Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SKIZOFRENIA - Coggle Diagram
SKIZOFRENIA
Gejala Klinis
Gejala Positif
Waham, halusinasi, distorsi atau berlebihnya bahasa dan pembicaraan, ucapan dan perilaku yang tidak beraturan, perilaku katatonik dan agitasi.
gejala negatif
Afek tumpul, penarikan emosi, rapor yang buruk, sifat pasif, menarik diri dari kehidupan sosial, ganguan berfikir abstrak, menurunnya sikap spontan, fikiran yang stereotipi, alogia, avolisi, anhedonia, gangguan pemusatan perhatian.
gejala kognitif
Gangguan kefasihan berbicara, masalah pembelajaran yang berlanjut (serial learning) dan gangguan fungsi eksekutif (dalam mempertahankan perhatian, konsentrasi, prioritas dan pengelolaan perilaku dasar dan sosial)
gejala agresif
Terang-terangan menunjukkan sikap bermusuhan, seperti mengejek atau melukai secara fisik atau verbal. Termasuk juga perilaku melukai diri sendiri, seperti membunuh atau membakar atau dengan benda tajam lainnya. Sikap impulsif seperti sexual acting out.
gejala depresi
Mood depresi, mood cemas, perasaan bersalah, ketegangan, iritabilitas dan kecemasan.
Klasifikasi Skizofrenia
Skizofrenia Paranoid
Dijumpai suara-suara halusinasi yang mengancam pasien, memberi perintah, dll
Skizofrenia Katatonik
Dijumpai gejala tambahan seperti : mutisme, gaduh gelisah, menampilkan posisi tubuh tertentu, atau perilaku katatonik lainnya (rigiditas, waxy flexibility, negativisme)
Skizofrenia Herbefrenik
Dijumpai prilaku yang tidak bertanggung jawab atau kekanak-kanakan
Skizofrenia Residual
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia di masa lampau tetapi gejala tersebut sudah mulai menurun disaat ini
Depresi Pasca Skizofrenia
Pasien telah mengalami gangguan skizofrenia sedikitnya dalam masa 12 bulan.
Gejala-gejala depresif sangat menonjol dan menggangu, dan memenuhi kriteria episode depresif paling sedikit 2 minggu
Etiologi
Penyebab skizofrenia belum diketahui secara pasti. Skizofrenia kemungkinan merupakan suatu kelompok gangguan dengan penyebab yang berbeda.
Salah satunya adalah model stres – diatesis yang merupakan integrasi dari faktor – faktor biologis, psikososial, dan lingkungan.
Walau bagaimanapun, hipotesis neurotransmiter dopamin telah mempunyai peranan penting sebagai penyebab munculnya gejala – gejala skizofrenia.
Neurotransmitter
Monoamin
serotonin
dopamin
norepinefrin
epinefrin
amino acids
glutamic acids
neuropeptide
Tatalaksana
Haloperidol : 1,5 mg 3x1, EPS, Triheksipenidil (THP)
Risperidon : 2mg 2x1/2
Terapi dibagi atas 3 fase
Fase akut : 4-8 minggu
Fase stabilisasi : paling sedikit 6 bulan
Fase stabil
serangan I : 6 bulan-2 tahun
serangan II : 2 tahun-5 tahun
serangan III : seumur hidup
Definisi
Skizofrenia adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang. Gangguan ini menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi atau waham, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku.
Diagnosis
berdasarkan DSR IV-TR
Dua (atau lebih) berikut, masing-masing ditemukan oleh bagian waktu yang bermakna selama periode satu bulan
Waham
Halusinasi
Bicara terdisorganisasi (misalnya sering menyimpang atau inkoheren)
Perilaku terdisorganisasi atau katatonik yang jelas
Disfungsi sosial atau pekerjaan