Sejarah dan Perkembangan Studi Agama - Agama

Studi Agama adalah studi multi-disipliner mengenai keyakinan, perilaku dan lembaga keaamaan

Mendeskripsikan, membandingkan, menafsirkam, dan menjelaskan agama dari perspektif sistematik, sejarah, dan lintas-budaya.

Sejarah Studi Agama-Agama

Pada abad ke-19

Fredrich Max Muller (Inggris)

Cornelius P. Tiele (Belanda)

Pengertian Agama

KBBI: Agama dijelaskan sebagai sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan.

Sansekerta: Tradisi

Inggris: Religion (bahasa latin Religio)
Relegere (selalu merujuk/melakukan dengan teliti)
Religare (mengikat diri kembali)
Religare (memilih kembali)

Studi Agama-Agama dan Teologi

Definisi Anselmus dari Canterbury

Abad ke-11

Credo ut intelligam "iman yang mencari pengetahuan."

Latar Belakang dan Landasan Intelektual

Pokok-pokok Besar Bahasan

Pada akhir 1960-an

William James: menelaah agama dari perspektif psikologis-filsafat

  1. Gifford Lectures
  2. The Varieties of Religious Experience (1902)
  3. The Will to Believe (membela rationalitas iman)

Max Weber: menelaah agama dari perspektif ekonomi
The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism (1904-5)

Emile Durkheim: menelaah sikap dan ajaran Katolik dan Protestan tentang bunuh diri

  1. Suicied (1912)
  2. The Elementary Forms of the Religious Life

Iman dan Rasionalitas

Kosmologi

Eksistensi Allah

Inferensi logis dari konsistensi logis naskah-naskah suci

Metodolgi

Fungsionalisme

Agama Sebagaimana Dihayati

Fenomenologi

Digunakan pertama kali oleh Pierre Daniel Chantepie de la Saussaye (Lehrbuch der Religions-geschichte) tahun 1887

Fenomenologi lebih dari sekadar mengkalaogkan fakta

Abad ke-120

Aspek-aspek Fenomenologi

Mengelompokkan fenomena religius ke beberapa kelompok spesifik

Menginterpolasikan fenomena di dalam diri. Perlu berempati dan memahami agama di dalam kehidupan

Contoh: memaknai larangan makanan yang ada dalam Taurat sebagai suatu fungsi untuk mengikatkan kesehatan atau memberikan identitas sosial.

Analisis agama-agama dan komunitasnya menggunakan fungsi fenomena religius untuk menafsirkan struktur komunitas religius dan kepercayaan

Sosiologi agama "la religion vecue"

Disebarkan akhir abad ke-20 oleh Robert A. Orsi dan David Hall

Suatu kerangka etnografi holistik untuk memahami berbagai kepercayaan, kebiasaan, dan pengalaman sehari-hari pemeluk agama

Sebagai usaha & sarana untuk mengeksplorasi dan menekankan apa yang dilakukan oleh seorang pribadi religius dan apa yang mereka percayai.

Pendekatan Multidisipliner

Pendekatan Subjektif

Pendekatan Obyektif

Unsur keyakinan dan kepercayaan yang tidak bisa dibuktikan dengan pengamatan dianggap tidak penting

Antropologi

Psikologi

Sosiologi

FIlsafat

Unsur keyakinan dan kepercayaan yang tidak bisa dibuktikan dengan pengamatan dianggap paling penting

Teologi

Nilai-nilai dalam studi Agama-Agama

Penerimaan

Penghargaan (simpati)

Dialogis (dialektis)

Kebhinekaan/pluralisme

Kerjasama

Kejujuran

Keterbukaan