Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Ketuban Pecah Dini - Coggle Diagram
Ketuban Pecah Dini
Fisiologi terbentuknya cairan amnion
Trisemeter II; Kehamilan yg membentuk air ketuban; ginjaljanin, deskuamasi kult janin, sekresi dari paru janin, sekresi dari paru janin, transudat darimpermukaan amnion plasenta, hormonal ataupun zat mirip hormon dalam air ketuban
Setelah trisemeter II; dibentuk oleh; sel amnion nya, air kencing janin,akibat pembentukan zat tanduk kulit janin dan menghalangi difusi plasma janin.
CMD KPD
1.Tanyakan riwayat keluar air dari vagina dan tanda lain persalinan
2.Pemeriksaan inspekulo - melihat adanya cairan ketuban keluar dari kavum uteri / terlihat kumpulan cairan di fornix posterior
vaginal toucge (VT); bila ada cairan ketuban, warna merah berubah menjadi biru
4.USG; konfirmasi oligohidramnion
5.singkirkan adanya infeksi; suhu ibi >38c, ketuban keruh & berbau, leukosit >15000/mm & janin takikardia.
Histologi Selaput Ketuban
Amnion; epithelium, basement membrane, compact layer, fibroblast layer, intermediate (spongry) layer
Chorion; reticuler layer, basement membrane, trophoblasts
Komponen selaput amnion
Sel epitel amnion kaya kolagen IV, lapisan kompakta berada di bawah membrane basal terdiri atas kolagen tipe I, III, dan V yg dihasilkan oleh sel mesenkim pada lapisan fibroblas. di bawah lapisan fibroblas terdapat lapisan berongga, terdiri dari proteoglikan dan glikoprotein serta kolagen tipe III
Lapisan korion terdiri dari sitotrofoblas yg terbenam dalam matriks kolage tipe IV dan V, melekat erat dengan jaringan desidua uterus
Patofisiologi KPD
Infeksi sistemik => fosfolipid A2 dan C => Asam arachidonat meningkat => PDE2 & PGF2a => kontraksi miometrium => ketuban pecah dini
Infeksi/inflamasi kuman aerob/anaerob pada serviks/vagina => IL-1, IL-6, IL-8, TNF => enzim metalloproteinase, peroksidase, katepsin B, katepson N => kelemahan selaput ketuban => ketuban pecah dini
Faktor resiko KPD
Usia, Paritas, Riwayat KPD, Merokok, Trauma, Gemelli, kurangnya asam askorbat, infeksi dari vagina, polihidramnion, dan inkompeten serviks.
Etiologi KPD; idiopatik, infeksi traktus genitalis, perdarahan antepartum, polihidramnion, inkompentensi serviks, abnormalitas uterus, amnioventesis, trauma, riwayat ketuban pecah dini sebelumnya.
Tatalaksana KPD
3.usia gestasi > 37 minggu, evaluasi infeksi, pertimbangkan pemberian antibiotik jika ketuban pecah sudah lama.
1.Usia gestasi < 32 minggu, disarankan rawat inap, jika air ketuban masih keluar. tunggu hingga berhenti, berikan steroid, antibiotik: observasi kondidi ibu dan janin
2.usia gestasi 32-37 minggu; belum inpartu: steroid, profiklaksis antibiotik, observasi tanda infeksi, dan kesejahteraa janin. sudah ada tanda inpartu; berikan steroid, antibiotik intrapartum profilaksis, induksi setelah 24 jam
Evaluasi janin
Variabel Biofisik; normal nya ekstensi dan fleksi yg aktf dari ekstremitas
Denyut jantung janin; terdapat 2 atau lebih akselerasi djj > 15 dpm, lamanya > 15 detik yg menyertai gerakan janin
Volume air ketuban ; terdapat 1 atau lebih kantung amnion yg diameternya 2 cm atau lebih
Tonus Janin; Terdapat 1 atau lebih gerakan episode
Gerakan janin: terdapat 3 atau lebih gerakan tubuh atau ekstremitas
Gerakan napas; Terdapat 1 atau lebih gerakan nafas, lamanya > 30 detik
Komplikasi KPD
Persalinan prematur, infeksi materna/neonatus, hipoksia karena kompresi tali pusat, naiknya insiden seksio sesarea, hipoplasia pulmonal.
Edukasi & Pencegahan
Pencegahan; lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, terapkan kebiasaan hidup sehat; konsumsi makanan bergizi, penuhi asupan cairan tubuh, olahraga teratur, istirahat yang cukup. bersihkan organ kewanitaan dengan benar; dari arah ke depan lalu kebelakang, bagi ibu yg memiliki risiko KPD sebainya menghindari melakukan hubugan seksual sementara waktu.
Edukasi; penghindaran faktor resiko; hindari merokok, banyak konsumsi vitamin C, mencegah terjadinya infeksi saluran kemih.