Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

Bahan Bakar dan Pembakaran - Coggle Diagram

- - - - Titik leleh abu
        :pencil2: diukur dalam keadaan reducing atmosphere temperature dan oxidizing atmosphere temperature
        :pencil2:Dapat menjadi masalah pada pembakaran dan gasifikasi shg perlu diperhatikan pada prose konversi termal batubara dan biomassa
        :pencil2:Terdiri dari : initial, spherical, hemispherical dan fluid
      - Caking dan Free Sweling Index
        :pencil2:Dengan pemanasan terjadi perubahan fisik
        :pencil2:jenis tertentu pemanasan batubara dapat mengakibatkan pelunakan (softening), yang diikuti dengan penggembungan dan pelunakan (caking) mengakibatkan volumenya besar
        :pencil2:batubara cenderung memiliki sifat caking yang meningkat dengan meningkatnya volatile matter, dimana caking ini naik dan mencapai maksimum dengan volatile matter antara 25%-35%
        :pencil2:batubara sifat caking lebih cocok diolah pada fluidized daripada fixed bed combustor
      - Sifat Mempan Gerus
        :pencil2:dinyatakan dg Hardgrove Gridability Index (HGI) : ukuran kemudahan batubara untuk digerus dengan nilai indeks untuk batubara standar adalah 100.
        :pencil2:HGI tinggi batubara semakin mudah digerus
      - Analisis Proksimat
        :pencil2:Kadar air (moisture) : menyatakan banyaknya air yang terkandung dalam batu bara.
        :pencil2:Abu (ash) : menyatakan banyaknya material anorganik yang tersisa setelah pembakaran sempurna berlangsung
        :pencil2:Volatile matter : zat yang mudah menguap pada temperatur ~300C atau lebih tiinggi
        :pencil2:Karbon tetap : material yang terbakar tepat diatas grate/unggun
      - Analisis Ultimat
        :pencil2:Menyatakan besarnya kandungan elemental C,H,O(by difference), N,S dan abu dalam batu bara
        :pencil2:Analisis ini untuk menghitung kebutuhan udara dalam proses konversi termal batubara yaitu pembakaran dan gasifikasi
      - Nilai Kalor
        :pencil2:Menyatakan banyaknya panas yang terkandung dalam batubara
        :pencil2:Higher Heating value (HHV): menunjukan panas pembakaran batubara/biomassa jika gas hasil pembakaran dikembalikan ke temperatur sebelum pembakaran. HHV mengandung panas laten pengembunan air
        :pencil2:Lower Heating Value (LHV): panas pembakan biomassa/batubara jika tidak termasuk panas laten pengembunan air dalam gas hasil pembakaran
        :pencil2:Untuk Antrasit dan bituminus, nilai kalor tinggi batubara diperkirakan dengan persamaan empirik Dulong
  - - - Kriteria Karakteristik:
        :pencil2:Nilai kalor < dibandingkan dengan batubara
        :pencil2:Volatile matter > dibanding batubara
  - - - :pencil2:Reaktor yang biasanya digunakan Fixed bed
        :pencil2:Banyaknya volatile matter tergantung dengan lamanya pirolisis
        :pencil2:dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar, bahan baku karbon aktif, dan katalis perengkahan tar
        :pencil2:Nilai kalor 28-35 MJ/kg, mendekatinilai kalor lignit (32 MJ/kg)
- - - - :pencil2:emisi gas yang ramah lingkungan, bebas sulfur dan memiliki angka setana yang lebih tinggi yaitu 46-70
        :pencil2:Tingginya angka setana disebabkan karena panjangnya rantai hidrokarbon yang terdapat pada ester
        :pencil2:Diperoleh dari tanaman kelapa sawit, jarak pagar, kelapa, kemiri, kapuk dll.
        :pencil2:Reaksi transesterifikasi trigliserida dari minyak nabati membutuhkan alkohol dan katalis KOH atau NaOH.
  - - - :pencil2: dapat dibuat dari tetes tebu, singkong,sorgum, sagu, nipah, jerami padi, bonggol pisang, tandan kelapa sawit, yang penting mengandung karbohidrat (pati, selulosa, gula, dan hemiselulosa)
        :pencil2:proses sakarifikasi (pemecahan gula komplek menjadi gula sederhana), fermentasi dan distilasi
        :pencil2:bioetanol untuk bahan bakar harus memiliki kemurnian 99%
  - - - :pencil2:Derajat flammability tinggi dan titik didih 64,7 C, memiliki kelarutan yang tinggi dalam air
        :pencil2:Melalui proses methanol to gasolin (MTG) metanol menjadi gasolin
        :pencil2:Proses reductive carbonilation metanol menjadi etanol
        :pencil2:metanol didehidrasi akan menjadi dimetil eter (DME)
        :pencil2:steam reforming of methanol akan menghasilkan H2 dan diaplikasikan di fuel cell
- - - - :pencil2:Gas ini dibuat dengan fermentasi anaerobik senyawa organik
        :pencil2: Kandungan: metana, karbon dioksida, nitrogen,dll
        :pencil2:Peningkatan kalor dapat dilakukan dengan cara memisahkan CO2 dengan cara adsorbsi fisik, absorpsi kimia, pressure swing adsorption.
