Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
ANGGOTA KEL. 7, PSIKOLOGI KLINIS DALAM PENDEKATAN BEHAVIORISME - Coggle…
ANGGOTA KEL. 7
GRACIA PRAMUDITA (1511420055)
SAID ROYIQUL AMIN (1511420068)
FADILLAH RIZKI R.A. (1511420074)
PSIKOLOGI KLINIS DALAM PENDEKATAN BEHAVIORISME
PENGERTIAN
Psikologi klinis dalam pendekatan Behavioristik erat kaitannya dengan terapi perilaku. Terapi perilaku adalah aplikasi klinis dari prinsip-prinsip perilaku, yang memiliki
akar teoritis dan eksperimental
TUJUAN
untuk menghilangkan tingkah laku salah dan tidak sesuai, tidak sekedar mengganti simptom yang dimanifestasikan dalam tingkah laku tertentu
Terapis perilaku secara teratur mengumpulkan data empiris tentang
klien-sebagai ukuran dasar pada awal terapi
Dalam Psikologi klinis dikenal juga model pengkondisian. Terapis perilaku memisahkan pengkondisian menjadi dua jenis utama
Pengkondisian klasik adalah jenis yang dicontohkan oleh studi anjing Pavlov. Di dalamnya studi, anjing belajar melalui pengalaman bahwa rangsangan tertentu (bel,misalnya) meramalkan bahwa makanan akan dikirim, dan, sebagai hasilnya, mereka mulai mengeluarkan air liur respon terhadap rangsangan.
Teknik Berdasarkan Pengkondisian Klasik
Pengkondisian operan terjadi ketika organisme "beroperasi" pada lingkungan,
memperhatikan konsekuensi dari perilaku, dan memasukkan konsekuensi tersebut ke dalam keputusan tentang perilaku masa depan
KARAKTERISTIK PENDEKATAN BEHAVIOR
Didasarkan pada teori yang dirumuskan secara tepat dan konsisten yang mengarah kepada kesimpulan yang dapat diuji.
Berasal dari hasil penelaahan eksperimental yang secara khusus direncanakan untuk menguji teori-teori dan kesimpulannya
Memandang simptom sebagai respons bersyarat yang tidak sesuai (un-adaptive conditioned responses)
Memandang simptom sebagai bukti adanya kekeliruan hasil belajar
Memandang bahwa simptom-simptom tingkah laku ditentukan berdasarkan perbedaan individual yang terbentuk secara conditioning dan autonom sesuai dengan lingkungan masing-masing
Menganggap penyembuhan gangguan neurotik sebagai pembentukan kebiasaan (habit) yang baru
Menyembuhkan simptom secara langsung dengan jalan menghilangkan respon bersyarat yang keliru dan membentuk respon bersyarat yang diharapkan
Menganggap bahwa pertalian pribadi tidaklah esensial bagi penyembuhan gangguan neurotik, sekalipun untuk hal-hal tertentu yang kadang-kadang diperlukan
TEKNIK-TEKNIK BEHAVIORAL
Model Asesmen Fungsional
merupakan blueprint bagi konselor dalam memberikan intervensi yang diperlukan oleh konseli. Langkah-langkah yang disiapkan konselor dilakukan tahap demi tahap dalam memberikan perlakuan
Relaxation Training and Related Methods
adalah teknik yang dipakai untuk melatih konseli agar melakukan relaksasi. Dalam pelaksanaannya konselor dapat memodifikasi teknik ini dengan systematic desentisization, asertion training, self management programs. Teknik ini tepat digunakan untuk terapi-terapi klinis
Systematic Desentisization
merupakan teknik yang tepat untuk terapi bagi konseli yang mengalami phobia, anorexia nervosa, depresi, obsesif, kompulsif, gangguan body image
Exposure Therapies
Variasi dari exposure therapies adalan in vivio desentisization dan flooding, teknik terapi ini dengan memaksimalkan kecemasan/ketakutan konseli
Eye Movement Desentisization and Reprocessing
didesain dalam membantu konseli yang mengalami post traumatic stress disorder
Assertion Training
metode ini didasarkan pada prinsip-prinsip terapi kognitif perilaku. Ditujukan bagi konseli yang tidak dapat mengungkapkan ketegasan dalam dirinya
Self-Management Programs and Self-Directed Behavior
terapi bagi konseli untuk membantu terlibat dalam mengatur dan mengontrol dirinya
Multimodal Therapy
clinical behavior therapy dikembangkan dengan berdasar pada pendekatan secara holistic dari teori belajar sosial dan terapi kognitif kemudian sering disebut dengan technical eclecticism