Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Pelayanan Kesehatan dan Sistem Rujukan - Coggle Diagram
Pelayanan Kesehatan dan Sistem Rujukan
Sistem Rujukan (Definisi, tipe, karakteristik)
Definisi: Suatu sistem penyelenggaraan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tanggung jawab yang timbal balik
terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan
secara vertikal dalam arti unit yang berkemampuan kurang
kepada unit yang lebih mampu atau secara horizontal dalam
arti unit-unit yang setingkat kemampuannya
Tipe: Rujukan upaya kesehatan perorangan dan Rujukan Upaya kesehatan masyarakat
Karakteristik
Menurut UNFPA:
Ketepatan dalam merujuk
pertimbangan kemampuan bayar pasien
kelayakan dan keterjangkauan fasilitas rujukan.
kepatuhan terhadap kebijakan dan SOP rujukan
kelengkapan fasilitas kesehatan rujukan baik daripada perujuk
melakukan rujukan balik dan juga feedback ke fasilitas
perujuk.
Menurut WHO:
adanya kerja sama antara fasilitas pelayanan kesehatan.
kepatuhan terhadap SOP rujukan
kelengkapan sumber daya pendukung, termasuk transportasi
dan komunikasi.
kelengkapan formulir rujukan.
komunikasi pra rujukan dengan fasilitas tujuan rujukan.
ketentuan rujuk balik.
Definisi kedokteran komunitas beserta perbedaan hubungan antara ilmu biomedis dan kedokteran komunitas
Ilmu Biomedis: Cabang sains kedokteran yang menerapkan prinsip biologi dan fisiologi dalam praktik kedokteran klinis.
Kedokteran Klinis: Cabang sains kedokteran yang mempelajari dan mempraktikkan berbagai pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk memulihkan kesehatan dengan cara mencegah dan mengobati penyakit pada individu pasien.
Kedokteran komunitas adalah cabang kedokteran yang memusatkan perhatian kepada kesehatan anggota-anggota komunitas, dengan menekankan diagnosis dini penyakit, memperhatikan faktor-faktor yang membahayakan kesehatan yang berasal dari lingkungan dan pekerjaan, serta pencegahan penyakit pada komunitas
Sistem kesehatan nasional (Definisi, Klasifikasi, Prinsip, ruang lingkup)
Definisi: pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.
Klasifikasi: Pelayanan kedokteran dan Pelayanan kesehatan masyarakat
Prinsip: promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitas.
Ruang lingkup: Tingkat Pertama/Primary Health Service, Tingkat Dua/Secondary Health Service, Tingkat Tiga/Tertiery Health Service
Tatalaksana awal krisis hipertensi dan rujukan yang sesuai
Manifestasi klinis krisis hipertensi adalah peningkatan tekanan darah mendadak sistolik > 180 mmHg atau diastolik > 120 mmHg. Jika ditemukan ada kerusakan target organ (+) maka pasien masuk dalam kategori hipertensi emergensi yang harus ditatalaksana secara agresif. Namun, jika tidak didapatkan kerusakan target organ, maka pasien masuk dalam kategori hipertensi urgensi.
Hipertensi urgensi dapat diterapi rawat jalan dengan anti-hipertensi oral. Terapi ini meliputi penurunan TD dalam 24-48 jam. Penurunan TD tidak boleh lebih dari 25% dalam 24 jam pertama. Terapi lini pertama dapat diberikan Captopril 25 mg per oral atau sublingual.
Tujuan, fungsi, dan kewajiban kedokteran keluarga
Fungsi
Menjalin kerjasama dengan semua fasilitas kesehatan dalam
rangka rujukan.
Menjaga hubungan baik dan terbuka dengan para pelaku
jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat lainnya.
Meningkatkan peranserta keluarga dan masyarakat peserta agar
berperilaku hidup sehat.
Memberikan pelayanan kesehatan paripurna efektif dan efisien,
sesuai ketentuan yang berlaku.
Hak dan Kewajiban
Hak
Menerima pembayaran pra-upaya dengan sistim kapitasi.
Memperoleh bonus atau insentif lain atas prestasi kerjanya.
