Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Perception and Personal Decision Making - Coggle Diagram
Perception and Personal Decision Making
Decision Making in Organization
Bounded Rationality
Mencari informasi-informasi yang penting yang akan kita pilih dan dijadikan dasar dari pemilihan keputusan kita yang disebabkan adanya keterbatasan otak kita untuk mengolah informasi
Intuitive Decision Making
Secara tidak sadar kita bisa mengambil sebuah keputusan dengan cepat. Biasanya hal ini terbentuk dari pengalaman-pengalaman yang kita alami
Rational Decision Making Model
Pengambil keputusan memiliki informasi yang lengkap dan mampu mengidentifikasi semua pilihan yang relevan dengan cara yang tidak bias serta memilih pilihan yang sangat berguna (utility yang tinggi)
Common Biases & Errors in Decision Making
Availability Bias (Bias Ketersediaan)
Kebiasaan orang orang untuk mendasarkan penilaian berdasarkan informasi yang ada bagi mereka.Contohnya adalah jika kita ingin membeli rumah di sebuah perumahan, yang kemudian kita membaca sebuah artikel bahwa perumahan tersebut tidak aman, maka kita pasti akan mencari rumah di tempat lain.
Escalation of Commitment (Peningkatan Komitmen)
Kebiasaan kita mempertahankan sebuah keputusan meskipun kita tahu keputusan itu salah. Contohnya adalah sebuah pria yang sudah lama berada dalam lingkungan pertemanan yang tidak baik, biasanya pria tersebut akan mengatakan dia akan terus berteman dengan teman-temannya
Confirmation Bias (Bias Konfirmasi)
Kecenderungan kita untuk mencari informasi yang membantu pilihan-pilihan kita di masa lalu dan untuk mengurangi informasi yang menentang pilihan masa lalu kita
Randomness Error
Kebiasaan seorang yang mempercayai mereka dapat memprediksi hasil dari sebuah peristiwa yang tidak disengaja. Contohnya adalah di dalam permainan saham, terkadang orang-orang bisa menduga apakah saham itu akan naik atau turun.
Anchoring Bias (Bias Pemanahan)
Kebiasaan kita yang hanya mengandalkan informasi awal saja sehingga kita tidak mampu menyesuaikan diri kita dalam menghadapi informasi selanjutnya. Contohnya adalah jika kita sedang bernegosiasi perihal gaji kita, sebaiknya kita menyatakan nominal yang lengkap seperti Rp, 65956,00 maka atasan anda pasti akan mempertimbangkan gaji anda sebesar Rp65000
Winner's Curse (Kutukan Pemenang)
Seseorang yang pernah mengambil keputusan yang sangat baik biasanya akan mencoba untuk melakukan hal tersebut lagi, walaupun situasinya sudah berubah. Winner's curse ini juga bisa menyebabkan seseorang menjadi overconfidence
Over Confidence Bias (Bias Percaya Diri)
Terkadang kita terlalu percaya diri dengan kemampuan kita dan orang lain. Terkadang hal ini bisa menyebabkan kurangnya persiapan dan tidak bisa menghindari masalah jika ide yang dimiliki gagal dilaksanakan.
Hindsight Bias (Bias Melihat ke Belakang)
Kebiasaan orang melihat atau mengetahui hasil dari sebuah kejadian walaupun kejadian tersebut belum terjadi. Contohnya adalah terkadang saat mau mengikuti ujian, mahasiswa memprediksi soal yang akan muncul dikarenakan persiapan yang sudah mereka lakukan, padahal bisa saja pada saat ujian soal yang mereka prediksikan tidak keluar sama sekali
Influences on Decision Making
Individual Differences
Gender
Dalam suatu masalah tertentu, terkadang gender dapat mempengaruhi seseorang dalam membuat keputusan. Contohnya adalah jika dihadapkan dengan sesuatu yang menyebabkan orang menjadi stres, wanita biasanya lebih memilih untuk mencari sesuatu yang dapat membuatnya menjadi lebih baik. Sedangkan pria biasanya membuat keputusan yang sangat riskan
Mental Ability
Biasanya orang yang memiliki kemampuan mental yang tinggi bisa memproses informasi lebih baik, belajar lebih cepat, dan memecahkan masalah lebih baik. Mental ability juga membantu seseorang untuk menjauhi bias-bias dalam mengambil keputusan
Personality
Personality dapat mempengaruhi pengambilan keputusan karena secara tidak sadar kepribadian kita menentukan sikap kita. Biasanya orang yang memiliki personality pemenang, biasanya tidak menyukai jika dirinya dibawah atau kalah, begitupun sebaliknya.
