasi
PTM
Definisi: penyakit tidak disebabkan oleh agent biologis bukan penyakit infeksi
Sifat
X melalui mata rantai penularan
multikausal
masa latent panjang
masa sakit lama
proses diagnosis lebih sulit
variasi luas
biaya tinggi untuk penanggulangan
Faktor risiko
Unchangable risk factors: umur genetik
Changeable risk factors: kebiasaan, perilaku
Suspected risk factors: dicurigai
Established risk factors: ditegakkan
Untuk prediksi, mencari penyebab, membantu diagnosis, pencegahan
Host, Agent, Environment
Pencegahan
Tingkat pertama
Promosi kesehatan
Perlindungan spesifik
Tingkat kedua
Diagnosis dini & pengobatan tepat
Pembatasan ketidakmampuan
Tingkat ketiga
Rehabilitasi