Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
BULIMIA NERVOSA
6C8EF7CC-646C-4793-90D5-BA5238B572C9, Almar Atus…
BULIMIA NERVOSA
Definisi
gangguan makan yang ditandai dengan kecenderungan untuk memuntahkan kembali makanan yang telah dimakannya.
Penderita bulimia cenderung melakukan cara yang tidak sehat untuk menurunkan berat badannya, yaitu dengan mengeluarkan makanan secara paksa, baik dengan memuntahkannya atau menggunakan obat pencahar.
Bulimia dapat dialami oleh siapa saja, terutama wanita dewasa dan remaja, yang merasa tidak puas dengan berat badan atau bentuk tubuhnya
-
-
Komplikasi
Penyakit jantung, seperti aritmia atau gagal jantung
-
Sindrom Mallory-Weiss, yaitu robeknya dinding dalam kerongkongan akibat terlalu banyak muntah
-
-
-
Pencegahan
Meningkatkan rasa percaya diri dengan saling memberikan motivasi untuk selalu hidup sehat setiap hari.
Menghindari pembicaraan yang berhubungan dengan fisik atau yang memengaruhi psikologis penderita, misalnya badannya terlalu kurus atau gemuk, serta wajahnya tidak cantik.
-
Melarang diet dengan cara tidak sehat, seperti menggunakan obat pencahar atau memaksakan diri untuk muntah.
Etiologi
Sayangnya, hingga kini belum diketahui secara pasti alasan seseorang bisa mengalami bulimia. Namun, beberapa faktor risiko terkait masalah psikologis, seperti ingin kurus dan juga masalah kesehatan tertentu dapat menyebabkan seseorang mengidap bulimia.
Cmd
Anamnesis : Bulimia ditandai dengan memuntahkan makanan yang dikonsumsi sekali dalam seminggu atau selama setidaknya hingga tiga bulan. Beberapa pertanyaan akan diajukan kepada pengidap dan keluarganya untuk memastikan diagnosis bulimia.
Pemeriksaan fisik : mulai dari memeriksa kondisi gigi yang rusak atau terkikis akibat paparan asam dalam muntah. Mata juga perlu diperiksa untuk mengetahui apakah terdapat pembuluh darah mata yang pecah. Pasalnya, muntah yang terlalu sering bisa sebabkan pembuluh darah mata menegang dan berisiko untuk pecah. Pengidap bulimia juga kerap memiliki luka kecil dan kapalan di bagian atas sendi jari, karena sering digunakan untuk memaksa diri agar makanan keluar dari tubuhnya dengan cara dimuntahkan.
Komplikasi : diperlukan tes darah dan urine untuk memeriksa apakah seseorang alami dehidrasi atau gangguan elektrolit.
Tatalaksana
Ada dua jenis terapi yang dapat dijalani, yaitu terapi perilaku kognitif (CBT) dan terapi interpersonal. Melalui CBT, pengidap bulimia akan dibantu untuk mengenali pemicu bulimia, misalnya pendapat dan perilaku negatif, lalu belajar untuk menggantikannya dengan pemikiran yang positif dan sehat.
-
-
-