Cultural Differences
Perbedaan budaya terkadang dapat menunjukkan kita mengapa orang dari sebuah etnis tertentu memiliki kemampuan memecahkan masalah lebih baik dibanding yang lain. Hal ini juga bisa membantu kita dalam membuat keputusan di dalam organisasi, apakah masalah tersebut bisa di selesaikan oleh satu orang saja atau harus di selesaikan bersama-sama
Nudging
Nudging adalah kepekaan, terkadang ada orang yang peka dan ada juga orang yang tidak peka.
Organizational Contraints
Formal Regulation
Biasanya semakin kecil organisasinya maka semakin banyak juga regulasi yang ditetapkan untuk keryawannya, hal ini berfungsi agar organisasi tersebut berjalan dengan baik. Namun hal tersebut menyebabkan kecilnya kebebasan dari seorang karyawan
System Imposed Time Constrain
Seluruh keputusan yang penting biasanya memiliki deadline atau batas waktu, hal ini kemudian dapat mempengaruhi pengambilan keputusan sebuah manager karena dengan adanya deadline maka seorang manager harus mencari informasi dengan sangat cepat sebelum mengambil keputusan yang penting
Performance Eval System
Biasanya karyawan dapat bekerja dengan baik dikarenakan hasil dari evaluasi yang diberikan kepadanya, sehingga semakin positif evaluasi yang diberikan maka karyawan tersebut akan berkerja lebih baik lagi dan memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang baik.
Historical Precedents
Sejarah ini dapat digunakan oleh organisasi dalam pengambilan keputusan karena bisa saja sebuah organisasi pernah mengambil keputusan yang sama dan menghasilkan keberhasilan organisasi
Reward System
Reward system yang bagus bisa membantu karyawan dalam membuat sebuah keputusan yang baik. Contohnya adalah perusahaan general motors yang memberikan bonus dan promosi kepada manager yang bisa membuat perusahaan tetap berjalan dan menjauh dari kontroversi.
Concept of Perception and The Importance of Perception
Persepsi adalah proses di mana kita mengatur dan menafsirkan kesan sensorik untuk memberi makna terhadap lingkungan kita. Persepsi sangat penting karena persepsi kita dapat menjadi realitas ketika kita bertindak.
Contoh, ketika ada dua orang yang melihat sebuah angka 6 dan 9, dimana persepsi kedua orang tersebut dapat berbeda tergantun pada sudut pandang dan tergantung pada apa yang diberikan indra penglihatan mereka.
Factors That Influence Perception
Characteristics of the Perceiver
Dalam melihat targetnya, pemersepsi (orang yang membuat persepsi) dapat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, seperti sikap, kepribadian, motif, minat, pengalaman masa lalu dan harapan.
Contoh, saya secara tidak sengaja pernah melihat tragedi pembunuhan secara langsung, hal ini buat saya jadi tidak bisa melihat warna merah karena saya telah mengasosiasikan bahwa warna merah adalah warna yang buruk
Characteristics of the Target
Latar belakang atau penampilan dari target dapat mempengaruhi persepsi kita.
Contohnya, jika ada seorang guru yang sedang mengajar menggunakan kemeja, maka persepsi seorang murid akan berpandangan bahwa guru tersebut sopan dan rapi. Sedangkan, jika ada seorang guru yang sedang mengajar menggunakan kaos, maka persepsi seorang murid akan berpandang bahwa guru tersebut kurang sopan dan kurang rapi karena mengajar menggunakan kaos.
Characteristics of the Situation
Situasi yang ada disuatu tempat yang kita datangi akan mempengaruhi persepsi kita.
Contohnya, saya merupakan orang yang tepat waktu. Tetapi, untuk pertama kalinya saya telat setengah jam menghadiri rapat. Selain itu, situasi rapat yang peserta rapat tidak peduli dengan keterlambatan yang terjadi, dimana mereka tetap ketawa-ketawa dan tetap santai. Salah satu persepsi yang dapat timbul dibenak saya adalah penyelenggara rapat tidak serius menyelenggarakan rapat tersebut karena tidak menghargai waktu orang.
