Untuk mewujudkan visi guru penggerak yang berpusat pada murid, diperlukan murid yang memiliki tingkat well-being yang optimum. Menurut Mcgrath & Noble, 2011, murid yang memiliki tingkat well-being yang optimum memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mencapai prestasi akademik, kesehatan fisik dan mental yang lebih baik, memiliki ketangguhan dalam menghadapi stress dan terlibat dalam perilaku sosial yang lebih bertanggung jawab. Hal ini juga di dukung oleh peneliti Daniel Goleman, "kecerdasan intelektual menyumbang 20% kesuksesan hidup manusia, selebihnya sekitar 80% berasal dari kecerdasan emosi dan sosial". Ini membuktikan bahwa seorang yang sukses tidak hanya memiliki kecerdasan pengetahuan, akan tetapi kecerdasan sosia-emosionalnya juga harus baik.