Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Bullimia Nervosa - Coggle Diagram
Bullimia Nervosa
Komplikasi
-
Sindrom Mallory-Weiss
mucosal and submucosal esophageal tears near the gastroesophageal junction) - at times preceded by gastroesophageal intussusception, caused by forceful contraction of the stomach when a patient vomits. Mallory-Weiss tears can develop into Boerhaave’ syndrome (esophageal rupture)
-
Esofagus Barrett
a condition in which abnormal columnar mucosa replaces normal squamous cell mucosa as a result of irritation of the tissue by gastric acid.
-
-
-
-
-
-
-
Fisiologi Perilaku Makan
-
Meliputi nukleus ventromedial- pusat kenyang, nukleus paraventrikuler, dorsomedial, dan arkuatus hipotalamus.
-
-
Hipothalamus Menerima :
-
-
-
-
Sinyal dari korteks serebri (penglihatan, penciuman, dan pengecapan)
-
-
Etiologi
-
-
Faktor biologis
Ketidakseimbangan yang mungkin terjadi pada sistim neurotransmitter di otak yang mengatur mood dan nafsu makan
-
Kriteria Diagnosis
Clinical Sign
Dental enamel erosions and gum disease --> Recurrent vomiting washes mouth with acid and stomach enzymes; mineral deficiencies
Edema --> Laxative abuse, hypoproteinuria, electrolyte imbalances
-
-
-
Hipomagnesiumia, hiperalasemia
DSM-IV
a. Episode makan berlebihan yang berulang yang dikarakteristikkan dengan konsumsi sejumlah besar makanan dalam waktu yang singkat (selalunya kurang daripada 2 jam) dan perasaan untuk makan tidak terkontrol.
b. Perilaku kompensasi makan berlebihan yang berulang, seperti memuntahkan kembali, penggunaan pencahar, berdiet keras atau berpuasa secara berlebihan sebagai melawan perbuatan makan berlebihan.
c. Perbuatan a dan b telah berlangsung sebanyak sekurang-kurangnya 2 kali/minggu selama sekurang-kurangnya 3 bulan.
-
PPDGJ III
Terdapat preokupasi yang menetap untuk makan dan ketagihan terhadap makanan, episode makan berlebihan dalam waktu singkat
Paien berusaha untuk melawan efek kegemukan dengan salah satu/ lebih cara : merangsang muntah sendiri, laxative(pencahar), puasa berkala, memakan obat penekan nafsu makan
Gejala Psikologi : ketakutan luar biasa trhdap kegemukan, penderita mengatur sendiri batasan ketat dari ambang berat badannya.
Seringkali tapi tidak selalu ada riwayat anoreksia nervosa sebelumnya, interval nya beberapa bulan atau tahun. Episode ini dapat terungkap/ dalam bentuk ringan yang tersembunyi dengan kehilangan bbb yang sedang atu suatu fase sementara dari amenore.
Prognosis
-
prognosis tergantung sekuele purging, apakah ada gg elektrolit, keparahan muntah. ada esofagitis, karies gigi atau amilasemia
Tingkat remisi lima tahun untuk bulimia nervosa menggunakan kriteria DSM-IV memiliki perkiraan 74%, dan di antara mereka, 47% juga mengalami remisi dalam lima tahun tersebut.
Tatalaksana
Farmako
-
Mood stabilizer : Lithium, Topiramate, Valproic acid
Tricyclic antidepresan : Trazodone, Mianserin
Non farmako
-
Interpersonal terapi : Membahas masalah hub pasien dengan lingkunganya berhub dengan konflik yang di alami pasien.
-
-
Definisi
gangguan pola makan yang ditandai dengan usaha untuk memuntahkan kembali secara terus-menerus apa yang telah dimakan sebelumnya. Biasanya perilaku makan dalam jumlah yang besar yang sering dan berulang-ulang, kemudian cuba memuntahkan kembali, penggunaan obat pencahar, berpuasa atau berolahraga secara berlebihan
-