Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Perdarahan Postpartum - Coggle Diagram
Perdarahan Postpartum
Faktor resiko
Penggunaan obat-obatan ( anestesi umum, magnesium sulfat ).
-
-
-
Uterus yang terlalu teregang (gemeli, hidramnion).
Adanya cacat parut, tumor, anomali uterus.
-
-
-
-
-
-
-
CMD Retensio Plasenta
-
-
Anamnesis
periode prenatal, informasi mengenai episode perdarahan postpartum sebelumnya, paritas, serta riwayat multipel fetus dan polihidramnion. riwayat postpartum sekarang dimana plasenta tidak lepas atau timbul perdarahan aktif setelah bayi lahir
-
-
Edukasi dan pencegahan
Edukasi
menyarankan ibu untuk rajin memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit). Pemeriksaan rutin pada ibu hamil disebut sebagai asuhan antenatal (Antenatal Care / ANC)
menjelaskan pada pasien dan keluarga mengenai keadaan pasien,
menjelaskan tatalaksana apa saja yang dapat dilakukan,
menjelaskan kemungkinan terburuk yang dapat terjadi dan kemungkinan dilakukannya transfusi darah dan histerektomi, serta meminta pasien untuk tetap tenang agar tidak makin memperburuk tanda-tanda vital pasien.
Setelah perdarahan pasien sudah terkendali, juga dijelaskan pada pasien untuk tetap tenang karena perdarahan sudah terkendali,
menjelaskan pada pasien untuk tidak takut untuk hamil dan melahirkan lagi,
menjelaskan perawatan luka (jika ada), serta diikuti dengan penjelasan mengenai ASI dan IMD
-
Tatalaksana
Awal
Penilaian kegawatdaruratan, tanda-tanda syok, dan pemberian oksigen
-
Pemberian cairan kristaloid atau normal saline. Dapat diberikan secara bolus jika terdapat syok hipovolemik
Pada pasien PPH primer dengan perdarahan aktif yang masif atau gejala hipovolemia pada PPH primer dan sekunder, dilakukan pemeriksaan golongan darah, crossmatch dan darah lengkap, serta transfusi sesuai protokol
-
Pada PPH sekunder, persiapkan transfusi darah apabila Hb <8g/dL atau secara klinis menunjukkan tanda-tanda anemia berat
-
-
Lanjutan
memberikan obat-obatan berupa preparat uterotonika, diantaranya oksitosin, metilergometrin, dan misoprostol. Oksitosin diberikan 10-20 unit dalam 500 mL NaCl 0,9% atau 10 unit intramuskular. Misoprostol merupakan analog prostaglandin E1 diberikan dengan dosis 600-1000 mcg dengan rute pemberian per oral, rektal atau vaginal.
-
-
-
Definisi
Perdarahan 500 cc atau lebih dari jalan lahir pada persalinan spontan pervaginam setelah kala III selesai (setelah plasenta lahir) atau 1000cc pada persalinan SC yang berpotensi mengganggu hemodinamik ibu
-