        :pencil2: digunakan sebagai bahan bakar dalam gas engine untuk memproduksi listrik
        :pencil2: bahan baku yang populer ialah air limbah pabrik minyak sawit mentah
  - - - Blast Furnace Gas (BFG)
        :fountain_pen:gas produk samping dari pabrik peleburan besi yang dihasilkan pada proses pengubahan bijih besi menjadi pig iron
        :fountain_pen: bijih besi, kokas dan limestone masuk dari atas ke dalam tungku dan udara dimasukan dari bawah. ketika udara masuk kokas bereaksi dg oksigen membentuk CO dan panas, CO mereduksi bijih besi menghasilkan besi dan CO2 dan produk samping blast furnace gas.
        :fountain_pen:BFG yang banyak mengandung CO menjadi bahan bakar, dan biasa digunakan di pabrik peleburan besi
        :fountain_pen:Komposisi: 58% N2, 27% CO, 4% CO2, 2% H2 dan sedikit CH4.
        :fountain_pen:Nilai kalor 3350-3770 kJ/m3, nilainya kecil karena mengandung nitrogen
      - CakeOven Gas (COG)
        :fountain_pen:Dihasilkan dari pembuatan kokas melalui pemanasan batubara bituminous tanpa oksigen
        :fountain_pen:Komposisi: 48% H2, 32% CO, 16% CH4, 7% N2, 5%C2H4, 4% CO2, 2%C6H6
        :fountain_pen: Nilai kalor 18600-22000 kJ/m3
        :fountain_pen:Banyak digunakan di pabrik kokas sebagai bahan bakar dan listrik
      - Gas Hasil Gasifikasi
        :fountain_pen:Gas produser: Gas hasil gasifikasi yang mengandung banyak N2 krn gasifikasi dilakukan dengan udara, biasanya digunakan untuk produksi panas/bahan bakr motor diesel dan motor gas
        :fountain_pen:Gas sintesis: Gas hasil gasifikasi yang dilaksanakan dengan O2 atau/dan kukus, shg gas mengandung CO dan H2, banyak digunakan untuk bahan bakar dan untuk memproduksi senyawa kimia, misalnya metana, ammonia, metanol, hidrokarbon (Fischer,Tropsch Fuel).
  - - - Liquefied Natural Gas (LNG)
        :pen:gas alam yang dicairkan dan disimpan pada suhu -150C dan tekanan 1 atm
        :pen:tersusun dari metana, sedikit etana dan propana
        :pen:dalam penggunaannya LNG akan diuapkan sebelum dibakar(regasifikasi)
      - Compressed Natural Gas (CNG)
        :pen:memiliki densitas << dari gas alam shg membutuhkan ruang yang kecil untuk storage
        :pen:dismpan dalam tangki berbentuk bola/silinder yang bertekanan 20-25 MPa (200-250 bar) pada temperatur ruang
        :pen:
      - Liquefied Petroleum Gas (LPG)
        :pen:gas ikutan minyak bumi mentah dengan kandungan utama berupa propana (C3H8) dan butana (C4H10)
        :pen:Saat ini, komponen penyusun LPG diekstrak dari gas bumi
        :pen:kandungan propana mencapai 95% sisanya butana dan hidrokarbon lain
        :pen:LPG disimpan & ditranportasikan dalam tabung pada suhu kamar dan tekanan uap jenuhnya (6-8atm)
- - - - :pen:Bahan bakar gas umumnya campuran gas mempan bakar (CCH4, C3H8 dan sejenisnya) dengan gas inert (N2, CO2 dan sejenisnya yang tidak dapat dibakar
    - - :pen:Sering dinyatakan dalam komposisi atom/elemen, misalnya CxHyOz, dimana xyz merupakan koefisien atomnya dan juga berarti perbandingan mol antar atom.
        :pen:Sering dinyatakan dalam komposisi atom/elemen dalam fraksi massa :wc, wh, ws, wn, wo dan w abu.