Keempat, aliran ‘Asy’ariah tokoh pendiri aliran ini adalah Abu Hasan al-‘Asy’ari dan Maturidiyah tokoh pendiri aliran ini adalah Abu Manshur al-Maturidi, berpendapat apabila perbuatan dosa itu berkaitan dengan keyakinan seperti mereka berpendapat bahwa Allah tidak ada, atau malaikat tidak ada, surga tidak ada, shalat tidak wajib dan lain-lain maka berakibat bagi pelakunya rneyandang gelar kafir, tapi apabila perbuatan dosa tersebut berkaitan dengan perbuatan seperti meninggalkan solat, zakat dan lain-lain maka berakibat bagi pelakunya menyandang gelar “Mukmin ‘Ashi” menurut ‘Asy’ariah dan bergelar “Mukmin Fasiq” bagi Maturidiyah.