Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
perdarahan post partum - Coggle Diagram
perdarahan post partum
embryogenesis plasenta
terjadi pada 12-18 minggu setelah fertilisasi
vili korealis akan bertumbuh menjadi suatu massa jaringan yaitu plasenta
plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta
manajemen aktif kala III
melakukan penegangan tali pusat terkendali
masase fundus uteri
pemberian suntikan oksitosin dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir
patofisiologi perdarahan post partum
involusi uterus, kontraksi uterus lambat, atonia uteri, robekan jalan lahir, perdarahan, nyeri, volume cairan turun, anemia akut, Hb o2 turun, hipoksia, kelemahan umum.
tatalaksana khusus perdarahan post partum
retensio plasenta
robekan serviks
sisa plasenta
robekan jalan lahir
inversio uteri
atonia uteri
maturitas plasenta dan implantasi plasenta
penurunan morula keuterus
implantasi
fertilisasi
pembentukan plasenta
etiologi perdarahan post partum
tissue
kelainan pada jaringan berupa retensio plasenta, sisa plasenta, dan laserasi
trauma
terjadi robekan pada uterus, serviks, vagina, perineum, pecahnya varises pada vulva dan inversio uteri
tonus
kelainan pada tonus berupa atonia uteri, overdistensi uterus, infeksi intraamniotik, kelelahan pada otot uterus
thrombin
kelainan pada faktor koagulasi seperti pada hemofilia A, penyakit von willebrand, purpura trombositopenik idiopatik.
faktor resiko perdarahan post partum
plasenta previa
kurangnya thrombin
atonia uteri
ruptur rahim
robekan episiotomi
retensi plasenta
CMD penyebab perdarahan post partum
pemeriksaan fisik
konjungtiva anemis/subanemis
ketidaknyamanan vagina/pelvis
nyeri tekan uterus
sakit pinggang(hematoma)
vital sign
vulva dilihat apakah ada edema atau tidak
pemeriksaan penunjang
urinalis
profil koagulasi
kultur uterus
USG
jumlah darah lengkap
anamnesis
riwayat obstetrik
riwayat antenatal
OLDCART
tatalaksana awal perdarahan post partum
lengan
periksa nadi dan tekanan darah, pasang akses intravena, ambil darah untuk pemeriksaan infus,lakukan resusitasi cairan, berikan obat uterotonika
uterus
panggil bantuan, masase uterus, lahirkan plasenta dengan lengkap, kosongkan kandung kemih, jika atonia uteri lakukan kompresi bimanual, tentukan penyebab perdarahan, rujuk bila perlu
kepala
cek kesadaran, pastikan jalan napas bebas, cek pernapasan dan beri o2, lakukan pencatatan kronologi