Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

🦠 LEPRA 🦠, Jasmine Caroline Valensia Shen (2006468062) - Coggle Diagram

- - - - ringan
      - kurang menularkan
    - - hipopigmentasi oval/bulat
      - baal pada lesi
  - - - lebih parah & menular
      - lesi sangat banyak
    - - lepra multibasiler
      - ruam meluas
      - kelemahan otot
      - kerusakan saraf bertambah parah
      - Leonin face
  - - - lesi dismorfik dengan gambaran lesi tuberkuloid dan lepramatosa
      - gangguan saraf
- - - - Degenerasi mielin tanpa merusak akson
      - Akibat inflamasi dan terkadang immune-mediated.
    - - luka atau lesi pada serabut saraf ➡ aliran nutrisi dan faktor-faktor survival akson terputus ➡ degenerasi distal dari lokasi lesi
    - - dying-back phenomenon
      - Akson mengalami degenerasi secara distal-proksimal ➡ gangguan pengiriman faktor kelangsungan hidup
  - - - M. leprae berikatan dengan G domain rantai alfa-2 pada unit yang menghubungkan sel Schwann dengan akson
        
        Sel Schwann mempresentasikan antigen M. leprae
        
        Sel T tipe 1 menyerang sel Schwann yang terinfeksi ➡lisis ➡ perubahan kadar neuropeptida
        
        Terjadi inflamasi dan melemahkan respon fisiologis situs inflamasi terhadap steroid adrenokortikal anti-inflamasi
        
        Penghantaran impuls terganggu
        
        Tidak mampu menginervasi otot-otot tertentu dengan baik
- - - - Rute yang dicurigai
        
        Kulit
        
        Pernapasan
      - Penyebaran rendah
  - - - Kerentanan lokus pada kromosom 10p13 yang dekat dengan mannose receptor 1 gene
        
        fagositois makrofag
      - HLA kelas II pada kromosom 6
        
        menentukan tipe lepra
        
        HLA-DR2 dan HLA-DR3 ➡ tuberkuloid
        
        HLA-DQ1 ➡ lepromatosa
      - Single nucleotide polymorphism
        
        rendahnya lymphotoxin-α-producing allele
        
        penyebab onset lepra
    - - M. lepra masuk ke dalam tubuh ➡ memicu respon imun bawaan ➡ selanjutnya memproduksi sitokin proinflamasi ➡ manifestasi klinis
      - Tipe
        
        Reaksi tipe I
        
        Respon hipersensitivitas tipe 4 delayed-type hypersensitivity
        
        tanda
        
        Peningkatan reaktivitas dan respon limfosit & Th1
        
        terjadi pada
        
        BT, BB, BL
        
        Reaksi tipe II (ENL)
        
        Deposisi kompleks imun
        
        Infiltrasi masif polymorphonuclear cells
        
        tingginya neutrofil, komponen M. leprae, dan TNF-a
        
        terjadi pada
        
        BL, LL
        
        Lucio phenomenon
        
        Diffuse lepromatous leprosy
        
        ulserasi, infarksi kulit
        
        banyak basil pada dermis, thrombosis pembuluh darah
- - - - inspeksi
        
        fungsi saraf wajah
        
        kelainan kulit
        
        makula, nodul, jaringan perut, kulit keriput, penebalan kulit, dan kehilangan rambut tubuh
      - sensibilitas lesi kulit
        
        menggunakan kapas (rasa raba)
        
        jarum pentul tajam & tumpul (rasa nyeri)
        
        air panas &dingin dalam tabung reaksi (rasa suhu)
      - saraf tepi
        
        N. ulnaris, N. radialis, N. medianus, N. tibialis posterior, N. poplitea lateralis
        
        pembesaran, konsistensi, penebalan, ada/tidak nyeri tekan
      - saraf otonom
        
        pensil tinta ➡ kekeringan pada lesi akibat kelenjar keringat tidak berfungsi
    - - sediaan apus kulit
    - - gambaran
        
        tipe tuberkuloid
        
        tuberkel, kerusakan saraf, bakteri kurang
        
        tipe lepromatosa
        
        subepidermal clear zone, sel Virchow, banyak bakteri
        
        tipe borderline
        
        campuran unsur tuberkuloid & lepromatosa
  - - - terdapat 1 dari 2 tanda kardinal
- - - - Rifampisin
      - Klofazimin
      - Dapsone
    - - krim fenitoin
  - - - Eksisi lesi granulomatosa ➡ eliminasi lesi
      - Debridement ➡ pembersihan saraf
      - Neurolisis ➡ mengembalikan vaskularisasi saraf
      - Transposition ➡ memindahkan saraf
      - rekonstruksi n. ulnaris
- - - - Asia Tenggara
    - - Mediterania Timur
- - - - makula hipopigmentasi
        
        ptiriasis alba
        
        vitiligo
      - plak
        
        mycosis fungoides
        
        urtikaria
        
        plaque psoriasis
      - lesi papular & nodular
        
        dermatofibroma
        
        erythema nodosum
        
        lipoma
      - lesi anular
        
        psoriasis anular
        
        granuloma anular
    - - infark
        
        infark septik
      - ulserasi
        
        infeksi sel endotelial
- - - - N. Ulnaris, N. Medianus, N. Radialis, N. Poplitea lateralis, N. Tibialis Posterior
    - - N. Facialis, N. Trigeminus.
  - - - Anemia hemolitik, hepatitis, hipoalbuminemia, neuropati perifer, nyeri kepala
    - - Hepatotoksik, nefrotoksik, masalah gastrointestinal, erupsi kulit
    - - warna merah kecokelatan pada kulit, sklera menguning
    - - Immunosuppresif ➡ sakit kepala, demam
  - - - menghambat inisiasi pengobatan
- - - - single-dose rifampicin/SDR
    - - vaksin BCG