Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

BEHAVIORISM - Coggle Diagram

- - - - Contoh sehari hari: anjing diberikan daging oleh majikannya lalu ia mengeluarkan salivanya.
  - - - Contoh: Saya sudah terbiasa ketika mendapatkan nilai bagus, maka saya akan diberi reward oleh orangtua saya. hal itu sudah tertanam di otak bahwa bila ingin mendapatkan hadiah saya harus mendapat nilai bagus.
  - - - ketika Toni membeli barang baru, ia tidak begitu mengerti bagaimana cara memakai dana mengoperasikannya, ia mencoba sendiri mencari caranya sampai akhirnya ia mengerti.
  - - - Penerapan belajar sosial Albert Bandura dalam proses belajar mengajar memberi ruang bagi suatu proses belajar yang bergerak terus-menerus. Gerak yang terus- menerus terjadi mendorong munculnyamasalah sehingga memacu intelektual untuk memformulasikan usulan-usulan baru untuk bertindak. Konteks pembelajaran Pertama, mementingkan pengaruh lingkungan, mementingkan bagian-bagian, mementingkan peranan reaksi,mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar melalui prosedur stimulus respon. Kedua, mementingkan peranan kemampuan yang sudah terbentuk sebelumnya, mementingkan pembentukan kebiasaan melalui latihan dan pengulangan, hasil belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku yang diinginkan
  - - - Albert diunjukkan kelinci putih. Albert tidak merasa takut, malah ia kelihatan senang dan ingin memegang kelinci itu, ia dikagetkan dengan munculnya orang bertopeng menyeramkan, Topeng itu menyebabkan ia takut. Topeng itu terus ditampilkan setiap kali Albert akan memegan kelinci. Lama kelamaan, Albert takur dengna kelinci itu. Bahkan Albert jadi takut pada benda -benda yang berbulu putih.
- - - -  Positive dan negative reinforcers (kehadirannya PR menguatkan perilaku yang muncul, sedangkan justru ketidakhadiran NR yang akan menguatkan perilaku).
         Extinction: hilangnya perilaku akibat dari dihilangkannya reinforcers
         Schedules of reinforcement, berbagai variasi dalam penjadwalan pemberian reinforcement dapat meningkatkan perilaku namun dalam
        kadar peningkatan dan intensitas yang berbeda-beda (Lundin, 1991)
         Aversive conditioning, proses kondisioning dengan melibatkan suasana
        tidak menyenangkan. Hal ini dilakukan dengan punishment. Reaksi organisme adalah escape atau avoidance.
         Discrimination : organisma dapat diajarkan untuk berespon hanya pada
        suatu stimulus dan tidak pada stimulus lainnya.
         Secondary reinforcement, adalah stimuli yang Sudan melalui proses Pemasangan / conditioning dengan reinforcer asli sehingga akhirnya bisa mendapatkan efek reinforcement sender