Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Jurnalisme - Coggle Diagram
Perkembangan Teknologi Informasi dan Jurnalisme
Media Cetak tak cukup lagi dua kaki
Bulan Oktober 2019, bagi kalangan pengelola dan pekerja. Media cetak, khususnya koran, di seluruh dunia dimulai dan situasi yang kian memilukan. Situasi dimana CEO Masthead Maine Penerbit harian The Journal Tribune mengumumkan penutupan edisi cetak koran yang berusia lebih dari 135 tahun lalu.
Koran legendaris yang mengakhiri cetaknya, antara lain
The seattle post-intelligencer yang terbit pertama kali pada tahun 1863, dan Warroad Pioneer, Minnesota, yang ditutup tahun ini ketika berusia 121 tahun
Bulan Oktober 2019, media cetak datang dari Negeri Jiran. Surat kabar berbahasa melayu tertua di Malaysia, berhenti terbit
Post-IT mengakhiri edisi cetak karena tidak kuat menghadapi gerusan media baru berbasis Internet pada tahun 2007
*Surat kabar lokal di AS mengalami krisis yang berujung pada penghentian cetaknya. Mereka tidak mampu bersaing dengan media baru, seperti facebook dan google
*Media baru, seperti mews online (daring) atau portal berita pun, meskipun berbasis digital sesungguhnya tak lepas dari disrupsi digital pula. Tercatat tahun 1995 lahir republika.co.id dan kompas online yang menjadi pemula portal berita
Perkembangan teknologi informasi, internet, dan digital memang menggerus media, bukan hanya dari sisi keterbacaan, tetapi juga dari sisi penghasilan. Ada perubahan cara masyarakat bermedia dan menikmati media.
Kepercayaan rakyat adalah faktor yang menentukan perkembangan sebuah surat kabar. Namun, kepercayaan itu harus diimbangi dengan profesionalitas redaksi
Meretas Kembali Jalan Jurnalisme di Era Digital
"Kami adalah perusahaan teknologi. Bukan perusahaan media massa". Facebook, lanjutnya. Tidak pernah bikin berita dalam bentuk apapun, Mark Zuckerberg, founder facebook
Facebook sebagai media terbesar dan paling berpengaruh
Dunia media massa seperti kelelahan menarik facebook ke ranah industri media.
Facebook adalah tempat kita menemukan kawan lama, bertukar kenangan dan menemukan beribu sahabat baru
Google adalah terminal bertanya, tentang apa saja
Media menaruh hampir semua konten yang diproduksi para jurnalis senior berbakat maupun jurnalis kemaren sore yang belum punya sensitivitas atas semua berita
Media sosial adalah dunia scanning
Hidup media digital bergantung pada iklan
Pada era digital ini, jalan untuk tetap berdiri di atas nilai dan prinsip jurnalisme bukanlah gagah-gagahan atau sekadar romantisme, tetapi itu adalah pilihan yang rasional secara bisnis
Harapan dan tantangan media online
Laporan tahunan AJI 2018 memilih judul: Ancaman baru dari digital, menunjukkan digitalisasi bagi media massa, sekarang ini ibarat makan buah simalakama, yang dapat dimaknai bahwa media digital adalah sebuah transformasi yang tidak terhindarkan karena tuntutan pasar dan perkembangan teknologi, namun di sisi lain terjadi kegamangan karena konsekuensi media modern dengan tuntutan kualitas pers
Media online pertama di Indonesia adalah Republika 1995, lalu diikuti Tempo pada tahun yang sama dengan tempointeraktif.com. Lalu tiga tahun berikutnya muncul sebutan portal berita, hiburan, dan bisnis.
Tahun 2006, MNC Group meluncurkan portal berita dan hiburan Okezone.com.
Tahun 2008 Vivanews, dua tahun berikutnya menjadi portal berita populer (Nugroho, Siregar, dan Laksmi, 2012)
Perubahan dalam lanskap bisnis media ke digital ini berdampak pada pekerjaan sehari-hari jurnalis yang membuatnya sangat berbeda
Perubahan lain yaitu diimplementasikan konsep konvergensi didalam ruang pemberitaan
Tidak semua media siber yang baru dilahirkan didukung kecukupan modal dan tenaga yang kompeten di bidang jurnalistik, sehingga banyak media siber baru dengan kualitas jauh di bawah standar