Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
PENGEMBANGAN PROFESIONALISME BERKELANJUTAN, PUTU PURNAMA SARI, 201414006 -…
PENGEMBANGAN PROFESIONALISME BERKELANJUTAN
CIRI-CIRI
Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Bisa berkomunikasi baik dengan orang tua
Punya keterampilan mendisiplinkan
Punya harapan yang tinggi pada siswa
Punya tujuan jelas
Pengetahuan tentang kurikulum
Selalu punya energi
Pengetahuan tentang subjek yang diajarkan
Selalu memberikan yang terbaik
Punya hubungan berkualitas dengan siswa
TUJUAN
Tujuan pengembangan profesionalisme guru secara berkelanjutan memiliki tujuan memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi guru secara berkelanjutan untuk mencapai standar profesi guru yang dipersyaratkan agar sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (Utomo, 2010).
PENGERTIAN
pengembangan profesionalisme berkelanjutan (PPB), merupakan komitmen untuk menjadi profesional, tetap memperbaharui, secara sadar selalu berusaha meningkatkan diri dan pengajarannya. Pengembangan profesionalisme berkelanjutan merupakan kunci untuk mengoptimalkan peluang karir seseorang hari ini hingga masa depan.
BENTUK-BENTUK PROGRAM
program mentoring guru baru
program pengembangan kompetensi yang diperoleh melalui
serangkaian lokakarya panjang (beberapa bulan)
Perkumpulan guru, misalnya seperti perkumpulan guru bidang studi
sejenis (MGMP -Musyawarah Guru Mata Pelajaran)
Jejaring (networks)
LPTK
Kelompok guru bidang studi dalam sekolah yang sama
4 TIPE GURU
Tipe 1: guru yang memiliki tingkat komitmen (sumbu X) dan kemampuan abstraksi (sumbu Y) yang sama-sama rendah (guru pada Kuadran I). Guru pada kuadran I ini disebut sebagai guru drop out.
Tipe 2: guru yang memiliki tingkat komitmen yang rendah, namun memiliki kemampuan abstraksi yang tinggi (guru pada Kuadran II). Guru pada kuadran II ini disebut sebagai guru tidak fokus (unfocused teachers).
Tipe 4: guru yang memiliki tingkat komitmen dan tingkat abstraksi yang tinggi (guru pada Kuadran IV). Guru pada kuadran IV ini disebut sebagai guru yang profesional (analytical observers).
Tipe 3: guru yang memiliki tingkat komitmen yang rendah, namun memiliki kemampuan abstraksi yang tinggi (guru pada Kuadran III). Guru pada kuadran III ini disebut sebagai guru pengamat analitik (analytical observers).
Program pengembangan profesionalisme guru secara umum dipahami sebagai pengembangan kompetensi pedagogik saja. Akan tetapi untuk saat ini bidang kajiannya telah berkembang yang mencakup pengembangan sisi personal guru, pengembangan karir, pengembangan aspek moral, dan program pengembangan perbaikan sekolah.
Pengembangan profesionalisme guru dapat terus berjalan (berkelanjutan) apabila kultur sekolah memungkinkan guru melakukan perubahan atas praktik-praktik pembelajaran di kelasnya. Kultur sekolah yang suportif dan terbuka terhadap perubahan dipandang sebagai kultur yang tepat dalam menumbuhkembangkan profesionalisme guru.
PUTU PURNAMA SARI
201414006