Pendekatan eksistensial telah membantu membawa orang tersebut kembali ke pusat fokus. Ini berkonsentrasi pada fakta-fakta sentral dari keberadaan manusia: kesadaran diri dan kebebasan konsekuen kita. Bagi para eksistensialis, pujian diberikan karena memberikan pandangan baru tentang kematian sebagai kekuatan positif, bukan prospek menakutkan untuk ditakuti, karena kematian memberi makna hidup. Eksistensialis telah memberikan kontribusi dimensi baru untuk memahami kecemasan, rasa bersalah, frustrasi,kesepian, dan keterasingan.
Salah satu kontribusi utama dari pendekatan eksistensial adalah penekanannya pada kualitas manusia dari hubungan terapeutik. Aspek ini mengurangi kemungkinan psikoterapi yang tidak manusiawi dengan menjadikannya proses mekanis. Konselor eksistensial menolak gagasan objektivitas terapeutik dan jarak profesional, memandang mereka sebagai tidak membantu.