Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Ketuban pecah dini et causa korioamnionitis - Coggle Diagram
Ketuban pecah dini et causa korioamnionitis
CMD (Pemeriksaan fisik & penunjang) Ketuban pecah dini
anamnese ibu dengan KPD biasanya didapatkan bahwa ibu merasa
basah pada kemaluan atau juga dengan mengeluarkan cairan yang banyak
dari jalan lahir atau yang sering disebut ngepyok. Cairan ketuban berbau
khas dan yang perlu diperhatikan ketuban pecah terjadi sebeluma ada his,
atau his belum teratur dan sudah keluar lendir darah atau belum. Cara yang
kedua adalah dengan inspeksi dilihat tampak keluarnya cairan ketuban
dari vagina. Cara yang ketiga adalah dengan cara pemeriksaan spekulum.
Pemeriksaan KPD dengan spekulum akan tampak cairan dari orifisium
uteri eksternum atau akan mengumpul pada fornik anterior. Dan cara yang
keempat adalah dengan pemeriksaan dalam yang akan mendapatkan cairan
dalam vagina dan selaput ketuban sudah tidak ada lagi.
Histologi selaput ketuban
Amnion manusia terdiri dari lima lapisan yang berbeda,
tidak mengandung pembuluh darah atau saraf, nutrisi yang
dibutuhkan dipasok oleh cairan ketuban. Lapisan paling dalam,
yang terdekat dengan janin, adalah epitel amnion. Sel epitel
amnion mensekresikan kolagen tipe III dan IV dan glikoprotein
nonkolagen (laminin, nidogen, dan fibronektin) yang membentuk
membran basal, lapisan berikutnya dari amnion
Factor resiko ketuban pecah dini
a. Usia
b. Sosial Ekonomi
c. Paritas
d. Anemia
e. Perilaku Merokok
Tatalaksana awal ketuban pecah dini
a. Penatalaksanaan pada kehamilan < 37 minggu
b. Penatalaksanaan pada kehamilan > 37 minggu
Komplikasi pada ibu dan janin ketika terjadi ketuban pecah dini
a. Prognosis Ibu
Komplikasi yang dapat disebabkan KPD pada ibu yaitu infeksi intrapartal/ dalam persalinan, infeksi puerperalis/ masa nifas, dry labour/ partus lama, perdarahan post partum, meningkatnya tindakan operatif obstetric (khususnya SC), morbiditas dan mortalitas maternal.
b. Prognosis Janin
Komplikasi yang dapat disebabkan KPD pada janin itu yaitu prematuritas (sindrom distes pernapasan, hipotermia, masalah pemberian makanan neonatal), retinopati premturit, perdarahan intraventrikular, enterecolitis necroticing
Komposisi dan komponen cairan ketuban
Merupakan cairan yang terdapat di dalam rongga amnion
yang diliputi oleh selaput janin. Rongga amnion sendiri mulai
terbentuk pada hari ke 10-20 setelah pembuahan. Cairan ini akan
menumpuk di dalam rongga amnion yang jumlahnya meningkat
seiring dengan perkembangan kehamilan sampai menjelang aterm
Tanda-tanda persalinan
tampak menonjol pada bagian vulva, perineum, dan rektum. adanya his yang kuat, keluarnya cairan bercampur dengan sedikit darah
SHELIN CANTIKA MAHARANI (1908260196)
Cara mengevaluasi kesejanin dalam kandungan
Kesejahteraan janin secara umum yaitu perkembangan janin secara
normal yang ditandai dengan tidak adanya gangguan pada pemeriksaan dan atau tidak adanya keluhan yang dirasakan oleh ibu.