Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SKIZOFRENIA PARANOID - Coggle Diagram
SKIZOFRENIA PARANOID
Klasifikasi skizofrenia
Skizofrenia Paranoid
Skizofrenia Katatonik
Skizofrenia Herbefrenik
Skizofrenia Residual
Depresi Pasca Skizofrenia
Definisi, etiologi, faktor risiko Skizofrenia
Skizofrenia adalah sekelompok gangguan psikotik dengan distorsi khas proses pikir, kadang-kadang mempunyai perasaan bahwa dirinya dikendalikan oleh kekuatan dari luar dirinya
faktor biologis, gen, usia, jenis kelamin, pekerjaan, riwayat pernikahan, lingkungan dan juga stress
Membandingkan dan membedakan jenis psikosis
psikosis organik adalah penyakit jiwa yang disebabkan oleh faktor fisik atau organik, yaitu pada fungsi jaringan otak sehingga penderita mengalami inkompeten secara sosial
psikosis fungsional adalah penyakit jiwa secara funsional yang bersifat non organik ditandai dengan disintegrasi
Tatalaksana awal skizofrenia
antipsikotik generasi pertama atau dopamin reseptor antagonis efektif pada symptom positif (haloperidol)
generasi kedua atau Serotonin Dopamine Antagonists (SDAs) efektif pada symptom negatif (aripazol)
Peran neuro transmitter pada psikosis
Hipotesis dopamin
peningkatan aktifitas dopamin limbik (symptom positif), penurunan aktivitas dopamin
(symptom negatif)
Hipotesis Norepinefrin
Meningkatnya level norepinefrin pada skizofrenia menunjukkan meningkatnya sensitisasi pada antaran impuls sensorik
Hipotesis Gamma aninobutyric acid (GABA)
Menurunnya aktifitas GABA akibat diturunkannya aktifitas dopamin.
Hipotesis Serotonin
Tanda dan gejala skizofrenia
gejala positif
Waham, halusinasi, distorsi atau berlebihnya bahasa dan pembicaraan, ucapan dan prilaku yang tidak beraturan, perilaku katatonik dan agitasi.
gejala negatif
Afek tumpul, penarikan emosi, rapor yang buruk, sifat pasif, menarik diri dari kehidupan sosial, ganguan berfikir abstrak, menurunnya sikap spontan, pikiran yang stereotipi, alogia, avolisi, anhedonia, gangguan pemusatan perhatian.
gejala kognitif
Gangguan kefasihan berbicara, masalah pembelajaran yang berlanjut dan gangguan fungsi eksekutif
gejala agresif dan bermusuhan
Terang-terangan menunjukkan sikap bermusuhan, seperti mengejek Termasuk juga perilaku melukai diri sendiri, seperti membunuh atau membakar
gejala depresi
Mood depresi, mood cemas, perasaan bersalah, ketegangan, iritabilitas dan kecemasan
kriteria diagnosa skizofrenia paranoid berdasrakan PPDGJ 3 dan DSM 5 dan penunjang
Sedikitnya satu gejala yang jelas, atau 2 atau lebih bila gejala kurang tajam
thought echo, thought broadcasting, delusion of control, delusion of influence, delusion of passivity, delusional perception, Halusinasi auditorik, waham - waham menetap lainnya
pemfis psikiatri skizofrenia
deskripsi umum ( deskripsikan penampilan pasien, deskripsikan aktivitas psikomotor pasien)
pembicaraan, prilaku motorik, mood, afek dan emosi
pikiran, persepsi, orientasi, dan konsentrasi
daya ingat, pengetahuan umum, pengetahuan abstrack, pengendalian impuls dan insight
edukasi dan pencegahan
jangan menghentikan pengobatan secara tiba tiba, menghindari penggunaan alkohol,