Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
ketuban pecah dini - Coggle Diagram
ketuban pecah dini
korioamnitis
pengertian
adalah peradangan akut pada membran dan korion plasenta, biasanya karena infeksi bakteri polimikroba asenden dalam keadaan pecahnya membran.
tanda dan gejala
demam, uterus fundus kelembutan, takikardia ibu (> 100 / menit), takikardi janin (> 160 / menit) dan purulen atau busuk air ketuban
pemeriksaan penunjang
tes darah (leukositosisi), kultur cairan ketuban, histologis patologis (dari plasenta berupa infiltrasi granulosit akut ke dalam rongga rahim atau jaringan janin.)
tatalaksana
antibiotik (ampisilin intravena, Clindamycin), tindakan pendukung termasuk penggunaan antipiretik (acetaminophen).
faktor resiko
infeksi (bakteri, virus, jamur), durasi ketuban pecah lebih lama, persalinan lama, nulipara, etnis Afrika-Amerika, pemeriksaan vagina multipel, cairan ketuban bernoda mekonium, merokok, penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan,
CMD
anamnesis : keluar cairan dari kemaluan
pemfis :pemeriksaan inspekulo terlihat keluar cairan ketuban dari cairan servikalis
pem penunjang : tes nitrazine (kertas lakmus merah berubah menjadi warna biru), mikroskopik (air ketuban yang diteteskan pada gelas objek dikeringkan dan menunjukkan gambaran daun pakis)
cairan ketuban
Merupakan cairan yang terdapat di dalam rongga amnion yang diliputi oleh selaput janin yang mulai terbentuk pada hari ke 10-20 setelah pembuahan
mempunyai berat jenis 1,008, yang akan menurun seiring bertambahnya usia kehamilan
Air ketuban terdiri atas 98% air, sisanya terdiri atas garam anorganik serta bahan organik dan bila diteliti benar, terdapat rambut lanugo (rambut halus berasal dari bayi), sel-sel epitel, dan verniks kaseosa (lemak yang meliputi kulit bayi).
selaput ketuban
terdiri atas 2 lapisan besar, amnion dan korion
Amnion adalah membran janin yang paling dalam dan
berdampingan langsung dengan cairan amnion
korion merupakan membran eksternal yang berwarna putih dan terbentuk dari vili-vili sel telur yang berhubungan dengan desidua kapsularis
tatalaksana khusus di
RS rujukan
usia kemahilan > 34 minggu : lakukan induksi persalinan dengan oksitosin bila tidak ada kontraksi
usia kehamolan 24 - 33 minggu :Bila terdapat amnionitis, abrupsio plasenta dan kematian janin lakukan perdalinan segera. Berikan deksametason 6 mg IM tiap 12 jam selama 48 jam atau betametason 12 mg IM tiap 24 jam selama 48 jam. Lakukan pemeriksaan serial untuk memeriksa kondisi ibu dan janin
usia kehamilan < 24 minngu : pertimbangan dilakukan dengan melihat risiko ibu dan janin.lakukan konseling pada pasien, terminasi kehamilan mungkin menjadi pilihan. jika terjadi infeksi (karioamnionitis), lakukan tatalaksana karioamnionitis
pengertian
. Adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalina, terjadi pada usia <37 minggu.
tanda dan gejala
panggul terasa tetrtekan, perdarahan vagina, keluarnya cairan dari vagina, tanpa kontraksi,
faktor resiko
Usia, Paritas, Anemia, Perilaku Merokok, . Riwayat KPD, Serviks yang inkompetensik, Tekanan intra uterm yang meninggi atau meningkat secara berlebihan
komplikasi
persalina prematur, korioamnionitis, Hipoksia dan asfiksia, Sindrom deformitas janin
tatalaksana
Penanganan dirawat di RS, antibiotik spektrum luas, kortikosteroid (UK<37 minggu), oksitosin (UK >37 minggu)