Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SKIZOFRENIA - Coggle Diagram
SKIZOFRENIA
klasifikasi
skizofrenia katatonik : Ini adalah diagnosis skizofrenia yang paling langka, ditandai dengan gerakan yang tidak biasa, terbatas, dan tiba-tiba.
skizofrenia residual : Seseorang mungkin didiagnosis menderita skizofrenia residual jika mereka memiliki riwayat psikosis, tetapi hanya mengalami gejala negatif
skizofrenia hebefrenik : Gejalanya meliputi perilaku dan pikiran yang tidak teratur, di samping delusi dan halusinasi yang berlangsung singkat.
-
-
etiologi
komplikasi kehamilan dan persalinan : Kondisi ini, seperti paparan racun dan virus, ibu seorang pengidap diabetes, perdarahan dalam masa kehamilan, serta kekurangan nutrisi.
faktor kimia otak : ketidakseimbangan kadar serotonin dan dopamin pada otak dapat menjadi salah satu penyebab dan meningkatkan risiko seseorang mengidap skizofrenia.
faktor genetik : isiko tersebut meningkat 40 persen lebih besar ketika kedua orangtua sama-sama pengidap skizofrenia.
patogenesis
-
Teori lainnya berhubungan dengan lysergic acid diethylamide (LSD) yang dapat meningkatkan kadar serotonin di otak. Rangsangan aktivitas glutamat juga dapat memicu terjadinya schizophrenia, hal ini diperoleh dari penemuan bahwa fenilkisid dan ketamin, dua antagonis NMDA / glutamat nonkompetitif menginduksi gejala seperti schizophrenia.
Studi neuroimaging menunjukkan adanya perbedaan otak pada orang normal dengan pasien schizophrenia. Hal ini dapat terlihat pada gambaran ventrikel yang membesar, penurunan volume otak di daerah temporal, medial dan area hippocampus.
tatalaksana
Obat antipsikotik dibedakan menjadi dua, yaitu obat antipsikotik generasi pertama (tipikal) seperti haloperidol, chlorpromazine dan antipsikotik generasi kedua (atipikal) seperti olanzapine dan risperidone.
Penderita skizofrenia akan disarankan untuk mengikuti psikoterapi. Tujuannya adalah agar penderita menyadari, memahami, dan beradaptasi dengan kondisinya. Dengan begitu, pasien bisa beraktivitas kembali.
prognosis dan komplikasi
-
prognosis pasien schizophrenia adalah kepatuhan pasien terhadap pengobatan karena tingginya angka ketidakpatuhan pada pasien dengan penyakit jiwa, termasuk schizophrenia. Kepatuhan pasien akan menentukan apakah pasien mampu hidup secara mandiri dan memiliki kualitas hidup yang baik. Sebaliknya, penyakit yang tidak ditangani dengan optimal akan menyebabkan komplikasi, seperti depresi, bahkan kematian.
faktor risiko
-
Beberapa komplikasi kehamilan dan kelahiran, seperti malnutrisi, kekurangan oksigen atau paparan racun atau virus yang dapat memengaruhi perkembangan otak.
-
-
-
-
Neurotransmitter
Sebagian besar teori ini menyatakan adanya kekurangan ataupun kelebihan neurotransmiter, termasuk dopamin, serotonin dan glutamat. Teori lainnya melibatkan aspartat, glisin dan asam gamma-aminobutyric (GABA) sebagai bagian dari ketidakseimbangan neurokimia pada schizophrenia.
Diagnosis
harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang sangat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)
Halusinasi auditorik adalah suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap penderita
Delusion of control, Delusion of influence
Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus ada secara jelas : 1. Halusinasi yang menetap dari panca indera , 2. Arus pikiran yang terputus , 3. Perilaku katatonik, 4. Gejala negatif
Thought echo, Thought insertion or withdrawal, Thought broadcasting
-
-
edukasi dan pencegahan
-
-
-
-
Menerapkan pola hidup sehat, seperti menghentikan kebiasaan merokok, minuman beralkohol, dan tidak mengonsumsi obat-obatan terlarang
Skizofrenia adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang. Gangguan ini menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi atau waham, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku.