Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Kontrol Infeksi dan Kewaspadaan Baku, IMG_1282 - Coggle Diagram
Kontrol Infeksi dan Kewaspadaan Baku
KONTROL INFEKSI
Tujuan
: melindungi tenaga kesehatan, pasien, dan masyarakat dari penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan dengan meningkatkan kualitas pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan
Ruang Lingkup:
Penerapan PPI
Surveilans HAIs
Kewaspadaan isolasi
Pendidikan dan
pelatihan
Penggunaan anti mikroba yang bijak
Monitoring melalui Infection Control Risk Assesment (ICRA)
Latar Belakang:
timbulnya suatu masalah yaitu terdapat penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healthcare Associated Infection (HAIs) di berbagai negara di dunia tak terkecual Indonesia
Konsep Dasar Penyakit Infeksi
Pengertian Infeksi
Infeksi
: suatu keadaan yang disebabkan oleh
mikroorganisme patogen, dengan/tanpa disertai gejala klinik
Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
: infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di fasilitas pelayanan kesehatan
Komponen Rantai Penularan Infeksi
Reservoir (sumber agen infeksi)
Portal of exit (tempat agen infeksi meninggalkan reservoir)
Agen infeksi
Metode Transmisi
Portal of entry (tempat agen infeksi memasuki host)
Susceptible host
Faktor Lain yang Mempengaruhi Penularan Infeksi
Ras atau etnis
tertentu
Status ekonomi
Jenis kelamin
Pola hidup
Pekerjaan
Herediter
Jenis dan Faktor Risiko HAIs
Jenis
Ventilator associated pneumonia (VAP)
Infeksi Aliran Darah (IAD)
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Infeksi Daerah Operasi (IDO)
Faktor
Status imun
Interupsi barier anatomis
Umur
Implantasi benda asing
Perubahan mikroflora normal (pemakaian antibiotika
yang tidak bijak)
KEWASPADAAN BAKU
Tujuan
: melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung yang menerima pelayanan kesehatan serta masyarakat dalam lingkungannya dengan cara memutus siklus penularan penyakit infeksi melalui kewaspadaan standar dan berdasarkan transmisi.
Pengertian
: kewaspadaan yang utama, dirancang untuk diterapkan secara rutin dalam perawatan seluruh pasien di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya,
Bentuk Kewaspadaan Standar
Perlindungan Kesehatan Petugas
Tatalaksana Pajanan Bahan Infeksius:
Cuci
Telaah pajanan
Penempatan Pasien
Semua ruangan terkait cohorting harus diberi tanda kewaspadaan
Pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan diri dipisahkan
Dibolehkan dirawat bersama pasien lain yang jenis infeksinya sama dengan menerapkan sistem cohorting
Mobilisasi pasien infeksius secara airborne dibatasi
Penempatan disesuaikan dengan pola transmisi infeksi
penyakit pasien
Pasien HIV tidak diperkenankan dirawat bersama dengan pasien TB dalam satu ruangan
pasien infeksius terpisah dengan pasien non infeksius
Penatalaksanaan Linen
Linen kotor
Linen terkontaminasi
Kebersihan Pernapasan/Etika Batuk dan Bersin
Langkah-langkah:
Menutup hidung dan mulut dengan tisu atau saputangan atau
lengan atas
Tisu dibuang ke tempat sampah infeksius dan kemudian mencuci
tangan.
Pengendalian Lingkungan
Kualitas air
Permukaan lingkungan
Kualitas udara
Desain dan konstruksi bangunan
Praktik Menyuntik yang Aman
Gunakan single dose untuk obat injeksi
Tidak mencampur obat-obat sisa dari vial/ampul
untuk pemberian berikutnya
Gunakan cairan pelarut/flushing hanya untuk satu kali
Semua alat yang akan dipergunakan harus steril ketika menggunakan obat-obat multi dose
Semua alat suntik yang dipergunakan harus satu kali pakai
untuk satu pasien dan satu prosedur
Simpan obat-obat multi dose sesuai dengan rekomendasi
Tidak menggunakan semprit yang sama untuk penyuntikan
lebih dari satu pasien
Tidak menggunakan cairan pelarut untuk lebih dari 1 pasien
Menerapkan aseptic technique
Dekontaminasi Peralatan Perawatan Pasien
Tiga kategori risiko
berpotensi infeksi (Spaulding):
Semikritikal
Non-kritika
Kritikal
Pengelolaan Limbah
Jenis Limbah
Sitotoksis
Limbah Kimia dan Farmasi
Limbah Infeksius, patologi dan anatomi
Sangat Infeksius
Radioaktif
Tujuan Pengelolaan Limbah
Membuang bahan-bahan berbahaya
Melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan
masyarakat
Risiko Limbah: risiko terjadinya pencemaran lingkungan dan
gangguan kesehatan, juga menghasilkan limbah yang dapat
menularkan penyakit.
Proses Pengelolaan Limbah
Identifikasi jenis limbah
Pemisahan Limbah
Wadah tempat penampungan sementara limbah infeksius
berlambang biohazard
Pengangkutan
Tempat Penampungan Limbah Sementara
Pengolahan Limbah
Penanganan Limbah Benda Tajam/ Pecahan Kaca
Pembuangan Benda Tajam
Alat Pelindung Diri (APD)
Jenis:
Sarung tangan
Masker
Gaun Pelindung
Goggle dan perisai wajah
Sepatu pelindung
Topi pelindung
Praktik Lumbal yang Aman
Memakai masker bedah
Memakai gaun bersih
Memakai sarung tangan steril
Kebersihan Tangan
Indikasi kebersihan tangan:
Sebelum kontak pasien;
Sebelum tindakan aseptik;
Setelah kontak darah dan cairan tubuh;
Setelah kontak pasien;
Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien