Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN GLOBAL, Dibuat oleh : Yogi Fitriansyah Kelas…
PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN GLOBAL
Pancasila dalam Kehidupan Bernegara
Sejarah Perumusan Pancasila
Asal Mula Pancasila
Causa Formalis (asal mula bentuk)
Causa Efisien (asal mula karya)
Causa Materialis (asal mula bahan)
Causa Finalis (asal mula tujuan)
Proses Perumusan Pancasila
Sidang Gelombang Pertama
Prof. Dr. Mr. Soepomo
Kekeluargaan
Keseimbangan lahir batin
Musyawarah
Persatuan
Keadilan rakyat
Ir. Soekarno
Mufakat atau Demokrasi
Kesejahteraan sosial
Internasionalisme atau Perikemanusiaan
Ketuhanan yang berkebudayaan
Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia
Mr. Muhammad Yamin
Perumusan ke 1
Peri Ketuhanan.
Peri Kerakyatan.
Peri Kemanusiaan.
Kesejahteraan Rakyat.
Peri Kebangsaan.
Perumusan ke 2
Kebangsaan Persatuan Indonesia
Rasa Kemanusian yang Adil dan Beradab
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakila
Ketuhanan Yang Maha Esa
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Piagam Jakarta
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sidang Gelombang Kedua
Perancang Undang-Undang Dasar
Pernyataan Indonesia Merdeka yang rumusannya diambil dari tiga alinea pertama Piagam Jakarta dengan sisipan yang panjang
Pembukaan Undang-Undang Dasar yang rumusannya diambil dari seluruh isi Piagam Jakarta.
Undang-Undang Dasar beserta batang tubuhnya.
Nilai-Nilai Pancasila
Klasifikasi nilai-nilai Pancasila
ideologi Pancasila menurut Komalasari
Nilai instrumental
Nilai praksis
Nilai Dasar
Pancasila sebagai ideologi
terbuka secara struktural
Dimensi Idealisme
Dimensi normatif
Dimensi Realitas
Makna Nilai-nilai Pancasila
Nilai Dasar Pancasila
Nilai Persatuan
Nilai Kerakyatan
Nilai Kemanusiaan
Nilai Keadilan
Nilai Ketuhanan
Nilai-nilai Pancasila yang bersifat subjektif
Nilai-nilai Pancasila merupakan pandangan hidup, pegangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup bangsa Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila mengandung tujuh nilai kerohanian, yaitu nilai kebenaran, keadilan, kebaikan, kebijaksanaan, etis, estetis dan religius yang perwujudannya sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia
Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia sebagai hasil penilaian dan hasil pemikiran bangsa Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila yang bersifat objektif
Pancasila dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945menurut ilmu hukum memenuhi syarat sebagai pokok kaidah negara yang fundamental, tidak dapat diabaikan oleh setiap orang atau badan. Dengan
demikian nilai-nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa.
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (yang memuat jiwa Pancasila) secara hukum tidak dapat diubah oleh siapapun termasuk MPR hasil pemilihan Umum. Mengubah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berarti membubarkan negara Indonesia. Dengan demikian Pancasila akan tetap ada.
Nilai-nilai Pancasila terkait dengan hidup kemanusiaan yang mutlak (manusia dengan Tuhan, antara manusia dengan sesamanya, dan antara manusia dengan lingkungannya.
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945yang mengandung makna tidak dapat diubah (tetap) karena kemerdekaan (yang di dalamnya mengandung Pancasila) merupakan karunia Tuhan.
Rumusan sila-sila Pancasila menunjukkan adanya sifat universal.
Kedudukan Pancasila
Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Hirarki peraturan perundangan
Peraturan Pemerintah (PP);
Peraturan Presiden (Perpres)
UU/Perpu
Peraturan Daerah Provinsi;
Ketetapan MPR
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
UUD NRI Tahun 1945
Pancasila sebagai Ideologi Nasional
Pancasila dalam kedudukannya sebagai ideologi nasional,
Sebagai sumber motivasi
Ideologi Pancasila mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa maupun negara
Ideologi Pancasila memandu masyarakat menuju cita-citanya.
Ideologi Pancasila membimbing bangsa dan negara untuk mencapai tujuannya melalui berbagai realisasi pembangunan.
Sebagai sumber semangat dalam berbagai kehidupan negara,
Ideologi Pancasila akan bersifat dinamis, terbuka dan antisipatif
Ideologi Pancasila senantiasa mampu menyesuaikan diri dengan perubahanperubahan sesuai dengan aspirasi bangsanya
Ideologi Pancasila akan menjadi realistis manakala terjadi orientasi yang bersifat dinamis antara masyarakat dan ideologi Pancasila
Pembelajaran Materi Pancasila di SD
Materi Pembelajaran Pancasila di SD
Perencanaan Pembelajaran Pancasila di SD
Kewarganegaraan Global
Pengertian Warga Negara Indonesia
Rakyat sebuah negara
Penduduk dan bukan penduduk. Penduduk adalah orang yang bertempat tinggal atau menetap dalam suatu Negara, sedang yang bukan penduduk adalah orang yang berada di suatu wilayah suatu Negara dan tidak bertujuan tinggal
atau menetap di wilayah negara tersebut.
Warga Negara dan bukan warga Negara. Warga Negara ialah orang yang secara hukum merupakan anggota dari suatu Negara, sedangkan bukan warga Negara disebut orang asing atau warga negara asing.
Rakyat sebagai penghuni negara,
Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia
Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang
Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
Warga Negara Indonesia
Anak Warga Negara Indonesia yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 (delapan belas) tahun atau belum kawin diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing tetap diakui sebagai Warga Negara Indonesia.
Anak Warga Negara Indonesia yang belum berusia 5 (lima) tahun diangkat secara sah sebagai anak olehwarga negara asing berdasarkan penetapan pengadilan tetap diakui sebagai Warga Negara Indonesia
Makna dan Karakteristik Warga Negara Global
alasan yang berpengaruh terhadap terbentuknya masyarakat global,
Aktor-aktor global tersebut dituntut berbuat lebih banyak pada pasca era Perang Dingin
Ada beberapa organisasi regional, ada yang bersifat global dengan tujuan ganda.
Secara historis, kelompok-kelompok organisasi itu telah ada sejak lama
Karakteristik warga negara yang dikaitkan dengan
kecenderungan global saat ini
Berpikir secara kritis dan sistematis.
Menyelesaikan konflik dengan tanpa kekerasan.
Bertanggung jawab terhadap peran dan tanggung jawab masyarakat.
Mengadopsi cara hidup yang melindungi lingkungan.
Bekerja bersama dengan orang lain
Menghormati dan mempertahankan hak asasi.
Mendekati masalah dari sudut pandang masyarakat global
Berpartisipasi dalam masalah publik pada semua tingkat pembelajaran dan memanfaatkan teknologi berbasis informasi
manusia kelas dunia (world class)
Konsep, berkaitan dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan gagasan- gagasan mutakhir
Kompetensi, berkenaan dengan pengembangan kemampuan untuk bekerjasecara multidisiplin
Koneksi, berhubungan dengan pengembangan jaringan sosial untuk melakukan kerjasama secara informal
Kompetensi Kewarganegaraan untuk Warga Negara Global
Pengetahuan Kewarganegaraan (Civic Knowledge)
Keterampilan Kewarganegaraan (Civic Skills)
Watak Kewarganegaraan (Civic Disposition)
Globalisasi
Pengertian Globalisasi
Michael Haralambos dan Martin Holborn (Komalasari, 2008:105) mengatakan bahwa globalisasi adalah suatu proses yang didalamnya batas-batas negara luluh dan tidak penting lagi dalam kehidupan sosial. Dengan kata lain setiap orang di semua
belahan dunia dapat berhubungan dan berkomunikasi tanpa dibatasi oleh perbedaan waktu dan negara, sehingga kehidupan sosial mereka seolah-olah tidak terpisahkan
oleh batas-batas negara.
International Monetary Fund (IMF) merumuskan globalisasi sebagai gejala meningkatnya kesalingtergantungan ekonomi antara negara-negara di dunia yang ditandai dengan meningkat dan beragamnya volume transaksi barang dan jasa lintas
negara dan penyebaran teknologi yang meluas dan cepat.
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa globalisasi itu menunjukkan adanya suatu proses pembentukan suatu tatanan masyarakat dengan segala perangkat peraturannya yang bersifat universal atau menyeluruh tanpa
memperhatikan batas-batas wilayah negara
Karakteristik Globalisasi
Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung.
Peningkatan interaksi budaya melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita serta olah raga internasional).
Perubahan dalam konsep ruang dan waktu.
Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, masalah pemanasan bumi, masalah pencemaran, memberantas terorisme.
Pengaruh Positif Globalisasi bagi Indonesia
Aspek Ekonomi
Aspek Sosial Budaya
Aspek Politik
Aspek Hukum, Pertahanan dan Keamanan
Pengaruh Negatif bagi Indonesia
Aspek Politik
Aspek Ekonomi
Aspek Sosial Budaya
Aspek Hukum, Pertahanan dan Keamanan
Sikap terhadap Pengaruh Globalisasi
Pembelajaran Materi Globalisasi di SD
Dibuat oleh : Yogi Fitriansyah Kelas 4 Kelompok 4