TEORI BELAJAR HUMANISTIK

Akar Gerakan Humanistik

Diawali munculnya gerakan mahapeserta didik pada tahun 1960an

Dipelopori oleh Neill, John Holt, Jonathan Kozol, dan Paul Goodman

Fokus utamanya yaitu hasil pendidikan bersifat afektif, learning how to learn, meningkatkan kreativitas dan semua potensi perserta didik

Mencapai puncak pada tahun 1990an dengan tokoh-tokoh psikologi seperti Abraham Maslow dan Calrs Rogers

Lebih menekankan pada hasil belajar yang bersifat personal

Pandangan Abraham Maslow

Menyampaikan teori motivasi manusia berdasarkan pada hierarkhi kebutuhan

Kebutuhan fisik (physiological needs)

Kebutuhan akan rasa aman (safety needs)

Kebutuhan menjadi milik dan dicintai (sense of belongingness and love)

Kebutuhan penghargaan (esteem needs)

Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs)

Kebutuhan aktualisasi diri itu termanifestasi di dalam keinginan untuk memenuhi sendiri (self-fulfillment)

Tujuan pendidikan adalah aktualisasi diri, membantu dan menjadi yang terbaik.

Maslow disebut sebagai bapak spiritual psikologi humanistik di Amerika.

Pandangan yang sama (self-actualizing learner) juga disampaikan oleh Carl Rogers yang menyatakan orang yang berfungsi secara penuh (fully functioning person)

Pandangan Karl Rogers

Tiga unsur pokok pada diri individu

Organisme

Medan fenomena

Diri sendiri

Proses belajar terdiri atas dorongan kearah aktualisasi diri secara penuh

Kualitas belajar eksperiental dalam mengembangkan individu yang berfungsi secara penuh

Kerlibatan personal

Prakarsa diri

Pervasif

Evaluasi diri

Esensi

Menggunakan mekanisme kelompok

Perubahan perilaku dalam kelompok tidak harus berlangsung lama

Proses kelompok merupakan kekuatan dalam hubungan manusia dan membantu kehidupan secara penuh (here and now)

Prinsip-prinsip Belajar

Asumsi yang mendasari pendekatan humanistik

Peserta didik mempelajari apa yang mereka butuhkan dan ingin diketahui

Belajar tentang cara-cara belajar adalah lebih penting dibandingkan dengan memperoleh pengetahuan aktual

Evaluasi yang dilakukan oleh peserta didik sendiri adalah sangat bermanfaat dari pekerjaannya

Perasaan adalah sama pentingnya dengan fakta, dan belajar merasakan adalah sama pentingnya dengan belajar cara-cara berpikir

Belajar akan terjadi apabila peserta didik tidak merasakan adanya ancaman.

Lima prinsip-prinsip belajar

Swa Arah (Self-Direction)

Motivasi intrinsik

Belajar tentang Cara-cara Belajar (Learning How to Learn)

Dorongan dari dalam untuk bereksplorasi

Hasrat ingin tahu yang timbul dari dalam diri sendiri

Menumbuhkan keinginan untuk belajar

Mengetahui cara-cara belajar

Evaluasi Diri (Self-Evaluation)

Mengambil tanggung jawab yang penting bagi dirinya

Tujuan belajar yang akan dicapai

Sudah seberapa jauh dalam mencapai tujuan belajar yang ditetapkan sendiri

Pentingnya Perasaan (Important of Feelings)

Pembelajaran diarahkan pada pengembangan domain kognitif dan afektif sekaligus

Para pakar humanistik mengembangkan metode pembelajaran pertemuan kelas dengan membahas sebagai berikut:

Masalah

Nilai-nilai

Perasaan interpersonal

Bebas dari Ancaman (Freedom of Threat)

Pembelajaran diwarnai suasana demokratis secara tanggung jawab

Dapat mengungkapkan perasaannya dan kerendahan hatinya