Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
perdarahan post partum post, Mila anriyani -sgd13- 108260159 - Coggle…
perdarahan post partum
fisiologi plasenta
CMD
pemeriksaan fisik
Peningkatan detak jantung
Pembengkakan dan nyeri pada jaringan daerah vagina dan sekitar perineum
Penurunan tekanan darah
pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium : bleeding time, Hb, Clot Observation test dan lain-lain.
anamnesis
Darah berwarna merah segar.
Nyeri pada perut bawah.
Demam.
Pernapasan cepat.
Keringat dingin.
Penurunan kesadaran, mengantuk atau pingsan.
defenisi
keluarnya darah dari jalan lahir segera setelah melahirkan. Perdarahan setelah melahirkan dengan jumlah wajar merupakan hal yang normal terjadi,
klasifikasi
sekunder (secondary post partum haemorrhage) merupakan perdarahan yang terjadi setelah periode 24 jam sampai 6 minggu postpartum
perdarahan postpartum primer { primary post partum haemorrhage) yaitu perdarahan yang terjadi dalam 24 jam pertama postpartum
etiologi
Kelainan pada tonus dapat berupa atonia uteri, overdistensi uterus, infeksi intraamniotik, kelelahan pada otot uterus, dan penggunaan obat relaksasi uterus seperti nitrogliserin dan magnesium sulfat. Kelainan pada jaringan dapat berupa retensio plasenta, sisa plasenta, atau bekuan darah.
faktor resiko
paritas, peregangan uterus yang berlebih, partus lama, umur, jarak hamil kurang dari 2 tahun, persalinan yang dilakukan dengan tindakan, anemia, riwayat persalinan buruk sebelumnya dan status Gizi Ibu.
patofisiologi
kelainan plasenta
Abrupsi plasenta (placental abruption) ...
Plasenta previa. ...
Plasenta akreta. ...
Retensi plasenta (retensio placenta) ...
Insufisiensi plasenta (placental insufficiency)
embriogenesis plasenta
tatalaksana awal
tatalaksana defenitif retensio plasenta
Penatalaksanaan retensio plasenta didahului dengan stabilisasi hemodinamik, terutama pada pasien dengan perdarahan hebat. Terapi definitif untuk retensio plasenta adalah manual plasenta. Terapi medis lain, seperti prostaglandin, asam traneksamat, nitrogliserin, dan oxytocin juga dapat diberikan.
edukasi retensio plasenta
Beberapa pencegahan dapat dilakukan, yaitu dengan cara:
Kontrol rutin pemantauan kandungan ke fasilitas kesehatan
Persalinan selanjutnya disarankan dilakukan di fasilitas kesehatan yang kompeten
Tidak menggunakan obat ergometrin
komplikasi retensio plasenta
Komplikasi yang dapat terjadi meliputi:
1) Komplikasi yang berhubungan dengan transfusi darah yang dilakukan.
2) Multiple organ failure yang berhubungan dengan kolaps sirkulasi dan penurunan perfusi organ.
3) Sepsis
4) Kebutuhan terhadap histerektomi dan hilangnya potensi untuk memiliki anak selanjutnya.
prognosis retensio plasenta
Prognosis tergantung dari lamanya, jumlah darah yang hilang, keadaan sebelumnya serta efektifitas terapi, diagnosa dan penatalaksanaan yang tepat.
Mila anriyani -sgd13- 108260159