Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Abortus Kompletus - Coggle Diagram
Abortus Kompletus
-
-
-
TATALAKSANA ABORTUS
apabila pasien mengalami anemia sedang, berikan tablet sulfasferosus 600 mg/hari selama 2 minggu serta ajuran mengkonsumsi makanan bergizi.
apabila tidak terdapat tanda-tanda infeksi, tidak perlu diberikan antibiotik, atau bila khawatir akan terjadi infeksi berikan antibiotik profilaksis
apabila kondisi pasien baik, cukup diberikan tablet ergometrin 3x1 tablet/hari untuk 3 hari
menipestasi klinis
-
-
-
USG ; tidak diperlukan jika anemia ringan/ sedang dan pemeriksaan secara klinis sudah tidak ada infeksi
-
-
-
ASPEK HUKUM PADA ARBOTUS
bertentangan dengan UU kesehatan pasal 75 tentang pengecualian larangan arbosi untuk perempuan dengan kedaruratan medis dan untuk korban perkosaan
sama dengan fatwa majelis ulama indonesia no. 4 tahun 2005 yang juga memberikan pengecualian larangan aborsi bagi perempuan dengan kondisi tersebut
menurut BKKBN, kehamilan tidak diinginkan menyumbang 75% angka kematian ibu. dari data PKBI, 75% dari konsultasi KTD beralasan kesehatan dan ekonomi
pengecualian pemidanaan hanya berlaku pada dokteryang melakukan aborsi, namun tetap berlaku untuk perempuan yang melakukan
-
PROGNOSIS ABORTUS
rata-rata terjadi 114 kasus abortus per jam sebagian besar studi menatakan kejadian abortus spontan antara 15-20% dari semua kehamilan
kalau dikaji lebih jauh kejadian arbotus sebenernya bisa mendekati 50%. hal ini dikernakan tingginya angka chemical pregnancy loxx yang tidak bisa diketahui pada 2-4 minggu setelah konsepsi
angka kejadian arbotus sukar ditemukan karena abortus provokatus banyak yang tidak dilaporkan, kecuali bila sudah terjadi komplikasi
TANDA DAN GEJALA ABORTUS
cairan, darah, atau jaringan yang keluar dari vagina dan nyeri pada perut atau pungung bawah, mual/muntah, kram merasa sedih.
PATOFISIOLOGI ABORTUS
pada awak abortus terjadi perdarahan desidua basalis, diikuti nekrosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus. kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan beda asing tersebut.
-