Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
KETUBAN PECAH DINI (KPD), jah - Coggle Diagram
KETUBAN PECAH DINI (KPD)
-
Definisi ,Epidemiology ,etiologi
Etiologi : Melemahnya fisiologis membran dikombinasikan dengan kekuatan yang disebabkan oleh kontraksi uterus.
Infeksi intramniotik umumnya terkait dengan PPROM
Epidemiology : Pada aterm KPD, PROM mempersulit sekitar 8% kehamilan. KPD preterm mempersulit sekitar 1% persalinan secara keseluruhan, dan ini dua kali lipat lebih sering terjadi pada orang Afrika-Amerika. Dan ini merupakan penyebab kematian bayi di dunia.
Di indonesia kelahiran yang disebabkan akibat ketuban pecah dini menempati urutan ke 5 persalinan prematur didunia.
-
Patofisiologi Ketuban Pecah Dini : Pecahnya selaput ketuban disebabkan oleh hilangnya elastisitas pada daerah tepi robekan selaput ketuban. Hilangnya elastisitas selaput ketuban ini sangat erat kaitannya dengan jaringan kolagen, yang dapat terjadi karena penipisan oleh infeksi atau rendahnya kadar kolagen
-
-
-
-
Tatalaksana awal kpd
PROM
Kehamilan >37 minggu, diberikan misoprostol 50 mg untuk pematangan serviks, diberikan melalui intravaginal tiap 6 jam maksimal 4 kali
PPROM
-
Usia Gestasi <32 minggu
Air ketuban masih keluar lalu rawat inap lalu observasi lalu minimal 48 jam
Air ketuban sudah berhenti lalu steroid, antibiotic lalu observasi
Mendiagnosa KPD
Anamnesis : pasien ketuban pecah dini (KPD) akan mengeluhkan keluarnya cairan dari vagina yang terus menerus mengalir tanpa adanya kontraksi abdomen. Pasien juga dapat mengeluhkan sensasi basah dari vagina dan terasa sulit untuk berhenti berkemih. Perlu ditanyakan keberadaan darah yang ikut keluar dari vagina, riwayat berhubungan seksual, serta demam. Penting juga untuk ditanyakan mengenai riwayat kehamilan, termasuk di dalamnya hari pertama haid terakhir pasien, riwayat antenatal care, dan hasil USG
Pemeriksaan Fisik :
Obstetric : Menghitung tinggi fundus uteri. Letakunggung kiri janin terletak Menghitung DJJ per menit Pemeriksaan his Taksiran berat janin Pemeriksaan bagian terbawah janin Inspeksi genitalia vulva/uretra
Umum : Tanda-tanda vital, Tanda-tanda kelemahan, letargi, anemia atau kurang gizi Tanda-tanda atau bekas kekerasan fisik Pemeriksaan fisik umum head to toe (sesuai indikasi)
Faktor resiko : Merokok : 2-4x lipat, Kekurangan zat besi, tembaga atau vitamin C, Infeksi saluran genital (BV=bakterial vaginosis) sebanyak 2-5x lipat
-
-