Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Skizofrenia Paranoid - Coggle Diagram
Skizofrenia Paranoid
Membandingkan dan membedakan jenis psikosis
kriteria diagnosa skizofrenia paranoid berdasrakan PPDGJ 3 dan DSM 5
Peran neuro transmitter pada psikosis
Dopamin
Serotonin ( kesenangan seseorang)
Norepinefrin ( mengatur fungsi kesiagaan)
Epinefrin ( Stress Hormon)
Tanda dan gejala skizofrenia
Gejala positif : Waham, halusinasi, distorsi atau berlebihnya bahasa dan pembicaraan, ucapan dan perilaku yang tidak beraturan, perilaku katatonik dan agitasi.
Gejala negatif : Afek tumpul, penarikan emosi, rapor yang buruk, sifat pasif, menarik diri dari kehidupan sosial, ganguan berfikir abstrak, menurunnya sikap spontan, fikiran yang stereotipi, alogia, avolisi, anhedonia, gangguan pemusatan perhatian.
Gejala kognitif : Gangguan kefasihan berbicara, masalah pembelajaran yang berlanjut (serial learning) dan gangguan fungsi eksekutif (dalam mempertahankan perhatian, konsentrasi, prioritas dan pengelolaan perilaku dasar dan sosial).
Gejala agresif dan bermusuhan. : Terang-terangan menunjukkan sikap bermusuhan, seperti mengejek atau melukai secara fisik atau verbal. Termasuk juga perilaku melukai diri sendiri, seperti membunuh atau membakar atau dengan benda tajam lainnya. Sikap impulsif seperti sexual acting out.
Gejala depresi/cemas : Mood depresi, mood cemas, perasaan bersalah, ketegangan, iritabilitas dan kecemasan.
faktor risiko
Faktor Biologis
Gen
Umur
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Status perkawinan
Konfilik keluarga
Status Ekonomi
etiologi
Penyebab skizofrenia belum diketahui secara pasti. Skizofrenia kemungkinan merupakan suatu kelompok gangguan dengan penyebab yang berbeda.
Definisi
Skizofrenia adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang. Gangguan ini menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi atau waham, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku.
Klasifikasi skizofrenia
Skizofrenia paranoid
Skizofrenia katatonik
Skizofrenia hebefrenik
Skizofrenia residual
Depresi pasca skizofrenia
Skizofrenia tak terinci
Skizofrenia lainnya
Skizofrenia yang tak tergolongkan.
Skizofrenia simpleks
penunjang
pemfis psikiatri skizofrenia
Deskripsi Umum
Penampilan
Perilaku dan aktivitas psikomotor
Sikap terhadap pemeriksa
Mood dan Afek
Mood
Afek
Keserasian Efek
Pembicaraan
Persepsi
Pikiran
Proses pikir dan bentuk pikir
Isi Pikir
Sensorium & Koghnisi
Kesadaran
Orientasi dan daya ingat
Kemampuan baca dan menulis
Kemampuan visuospasial
Pikiran abstrak
Intelegensia dan kemampuan informasi
Bakat kreatif
Kemampuan menolong diri sendiri
Pengendalian Impuls
Daya nilai
Taraf dapat dipercaya
Edukasi
•Sikap SAFE
•Menciptakan lingkungan yang sehat jiwa bagi penderita
•Mencintai dan menghargai penderita
•Memberi empati serta memberi bantuan kepada penderita
•Menghargai penderita
•Membantu dan memberi penderita
•Memberi pujian kepada penderita untuk segala perbuatan yang baik
pencegahan skizofrenia
Psikoedukatif
: Kemampuan untuk percaya pada kebaikan orang lain
: Sikap terbuka
: Anak mampu menerima kata tidak atau kemampuan pengendalian diri terhadap hal-hal yang mengecewakan.
Organobiologis
: Bila ada silsilah keluarga menderita skizofernia sebaiknya menikah dengan keluarga yang tidakadasilsilah skizofernia
: Sebaiknya penderita atau bekas penderita skizofernia tidak saling menikah
Tatalaksana awal skizofrenia
FASE AKUT
FARMAKOTERAPI
Haloperidol, dosis 5mg/injeksi, IM. Dapat diulang setiap setengah jam. Dosis maksimum 20mg/hari
Diazepam 10mg/injeksi, IV/IM. Dosis maks. 30mg/hari
Aripriprazol, dosis 9,75mg/inj, IM. Dosis maks. 29,25mg/hari
PSIKOEDUKASI
Tujuan : Untuk mengurangi stimulus yang berlebihan, stresor lingkungan dan peristiwa-peristiwa kehidupan.
Memberikan ketenangan kepada pasien : melalui komunikasi yang baik
Memberikan dukungan atau harapan
Menyediakan lingkunganyang nyaman
FASE STABILISASI
FARMAKOTERAPI
Tujuan : mempertahankan remisi gejala atau untuk mengontrol, meminimalisasi risiko atau konsekuensi kekambuhan dan mengoptimalkan fungsi dan proses kesembuhan (recovery) .
Setelah diperoleh dosis optimal, dosis tersebut dipertahankan selama lebih kurang 8 – 10 minggu sebelum masuk ke tahap rumatan.
Pada fase ini dapat juga diberikan obat anti psikotika jangka panjang (long acting injectable), setiap 2-4 minggu.
PSIKOEDUKASI
Tujuan : Meningkatkan keterampilan orang dengan skizofrenia dan keluarga dalam mengelola gejala.
Mengajak pasien untuk mengenali dan mengelola gejala-gejala
Merawat diri
Mengembangkan kepatuhan menjalani pengobatan
FASE RUMATAN
FARMAKOTERAPI
Dosis mulai diturunkan secara bertahap sampai diperoleh dosis minimal yang masih mampu mencegah kekambuhan.
Bila kondisi :
Akut : pertama kali, terapi diberikan sampai dua tahun
Kronis + beberapa kali kekambuhan, terapi diberikan sampai lima tahun bahkan seumur hidup
PSIKOEDUKASI
Tujuan: Mempersiapkan pasien kembali pada kehidupan masyarakat.
Modalitas rehabilitasi spesifik: Remediasi kognitif, pelatihan keterampilan sosial dan terapi vokasional
Pada fase ini pasien dan keluarga juga diajarkan mengenali dan mengelola gejala prodromal, sehingga mereka mampu mencegah kekambuhan berikutnya.