Pertama faktor subyektif, yaitu pengakuan Al- Asy’ari telah bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW, sebanyak tiga kali, yaitu pada malam ke-10, malam ke-20, malam ke-30 bulan Ramadhan.Dalam tiga mimpinya itu Rasulullah memperingatkannya agar meninggalkan faham Mu’tazilah dan membela faham yang telah diriwayatkan dari beliau. Disamping itu Asy’ari melihat adanya perpecahan dikalangan kaum muslimin yang dapat melemahkan mereka, kalau tidak segera diakhiri. Dan ia sangat khawatir, kalau Al-qur’an dan hadist-hadist nabi menjadi korban faham-faham aliran Mu’tazilah yang menurut pendapatnya itu tidak dibenarkan karena didasarkan atas pemujaan akal pikiran.