Peraturan pengatalogan modern pada awalnya disusun oleh pustakawan perorangan. Misalnya Antonio Panizzi dari British Museum menyusun Rules for Compiling of the Catalogue (1839) yang mengemukakan 91 peraturan katalog berdasarkan abjad, entri dan rujukan. Charles Ammi Cutter dari Amerika menyusun Rules for Dictionary Catalogue (1876) yang mengemukakan peraturan katalog sitem leksikal (dictionary catalogue) yaitu katalog pengarang, judul dan subjek buku disatukan dalam satu jajaran.
Pada permulaan abad ke-20, peraturan pengatalogan dibuat oleh Library of Congress Amerika Serikat menerbitkan Rules of : Printed Cards (1903 hingga 1930-an) dan Rules for Descripting Cataloging in the Library of Congress (1949). American Library Association mengeluarkan Rules (1908, 1941, 1949). American Library Association bekerja sama dengan Library Association (Inggris) membentuk “Catalog Code Revision Commite” sebagai usaha bersama menyusun peraturan katalog. Pada tahun 1961 di Paris diadakan International Conference on Cataloguing Principles dikenal dengan sebutan“Paris Principles”. . Pertemuan ini merupakan langkah penting ke arah standarisasi data bibiliografis Internasional. Sebagai tindak lanjut ke arah penyeragaman peraturan pengatalogan.
Pada tahun 2002 terbit revisi AACR2 dan tahun 2005 terbit update AACR2. Perubahan yang mendasar pada terbitan revisi AACR update 2005 (AACR2R2005) yaitu berkaitan dengan peraturan untuk jenis bahan perpustakaan sumber elektronik (e-resources) dan sumber daya berkesinambungan (continuing resources) seperti, serial, majalah, jurnal, dsb. Seiring dengan terbitan AACR2 update 2005 pada bulan April 2005 Joint Steering Committee (JSC) membuat gagasan revisi AACR2 dengan pendekatan yang baru dengan nama Resource Description and Access atau dikenal dengan RDA. Resource Description and Access (RDA) pada tahun 2010 mulai diimplementasikan oleh perpustakaan di AS, Inggris, Kanada, Selandia Baru, Australia.