Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Teori Gaya Belajar Berbasis Temperamen - Coggle Diagram
Teori Gaya Belajar Berbasis Temperamen
Asal mula teori
Teori temperamen Hippocrates
empat humorisme
Sanguinis
Kekuatan
: suka spontanitas, optimis, pandai menghibur,
Kelemahan
: tidak suka rumit dan detail, tidak terorganisir, bosan dengan hidup teratur dan terjadwal, tidak suka dikritik, takut tidak populer
Koleris
Kekuatan
: mengejar target, menguasi pelajaran, sigap membantu orang, senang menggunakan caranya sendiri, mampu memimpin, cepat mengambil keputusan
Kelemahan
: dominan, tidak sabar, bersikap seperti bos
Melankolis
Kekuatan
: detail, kritis, teoritis, serius, tekun, konsisten, teratur, memiliki standar tinggi, berbakat
Kelemahan
: mudah stress jika tidak teratur, membuang waktu karena detail, kurang bersosialisasi, pemurung, pendiam, pemikir
Plegmatis
Kekuatan
: senang pekerjaan rutin, dapat diandalkan, mencari cara penyelesaian yang mudah, ramah, sabar, damai
Kelemahan
: lambat, kurang antusias, sulit mengambil keputusan, kurang peduli, tidak suka didesak, cemas menghadapi perubahan
Sistem Kategori Gaya Belajar
Curry (1987)
Gaya Pemrosesan Kognitif: pembelajaran kompleks, stabil sepanjang waktu, MBTI
Gaya Pemrosesan Informasi: cukup stabil sepanjang waktu, beberapa berubah
Preferensi Belajar: kurang krusial bagi pembelajaran, mudah dimodifikasi
Vermunt (1998)
Stabil: pembelajaran mental, orientasi belajar
Tergantung Konteks: strategi pengaturan, strategi pemrosesan
Coffield, dkk (2004)
Berbasis Ketetapan: empat modalitas (visual, auditori, kinestetik, taktik), genetik
Struktur Kognitif: kualitas bawaan dan pola pemampuan
Tipe Kepribadian Stabil: satu bagian dari kepribadian individu, cukup stabil (misal MBTI)
Preferensi Belajar: preferensi gaya belajar, fleksibel stabil dari waktu ke waktu
Pendekatan Belajar: strategi, orientasi, konsep, pembelajaran, motivasi, lingkungan
Dimensi Teori Belajar Berbasis Temperamen
Sumber energi
Ekstrovert
Animo dari rangsangan/orang lingkungan, banyak teman, banyak minat, lebih suka berbicara, merespons dengan cepat, menikmati interupsi.
Pembelajaran yang sesuai
: tugas kelompok, presentasi lisan, diskusi kelas, kelas aktif
Introvert
Animo dari dalam/ide sendiri, persahabatan/minat yang mendalam, lebih suka menulis, butuh ruang/privasi sendiri, pendiam
Pembelajaran yang sesuai
: penyelidikan, analisis, membaca, menulis, kerja mandiri
Preferensi dalam memperoleh pengetahuan baru
Praktis
Menikmati fakta, lebih suka aplikasi dulu, belajar dari pengalaman langsung, lebih suka kesederhanaan, realistis, pragmatis.
Pembelajaran yang sesuai
: pembelajaran langsung dan manipulatif (misalnya, eksperimen laboratorium), presentasi berurutan dari komponen sederhana hingga tema kompleks, dan aplikasi kehidupan nyata
Imajinatif
Menikmati ide, pilih teori dulu, belajar dengan firasat intuitif, lebih suka konsep global, menikmati kemungkinan.
Pembelajaran yang sesuai
: mencakup berpikir kreatif, konsep global, kebaruan, fiksi ilmiah, dan eksplorasi
Bagaimana membuat keputusan
Pemikir
Menghargai kejujuran dan keadilan, kompetitif, menikmati debat, penuh teka-teki, keputusan berdasarkan logika.
Pembelajaran yang sesuai:
tinjauan kritis ide dan fakta; perdebatan atau sanggahan ide, persaingan, dan umpan balik langsung
Perasa
Menghargai kerukunan, simpatik, kooperatif, diplomatis, menawan, keputusan berdasarkan nilai-nilai pribadi.
Pembelajaran yang sesuai
: kooperatif dan non-kompetitif yang menguntungkan tujuan yang lebih besar (misalnya, kemenangan tim)
Kapan membuat keputusan
Terorganisir
Lebih suka perencanaan, seperti ketertiban dan sistem, menikmati rutinitas, menyukai pilihan yang tertutup,
menerapkan standar.
Pembelajaran yang sesuai
: jadwal yang efisien dengan rencana terstruktur, pedoman penilaian yang eksplisit, dan lingkungan yang teratur.
Fleksibel
Lebih menyukai spontanitas, menyukai perubahan dan variasi, menyukai kejutan, menyukai pilihan yang terbuka, toleran, dan adaptif.
Pembelajaran yang sesuai
: pembelajaran yang serba cepat, menawarkan berbagai tugas dan format, dan memberikan tenggat waktu yang fleksibel.
Penelitian dan Aplikasi
Hipotesis matching:
menghubungkan kurikulum, gaya mengajar, dan gaya belajar setiap siswa adalah tidak praktis.
Tidak ada bukti yang menjamin pelaksanaan tugas berat untuk mencocokkan kurikulum dan metode guru untuk setiap siswa.
Menggunakan berbagai gaya belajar, penting untuk dinamika iklim kelas
Peningkatan repertoar:
memasukkan gaya belajar yang lebih luas daripada hanya preferensi guru dapat meningkatkan kinerja siswa
Kesadaran diri dan metakognisi:
mengajar siswa untuk meraih tujuan dengan kesadaran akan strategi yang sedang mereka gunakan dan kemampuan untuk menggunakan strategi lain yang diperlukan, lebih penting daripada gaya presentasi guru
Bahasa non-patologis yang umum:
penggunaan bahasa gaya belajar menyediakan kualitas positif kepada semua anak sementara kesulitan belajar sering dilambangkan dengan istilah stigmatisasi negatif. Bahasa non-patologis berpotensi untuk mendorong pemahaman yang lebih baik terhadap pembelajaran anak.
Teori modern temperamen dan gaya belajar
Temperamen merupakan sifat turunan
Pengukuran dengan MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) menawarkan kerangka konseptual empat dimensi untuk membahas perbedaan dalam pendekatan anak-anak untuk belajar.
Temperamen yang dimiliki masing-masing individu berimplikasi pada gaya belajarnya