Common Shortcut in Judging Others
Halo Effect
Effect yang sangat baik terhadap sesuatu
Contoh, saya merupakan seorang pewawancara yang terkesan dengan seorang yang diwawancarai karena cara berbicara dan cara berpakaiannya. Hal ini dapat mempengaruhi persepsi saya terhadap orang tersebut dan penilaian dari wawancara yang berlangsung
Contrast Effect
Suatu hal yang menonjol atau sangat berbeda dengan hal yang lain dan itu menjadi dapat tertanam terus dibenak kita
Contohnya, ketika pertama kali saya datang ke kampus BSD yang tertanam pertama kali dibenak saya adalah mahasiswa yang parkir parallel di kampus BSD tidak tau tata cara parkir yang benar karena mahasiswa yang parkir parallel banyak yang tidak dinetralkan rem nya, jadi mobil tidak bisa didorong maju dan mundur
Selective Perception
Persepsi dimana seseorang hanya mengambil suatu hal anggap penting dan positif
Contoh, saya sudah percaya dengan si A bahwa dia adalah seseorang yang baik, maka setiap kali bertemu dengan A saya cenderung akan senyum dan ramah. Hal ini membuat kita jadi mengabaikan hal-hal buruk mengenai si A
Stereotyping
Penyamarataan terhadap segala sesuatu yang kita temui baik itu orang, situasi ataupun benda
Contohnya, saya pertama kali mengajar mahasiswa dan bertemu mahasiswa yang sangat kasar, maka saya akan memiliki stereotype bahwa semua mahasiswa baru kasar
Link Between Perception and Individual Decision Making
Pengambilan keputusan merupakan keputusan yang objektif, tetapi cara individunmengambil keputusan dan kualitas pilihan mereka dipengaruhi oleh persepsi mereka, sehingga pengambilan keputusannya menjadi kurang objektif dan rasional.
Persepsi sangat mempengaruhi keputusan karena setiap keputusan membutuhkan kita untuk memaknai dan mengevaluasi informasi yang ada. Jika pengalaman kita negatif terhadap suatu informasi, maka kita akan menganggap informasi tersebut negatif, merugikan, tidak ada untungnya untuk dapat dipertimbangkan. Hal ini akan mempengaruhi pengambilan keputusan kita nantinya
Ethics and Decision Making
Three Ethical Decision Criteria
Consistent with Fundamental Liberties and Previlege
Konsisten dengan hak istimewa seseorang, sehingga tidak boleh ada pembatasan atau pengekangan dari pengambilan keputusan
Impose and Enforce Rules Fairly and Impartially
Aturan harus bisa ditetapkan secara fair dan dapat memastikan bahwa keadilan itu tetap ada dengan pengambilan keputusan tersebut
Utilitarianism
Keputusan harus memberi manfaat besar bagi banyak pihak
Behavioral Ethics
Sebuah area belajar dimana seseorang meneliti dan menganalisis bagaimana etika perilaku seorang jika dihadapkan dengan dilema-dilema etika. Contohnya adalah seorang manager dihadapkan dengan pilihan pemecatan karyawan, karyawan yang satu adalah karyawan yang masih muda dan yang satu lagi adalah karyawan yang memiliki 3 anak. maka keputusan manajer tersebut akan dinilai orang apakah etis atau tidak. Jika manager tersebut memilih untuk memecat karyawan muda maka keputusannya akan dinilai etis oleh orang-orang karena dia mengambil keputusan yang memberi manfaat banyak kepada kedua pihak.
Decision Maker and Creativity
3 tahapan kreativitas
Hasil
Hasil dari ide tersebut akan dijadikan sebuah hasil yang bisa disebut sebagai inovasi dan dapat memberikan manfaat yang besar. Inovasi ini sendiri tidak selalu muncul dari sesuatu yang baru, bisa juga sesuatu yang sudah pernah dihasilkan sebelumnya namun memiliki manfaat yang lebih baik dan sebagainya.
Penyebab perilaku kreatif
Orang tersebut sudah memiliki potensi perilaku kreatif yang kemudian di dukung dengan lingkungan sekitarnya
Perilaku kreatif
Jika kedua hal tersebut ada, maka akan muncul perilaku kreatif dari orang tersebut, dan dia akan mulai merumuskan masalah, mengumpulkan informasi, menciptakan ide kreatif dan kemudian mengevaluasi ide tersebut