Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
ANSIETAS MENYELURUH - Coggle Diagram
ANSIETAS MENYELURUH
Diagnosis PPDGJ III
-
Gejala-gejala ansietas berlangsung tanpa adanya ancaman eksternal yang nyata atau ketika respons terhadap ancaman terlihat berlebihan
Ansietas dikarakteristikkan dengan peningkatan aurosal, diikuti dengan keprihatinan (apprehension), takut, obsesi, atau yang lainnya.
Jika perasaan khawatir dan takut yang ada tersebut berlebihan atau tidak sesuai dan dihubungkan dengan beberapa derajat gangguan kehidupan, diagnosis dari gangguan ansietas harus dipertimbangkan.
farmakologi
asam valproat Dosis awal 750 mg per hari, dibagi dalam beberapa dosis. Dosis bisa ditingkatkan hingga mencapai respon terapi yang diharapkan. Dosis maksimal: 60 mg/kgBB per hari.
alprazolam Dewasa (18-64 tahun)
0,25-0,5 mg sebanyak 3 kali sehari. Dosis ditingkatkan setiap 3-4 hari sekali. Dosis maksimum 4 mg per hari bila dibutuhkan.
carbamazepine Dosis awal: 100–200 mg, 1–2 kali sehari, dosis dapat ditingkatkan secara bertahap sebesar 200 mg per hari, tiap minggu
non-farmakologi
-
Cognitive Behaviour Therapy (CBT)
CBT adalah psikoterapi jangka pendek yang bertujuan untuk mengubah pola berpikir seseorang dan perilaku negatif yang muncul dari pikiran negatif untuk menciptakan pikiran dan perilaku yang lebih positif dalam mencapai tujuan
-
Pemeriksaan fisik
Penampilan: melihat secara keseluruhan cara jalan, cara duduk, cara berpakaian, dandanan, kebersihan diri,
ada/tidaknya cacat fisik, sesuai dengan usia atau lebih muda/lebih tua.
Sikap: kooperatif atau tidak dengan pemeriksa, gaduh gelisah atau sebentar-sebentar
ingin meninggalkan tempat duduk, bermusuhan atau tidak kooperatif dengan pemeriksa.
Mood: Suasana perasaan pasien. Hasil yang dapat diperoleh berupa hipertimia (manik), eutimia (normal), hipotimia (depresi),
disforia (cepat marah/tersinggung), labil (bila marah dapat membahayakan orang sekitarnya).
Afek: memperhatikan mimik pasien (gerak alis, bibir, kedipan mata, dll) atau bahasa tubuh.
Hasil penilaian berupa datar/terbatas/serasi dengan mood/tidak serasi dengan mood.
Proses pikir: selama wawancara apakah relevan (koheren) / tidak relevan sama sekali (inkoheren),
apakah ide satu tidak ada kaitan dengan ide bicara lainnya (asosiasi longgar), jawaban berputar-putar,
apakah tidak menjawab atau terhenti tiba-tiba (blocking).
Isi pikir: isi pembicaraan hanya tertentu dan diulang-ulang (miskin ide),
ada waham (kebesaran, kejaran, nihilistik, aneh, dll) atau hanya preokupasi.
-
-
edukasi
-
Melakukan teknik relaksasi, seperti meditasi dan yoga.
Menghindari kafein, rokok, dan konsumsi minuman keras.
Cemas atau anxiety adalah perasaan gugup atau gelisah. Biasanya orang akan mengalaminya ketika berhadapan dengan situasi tertentu.
Neurotransmitter memegang peran penting dalam patofisiologi gangguan cemas menyeluruh. Pada sistem saraf pusat, neurotransmitter seperti norepinefrin, serotonin, dopamine, dan GABA memegang peran penting. Neurotransmitter dan peptida lain seperti corticotropin-releasing factor, mungkin ikut terlibat dalam patofisiologi penyakit ini walaupun belum jelas pengaruhnya.
Sebagai seorang Muslim, sudah seharusnya kita menggantungkan hidup ini pada Allah SWT. Begitu pula ketika kita merasa cemas dan takut. Saat merasa cemas dan takut, kita dianjurkan untuk membaca doa menghilangkan rasa cemas dan takut berlebihan, dan berharap ketenangan pada Allah SWT. “Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Fath : 4).