Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
PERDARAHAN PERVAGINAAN - Coggle Diagram
PERDARAHAN PERVAGINAAN
-
-
-
Patofisiologi abortus
Pada awal abortus terjadilah perdarahan dalam desidua basalis kemudian diikuti oleh nekrosis jaringan di sekitarnya. Hal tersebut menyebabkan hasil konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya, sehingga menjadi benda asing dalam uterus. Keadaan ini menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan isinya.1,8 Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, hasil konsepsi biasanya dikeluarkan seluruhnya karena villi korialis belum menembus desidua secara mendalam. Pada kehamilan antara 8 sampai 14 minggu villi korialis menembus desidua lebih dalam, sehingga umumnya plasenta tidak terlepas sempurna yang dapat menyebabkan banyak perdarahan. Pada kehamilan 14 minggu keatas umumnya dikeluarkan setelah ketuban pecah ialah janin, disusul beberapa waktu kemudian plasenta.
-
CMD Abortus
-
b. Pemeriksaan fisik yang terdiri dari keadaan umum tampak lemah, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, dan suhu badan normal atau meningkat (jika keadaan umum buruk, lakukan resusitasi dan stabilisasi).
c. Adanya perdarahan pervaginam yang dapat disertai keluarnya jaringan janin, mual dan nyeri pinggang akibat kontraksi uterus (rasa sakit atau kram perut diatas daerah sinopsis).
d. Pemeriksaan ginekologi meliputi inspeksi vulva dengan melihat perdarahan pervaginam, ada atau tidak jaringan janin, dan tercium atau tidak bau busuk dari vulva inspekulo
Tatalaksana abortus
Bila pasien anemia, berikan hematinik seperti sulfas ferosus atau
-
-
Anjurkan pasien diet tinggi protein, vitamin. dan mineral.
-
-
-