Population Status and Habitat Preferences of Critically Endangered Dipterocarpus littoralis in West Nusakambangan, Indonesia
Pendahuluan
Latarbelakang
Rumusan Masalah
Tujuan
Manfaat
Biodiversitas penting bagi stablitas ekosistem namun saat ini keberadaannya terancam oleh berbagai hal
Tumbuhan di populasi kecil di kepulauan memiliki keterancaman yang tinggi terhadap kepunahan
Dipterocarpus littoralis merupakan tumbuhan endemic Nusakambangan yang terancam kepunahan
Untuk mengembangkan aksi konservasi yang kohern diperlukan informasi dasar berupa ukuran populasi, distribusi dan preferensi habitat bagi tumbuhan terancam kepunahan
Studi ekologi terhadap jenis ini belum banyak dilakukan
Survey pernah dilakukan oleh Kalima namun belum masih belum memberikan informasi mengenai informasi mengenai lokasi secara detail
Asesmen Population status
Assesmen Habitat preferensi
Distribution
Ukuran populasi
Struktur populasi
mengkarakterisasi kondisi lingkungan yang terkait dengan individu atau tegakan D. littoralis yang mapan
Informasi tersebut akan menginformasikan penilaian status konservasi D. littoralis, mendukung dan memfasilitasi tindakan konservasi in situ dan ex situ, dan memberikan informasi dasar untuk pengenalan kembali dan restorasi spesies ini.
Metode
Field Study
Sample
Variable Lingkungan
Mengikuti jalan setapak di tengah CA, membuat jalur tegak lurus di kanan-kirinya
Petak 20 x 20 dibuat yang berpusat di mana pohon target berada untuk mengukur variable lingkungan.
Atribut lingkungan yang dicatat di setiap pusat kuadrat meliputi ketinggian tempat, kemiringan lereng, aspek, ketebalan dan tutupan serasah, kelembaban dan pH tanah, dan tutupan tajuk pohon, perdu dan herba
150 kontrol 20 x 20 m kuadrat didirikan selama pencarian di habitat yang tampaknya cocok di mana D. littoralis tidak ada.
Ancaman
Semua kuadrat diamati untuk tanda-tanda penebangan liar, penebangan kayu bakar, dan penggarapan lahan. Selain itu, ada/tidaknya Langkap di setiap kuadrat dicatat, dan cakupannya diperkirakan secara visual menggunakan metode Kelas Sampul Daubenmire.
Populasi dan Distribusi
Sample
Untuk menilai distribusi dan status populasi D. littoralis, semua lokasi GPS untuk kuadrat yang mengandung D. littoralis, dipetakan menggunakan QGis.
Menentukan subpopulasi
Menggunakan dua pendekatan: Grid Adjacency dan teknik Mean Propinquity Rapoport
Habitat preferensi
analisis regresi logistik untuk data ketidakhadiran/keberadaan
Semua variabel lingkungan yang diukur digunakan sebagai prediktor, dengan aspek diubah menjadi variabel dummy untuk menyederhanakan penjelasan hasil.
Karena survei ini tidak dirancang untuk menghasilkan model prediksi kehadiran spesies yang akurat, model ini terutama dibuat untuk menunjukkan variabel habitat mana yang mungkin terkait dengan distribusi D. littoralis.
model linier umum (GLM) digunakan untuk menguji variabel lingkungan yang mungkin mempengaruhi kepadatan D. littoralis
Analisis komponen utama (PCA) menggunakan rotasi varimax dengan Kaiser Normalization juga digunakan untuk mengeksplorasi pola ada/tidaknya dan kepadatan D. littoralis dalam kaitannya dengan variabel lingkungan
Hasil
Distribusi
Populasi
Preferense Habitat
Threat
Ditemukan di 52 lokasi di bagian barat CA
Slope 0-40
Elevasi 10-108
EOO = 3.66 km2; AOO = 1.71 km2
10 Subpopulation based Grid adjacency
5 Subpopulation based Rapoport Technique
Found 676 Indv
11 Ind Adult
Curva J terbalik (menunjukan rekruitmen baik)
Present-Absent
PCA : 5 factor yang menjelaskan 65.6 % Variance data
Faktor 2 dan 4 yang signifikan
PCA menyoroti pentingnya ketebalan dan tutupan serasah yang tinggi serta elevasi rendah dan kecuraman tinggi untuk D. littoralis
Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa keberadaan D. littoralis secara signifikan terkait dengan dataran rendah, menghadap ke barat daya
Model memprediksi tidak adanya D. littoralis dengan baik tetapi kurang tepat dalam memprediksi keberadaan pohon. Namun, model ini secara umum didukung oleh hasil analisis PCA.
Density (D. litorallis present)
Based GML, kepadatan tinggi dipengaruhi Tree cover 5-25 %
PCA mengidentifikasi lima faktor yang secara bersama-sama menjelaskan 71,6% varian data namun tidak ada variable lingkungan yang mempengaruhi kepadatan pohon
Logging
Land used change
Invasive species
Masukan
Bisa dimasukan ke dalam status konservasi CR
Plot permanen untuk melihat population dynamic
Upaya konservasi perludilakukan