Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Permasalahan Pencemaran Udara di Jakarta - Coggle Diagram
Permasalahan Pencemaran
Udara di Jakarta
kondisi kualitas udara di
Indonesia tercatat terus memburuk sejak dua dekade terakhir, dan saat ini berada di peringkat
ke-20 negara dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Polusi Dari transportasi darat. (75 persen)
"Di Jakarta, kami memiliki 17 juta kendaraan bermotor. Dengan 17 juta kendaraan bermotor, bisa dibayangkan kualitas udara yang dihasilkan akibat dari residu polutan
Solusi :
harus segera dilakukan penataan di sektor transportasi. Salah satunya dengan menyiapkan kendaraan listrik untuk transportasi publik.
mulai dari kendaraan umum, kita dorong untuk menggunakan energi yang tidak merusak lingkungan, khususnya listrik.
Polusi pembangkit listrik dan pemanas (9 persen)
adanya pembangkit listrik tenaga uap batu bara dalam radius 100 meter di sekitar Jakarta.
Solusi :
Jakarta bisa menggunakan pembangkit listrik tenaga surya atap (PLTS Atap). Menurut Ricky, PLTS Atap sangat mungkin digunakan karena modular dan akan lebih aplikatif jika dimanfaatkan di Jakarta, sebab bisa diterapkan di gedung-gedung tinggi.
Disebabkan polusi pembakaran industri
(8 persen)
Industri memakai pembakaran batu bara dan kayu sebagai sumber energi untuk memproduksi barang-barang. Dampaknya, polutan bisa membuat iritasi mata, radang tenggorokan, sampai masalah pernapasan.
Melakukan pemantauan dan pengujian limbah cair
Solusi :
Melakukan pemantauan udara AMBIENT
Kegiatan industri menyebabkan polutan di udara meningkat. Partikel PM 2.5 dan 10, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, dan karbon monoksida menjadi penyebab utama yang dikeluarkan dari industri.
Melakukan pemantauan udara EMISI
Konsultasi pembuatan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
Disebabkan polusi pembakaran domestik (8 persen)
Kegiatan Rumah Tangga
Kegiatan rumah tangga seperti penggunaan kulkas pendingin dan AC turut menyumbang polutan udara berupa gas CFC. CFC merupakan salah satu gas rumah kaca yang dapat merusak lapisan Ozon Bumi sehingga mendorong terjadinya pemanasan global.
Solusi:
Menggunakan panel surya kini telah membudaya di negara maju dan berkembang untuk menghemat kebutuhan listrik. Panel surya akan mengubah energi matahari khususnya cahaya matahari menjadi energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan selanjutnya dapat digunakan untuk menghidupkan televisi,
Penumpukan&Pembakaran Sampah
Kota besar memiliki jumlah penduduk yang jauh lebih banyak dibandingkan desa, maupun kota kecil lainnya. Banyaknya penduduk berarti semakin banyak pula sampah yang dihasilkan setiap harinya. Sampah-sampah ini ditumpuk di tempat pembuangan sampah, sampah kemudian membusuk dan melepaskan gas metana ke udara.
Solusi :
Penggunaan Intermediate Treatment Facility (ITF)
ITF adalah tempat pengolahan sampah sementara sebelum sampah dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Fasilitas ini dilengkapi dengan teknologi incinerator yang dapat membakar hingga 1000 ton sampah hanya dalam waktu 1-2 jam. Incinerator menyisakan sedikit emisi (5% dari total sampah) dan dapat berfungsi sebagai pembangkit listrik (30 kWh/ton sampah) sehingga teknologi ini sangat ramah lingkungan. ITF rencananya akan diinstalasi di lima titik di Ibukota.
Solusi:
Penggunaan Plasma gasifikasi dan vitrifikasi,
Plasma gasifikasi dan vitrifikasi adalah merupakan suatu metode efektif dalam menguraikan berbagai senyawa organik dan anorganik menjadi elemen-elemen dasar dari sebuah senyawa, sehingga dapat dipergunakan kembali (reuse) dan didaur ulang (recycle). Komponen terpenting dari sistem plasma gasifikasi dan vitrifikasi adalah sebuah reaktor plasma, yang dapat terdiri dari sebuah plasma torch atau lebih.
Nama : Rido Oktavianes Prakasa Simbolon
Nim : 21060121140199