Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Peta Kognitif dan Pemecahan Masalah Kehidupan Nyata, Resume Psikologi…
Peta Kognitif dan Pemecahan Masalah Kehidupan Nyata
Peran peta kognitif
Kerangka kerja konseptual yang memungkinkan untuk menganalisis tugas-tugas yang memerlukan operasi mental
Sebagai cara untuk mengkonseptualisasikan hubungan antara karakteristik tugas dan kinerjanya oleh seorang pelajar
Peta Kognitif memungkinkan mediator untuk berpikir tentang aspek atau karakteristik dari tugas-tugas yang disajikan dalam Pengayaan Instrumental, dan untuk memikirkan kesulitan yang mungkin dialami pelajar dalam menanggapi karakteristik ini.
Mediator dapat memilih strategi mediasi, untuk memodifikasi atau memanipulasi karakteristik tugas
Mediator memiliki pilihan yang lebih luas, dengan kemungkinan perubahan yang berfokus pada tugas, mediator, dan pelajar
Meditor (orang tua, teman sebaya, guru, dsb)
Pelajar (fungsi kognitif)
Tugas (Peta kognitif)
Parameter peta kognitif
Operasi dan Fungsi Kognitif
Operasi kognitif
adalah operasi mental sentral yang diperlukan untuk melaksanakan tugas. Contoh: dalam pemilahan pakaian meliputi perbandingan dan kategorisasi, dengan menyusun daftar parameter penting untuk pengumpulan informasi dan pengambilan keputusan, termasuk ukuran, warna, gaya, dll
Fungsi atau disfungsi kognitif
dianggap lebih sesuai dengan karakteristik pembelajar, sebagai aktivitas mental yang lebih perifer yang diperlukan untuk melaksanakan operasi kognitif. Misalnya, dalam tugas memilih pakaian, mencakup persepsi yang jelas dan tepat dari semua informasi yang meliputi setiap parameter.
Fase input
Fase elaborasi
Fase output
Konten
Modalitas: konkret, bergambar, figural, grafis, verbal, simbolis, dll
Tingkat kerumitan: banyaknya unit informasi, kebaruan tugas
Tingkat abstraksi: kontinum dari konkret ke abstrak
Tingkat efisiensi: seberapa cepat, seberapa tepat, seberapa banyak usaha yang diperlukan untuk melakukan tugas
Contoh Penerapan
Tugas Rencana Pencarian
Parameter peta kognitif
Operasi dan Fungsi Kognitif
Fase input: pemecah masalah harus memahami secara tepat dan mendefinisikan tugas, menerima dan memahami instruksi dan penggambaran bidang yang disajikan
Fase elaborasi: fungsi kognitif terkuat yang terlibat adalah perilaku perencanaan, yang diperlukan dalam pencarian dompet secara sistematis. Operasi pemikiran induktif maupun pemikiran deduktif terlibat dalam tugas ini
Fase output: pemecah masalah membutuhkan ketelitian dan ketepatan dalam menggambar garis yang melambangkan rencana pencarian. Fungsi trial and error, dan impulsivitas, harus dikendalikan
Konten: mencari dompet/dompet yang hilang di lapangan, tugas pemecahan masalah di kehidupan nyata
Modalitas: bergambar/simbolis
Tingkat kerumitan: penalaran yang terlibat cukup besar, sangat akrab bagi pemecah masalah
Tingkat abstraksi: konkrit-abstrak-konkret
Tingkat efisiensi: digambarkan oleh kriteria penilaian yang diuraikan dalam manual Binet
Intervensi
Program Pengayaan Instrumental intensif 2 tahun
Hasil intervensi:
perubahan yang signifikan dalam merespon tugas, yaitu jauh lebih baik dan percaya diri
perubahan signifikan pada subtes Kesamaan dari Skala Wechsler-R (kemampuan kognitif umum), menggeser skor mentah dari 16 menjadi 22.
