Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Gangguan Psikotik Akut akibat penyalahgunaan zat - Coggle Diagram
Gangguan Psikotik Akut akibat penyalahgunaan zat
Farmakokinetik
Jenis jenis NAPZA
Narkotika
Narkotika golongan I adalah narkotika yang dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: heroin, kokain, ganja.
Narkotika golongan II adalah narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan, digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: turunan garam dalam golongan tertentu.
Narkotika golongan III adalah narkotika yang berkhasiat dalam pengobatan yang banyak digunakan dalam terapi dan atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan menyebabkan ketergantungan. Misalkan: kodein, garam-garam narkotika dalam golongan tertentu.
Psikotropika
Psikotropika golongan I adalah psikotropika yang hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi yang amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Yang termasuk golongan ini yaitu: MDMA, ekstasi, LSD, ST.
Psikotropika golongan II adalah psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat menimbulkan ketergantungan. Contoh: amfetamin, fensiklidin, sekobarbital, metakualon, metilfenidat (Ritalin).
Psikotropika golongan III adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang menyebabkan ketergantungan. Contoh : fenobarbital dan flunitrasepam.
Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang mempunyai khasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: diazepam, klobazam, bromazepam, klonazepam, khlordiazepoxiase, nitrazepam
Zat adiktif lainnya
Golongan A adalah minuman beralkohol dengan kadar etanol 1%-5%
Contoh : bir, green sand.
Golongan B adalah minuman beralkohol dengan kadar etanol 5%-20%
Contoh : anggur kolesom.
Golongan C adalah minuman beralkohol dengan kadar etanol 20%-55%
Contoh : arak, wisky, vodka.
Tanda dan gejala
Kantuk
Bicara cadel
Kurang koordinasi
Iritabilitas atau perubahan suasana hati
Masalah berkonsentrasi atau berpikir jernih
Masalah memori
Gerakan mata yang tidak disengaja
Kurangnya penghambatan
Pernapasan melambat dan tekanan darah berkurang
Jatuh atau kecelakaan
Pusing
Pencegahan
Pencegahan primer
1.Penyuluhan tentang budaya NAPZA
Memberikan penerangan melalui berbagai media tentang bahaya NAPZA
Memberikan Pendidikan tentang pengetahuan NAPZAdan bahayanya
Pencegahan sekunder
1.Deteksi dini anak yang menyalahgunakan NAPZA
2.Konseling
3.Bimbingan sosial melalui kunjungan rumah
4.Penerangan dan pendidikan pengembangan individu
Pencegahan tersier
Konseling dan bimbingan sosial kepada pengguna dan keluarga serta masyarakat yang ada di lingkungan sekitarnya
•Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi bekas pengguna agar mereka tidak terjerat kembali sebagai pengguna narkoba.
Edukasi
•Berikan informasi yang detail mengenai bahaya NAPZA . Baik bagi kesehatan, bahaya kecanduan, apa yang akan terjadi pada tubuhnya, bahkan resiko kematian
•Jelaskan beberapa contoh kasus penawaran NAPZA yang marak terjadi agar remaja waspada Jangan lupa untuk menjelaskan langkah yang harus diambil apabila berada dalam situasi yang tidak diinginkan (ditawari/dipaksa menyalahgunakan narkoba). Remaja dilatih untuk memperkuat kemampuan menolak NAPZA .Orang tua dapat melakukannya melalui simulasi contoh kasus.
•Libatkan diri dalam pergaulan anak Kenali siapa saja teman dekatnya, bahkan latar belakang keluarganya. Kenali lingkaran pertemanan anak juga aktivitas hariannya. Penting juga bagi orang tua untuk terlibat dalam aktivitas sekolah, misalnya kegiatan bakti sosial, aktif menghadiri pertemuan sekolah, serta selalu menjalin komunikasi yang baik dengan guru disekolah
•Latih, dampingi, dan dukung remaja dalam manajemen konflik dan pengelolaan stress yang sehat Usia remaja pada umumnya mengalami berbagai tekanan di lingkungan sosialnya, terutama karena sedang dalam fase berkawan. Ditambah lagi kebutuhan untuk diakui keberadaannya dalam sebuah pertemanan membuat remaja terkadang menghalalkan segala cara, asal dapat diterima dalam sebuah komunitas yang dia inginkan
Tatalaksana
Intoksikasi
Farmakologi
Non- farmakologi
Opioida
Naloxone HC 1, 0,4 mg (IV,IM,SC), dapat diulang selama 2-3 mnt (sebanyak 2-3x)
Kanabis
Diazepam 10-30 mg (oral/parenteral)
Clobazam 3x 10 mg
Ajak bicara yg menenangkan pasien
kokain/ amfetamin
Diazepam 10-30 mg (oral/parenteral)
Clobazam 3x 10 mg
Klordiazepoksid 10-25mg
Propanolol 3x 10-40 mg (if, palpitasi)
Alkohol
Mandi air dingin
Minum kopi
Aktivitas fisik
Muntahkan (blm lama minum)
Sedatif - hipnotif(valium, pil BK, MG, lexo, rohip)
o2 , indus
Membersihkan sal. Napas & melonggarkan pakaian