Menolak pemeliharaan kesehatan kepada peserta yang tidak
mematuhi ketentuan JPKM.
Menolak pemeliharaan kesehatan kepada peserta bila tidak
tercakup dalam kontrak antara PPK dengan Badan
pelayanan.
Memutuskan kontrak kerja dengan bapel bila kesepakatan tak
dipatuhi.
Kewajiban
Bertanggung jawab atas kesehatan peserta.
Bertanggung jawab atas pengaturan pemanfaatan sarana
kesehatan untuk keluarga peserta.
Bertanggungjawab menyampaikan laporan utilisasi pelayanan
kesehatan kepada Badan Penyelenggara jaminan.
Bersama-sama dengan instansi kesehatan setempat,
bertanggung jawab atas pelayanan kesehatan peserta bila
terjadi kasus KLB.
Tujuan
Terselesaikannya masalah kesehatan keluarga dan
terciptanya keluarga yang partisipatif, sehat sejahtera badan,
jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap anggota keluarga
hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Tatalaksana komprehensif pada pencegahan
Pencegahan umum
Di samping pengobatan medis, juga harus melakukan perubahan gaya hidup dan pola makan. Hal ini penting untuk mencegah hipertensi emergensi dan urgensi kembali terjadi pada lain waktu. Beberapa perubahan gaya hidup positif yang bisa dilakukan untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi, seperti diet hipertensi dengan mengurangi asupan garam, olahraga teratur, dan lainnya.
Pencegahan primer: terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor (pre-patogenesis)
Pencegahan sekunder: Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari stressor.
Pencegahan tersier: Merupakan pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit sudah lanjut (akhir periode patogenesis) dengan tujuan untuk mencegah cacad dan mengembalikan penderita ke status sehat
Mengatur diet DASH
Perbedaan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) dan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat)
UKP
Primer:Pelayanan ini memberikan penekanan pada pengobatan,
pemulihan tanpa mengabaikan upaya peningkatan dan pencegahan termasuk gaya hidup sehat.
Sekunder: SekunderMerupakan pelayanan kesehatan
spesialistik yang dilaksakanan oleh spesialis atau dokter yang
telah mendapatkan pendidikan khusus dan mempunyai ijin
praktik yang didukung oleh tenaga kesehatan lainnya.
Tersier: Merupakan pelayanan kesehatan perorangan yang
menerima rujukan sub-spesialistik dari pelayanan kesehatan
dibawahnya, dan dapat merujuk kembali ke faskes yang dirujuk.
UKM
Primer: Pelayanan ini menekankan pada pelayanan peningkatan
dan pencegahan tanpa mengabaikan pengobatan dan
pemulihan dengan sasaran keluarga, kelompok masyarakat, dan
masyarakat itu sendiri.
Sekunder: SekunderMerupakan pelayanan yang dilakukan
melalui menerima rujukan kesehatan dari pelayanan kesehatan
masyarakat primer dan memberikan fasilitasi dalam bentuk
sarana.
Tersier: pelayanan kesehatan masyarakat tersier yang
menerima rujukan kesehatan dari pelayanan kesehatan
sekunder dan memberikan fasilitasi dalam bentuk sarana,
teknologi, sdmk dan rujukan operasional.
Syarat dan ketentuan dokter keluarga
Mempunyai sejumlah tenaga dokter yang telah lulus pelatihan DK.
Mempunyai sejumlah tenaga pembantu klinik dan paramedis
telah lulus pelatihan khusus pembantu DK.
Menjalankan praktik dokter keluarga purnawaktu.
Dilengkapi dengan sarana komunikasi.
Berbagai penerimaan dengan formula tertentu yang disepakati bersama.
Sebaiknya mudah dicapai dengan kendaraan umum.
Berbagi kewajiban dan tanggung jawab atas asset, liability dan pelayanan pasien.
Mempunyai bangunan yang memadai.
Lebih memilih memberikan pelayanan kepada suatu masyarakat yang jelas batasannya (kepesertaan) dengan pembayaran secara kapitasi, ketimbang pelayanan kepada individu yang bukan peserta, bersifat episodik dan dibayar fee-for-service.