mampu melakukan operasi yang dibutuhkan oleh tugas ini dengan sukses, dengan sedikit usaha, yaitu pada tingkat efisiensi yang tinggi
Kapasitas kognitif: menunjukkan bahwa penempatan kelasnya tidak mencerminkan kapasitas kognitifnya yang sebenarnya
Kebutuhan dan orientasi: ada kemungkinan bahwa kebaruan tugas baginya, dan kecemasan tentang keberhasilan, mungkin telah menyebabkan beberapa bentuk "pemblokiran" emosional ketika awalnya dihadapkan dengan tugas pemecahan masalah kehidupan nyata
Tugas Penyebrangan Sungai
Parameter peta kognitif
Operasi dan Fungsi Kognitif
Fase input: secara tepat dan jelas melihat detail dalam setiap frame yang disajikan, dan perubahan yang terjadi dari frame ke frame
Fase elaborasi: masalah harus didefinisikan. Pemecah masalah kemudian perlu memilih informasi yang relevan dari setiap frame, termasuk menggunakan perbandingan spontan dari frame ke frame, untuk menemukan persamaan dan perbedaan dari frame ke frame
Fase output: perlu menggunakan transportasi visual dalam memproyeksikan hubungan, dan komunikasi yang jelas dan tepat dari solusi tercapai
Konten: pengalaman manusia yang membutuhkan solusi langsung terhadap masalah penyeberangan sungai, yang juga membutuhkan kepemimpinan dan pemikiran kreatif
Modalitas: bergambar dan simbolis
Tingkat kerumitan: tugas-tugasnya kompleks, dengan beberapa sumber informasi yang akan digunakan, dan mempertimbangkan sejumlah parameter
Tingkat abstraksi:diperlukan gambar hubungan konkret (bergambar) dengan abstrak, yang bukan merupakan tingkat abstraksi tertinggi ke abstrak
Tingkat efisiensi: output berupa pemecahan masalah yang benar membentuk efisiensi pemecahan masalah
Intervensi
Pelatihan peningkatan yang dilakukan seminggu sekali selama dua periode dari tiga periode tahun ajaran sekolah
Kunci konsep mediasi dari intervensi dan instrumen pengayaan Feuerstein’s Learning Potential Assessment Device
Siswa diajari : 1) pendefinisian masalah menggunakan 60 kartu konten masalah sehari-hari, 2) memperoleh informasi relevan, 3) self monitoring dengan prosedur think aloud, 4) mencari strategi dan mengeneralisasinya ke kehidupan nyata.
Hasil Intervensi
Peningkatan signifikan terkait program pengayaan yang disediakan.
Mampu mengeneralisasi penyelesaian masalah
Siswa dengan kapasitas kognitif di atas rata-rata menyatakan bahwa problem solving bagi mereka menarik, menyenangkan dan berguna
Pengambilan Keputusan dan Advokasi Diri
Parameter peta kognitif
Operasi dan Fungsi Kognitif
Fase input: membutuhkan persepsi, definisi, dan artikulasi yang tepat dari semua informasi yang disediakan masalah
Fase elaborasi: masalah perlu didefinisikan dengan pemilihan informasi yang relevan, termasuk aspek emotif dan afektif
Fase output: pemecah masalah perlu memberi respon secara tepat, ketat, dan lengkap memproyeksikan hubungan sesuai dengan aturan dan kebutuhan situasi sosial yang terlibat
Konten: memutuskan apa yang akan dilakukan, membela, dan membuat permintaan demi diri sendiri
Modalitas: verbal, dalam menanggapi representasi bergambar dari masalah kehidupan nyata dalam bentuk kartun
Tingkat kerumitan:tugas kompleks, melibatkan beberapa sumber informasi yang perlu dipikirkan dalam sejumlah parameter
Tingkat abstraksi: hubungan perlu digambarkan antara representasi gambar masalah dengan abstraksi masalah dalam dunia nyata
Tingkat efisiensi: efisiensi pemecahan masalah tidak hanya melibatkan hasil dalam istilah solusi masalah yang sesuai, tetapi juga penskoran pada ukuran pengetahuan metakognitif termasuk pengetahuan strategi, perencanaan strategi, pemikiran pribadi, dan perasaan
Intervensi
menggunakan prinsip-prinsip yang mendasari instrumen Organisasi Titik dalam mengajarkan keterampilan pengumpulan informasi dan perencanaan strategi yang diperlukan.
Fase input: membentuk kesadaran akan detil situasi pemecahan masalah; bantuan diperlukan pada pengembangan label (representasi) verbal untuk deskripsi ketat dari perasaan yang terlibat
Fase elaborasi: mediasi makna dan hubungan relasional ditempa melalui komunikasi basis pengetahuan yang lebih luas tentang hak asasi manusia
Fase output: komunikasi yang sesuai dari keputusan dan advokasi diri dengan perhatian pada komunikasi yang tepat dan jelas, dibantu dengan role play.
Hasil Intervensi
Menunjukkan keuntungan yang cukup besar bagi kelompok yang menerima intervensi, dibandingkan dengan kelompok yang tidak, terutama untuk strategi perencanaan.
Dalam hal dimensi kapasitas Rand, pemecah masalah ini mampu menunjukkan potensi yang cukup besar untuk pembelajaran strategi.
Mengatasi kesulitan dalam memahami sudut pandang, orientasi, dan perasaan mereka sendiri dan orang lain.
Mengatasi pemblokiran ketika respons awal yang dimainkan peran terhadap advokasi diri mereka negatif
Tiga fungsi kognitif utama yang mendukung operasi kognitif (model Rand):
(1) kapasitas kognitif: termasuk kemampuan bawaan dan yang diperoleh, baik pengetahuan kognitif dan metakognitif, dan prasyarat kognitif yang diperlukan untuk fungsi yang bersangkutan;
(2) kebutuhan: “suatu sistem psikologis yang memberi energi yang terinternalisasi yang terikat fungsi” dan yang “dapat menghasilkan adaptasi yang memadai atau perilaku pemecahan masalah di bawah beragam kondisi”
(3) orientasi: yang “menentukan pilihan individu tentang domain konten, pengaturan atau kerangka kerja ke arah mana upaya pemecahan masalah diarahkan”
Resume Psikologi Kognitif Ulumul Umah (21031194109)