HIV AIDS
HIV menyebabkan AIDS dan mengganggu kemampuan tubuh melawan infeksi.
Virus ini dapat ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, air mani, atau cairan vagina.
Gejala
click to edit
Demam hingga menggigil.
Muncul ruam di kulit.
Muntah.
Nyeri pada sendi dan otot.
Pembengkakan kelenjar getah bening.
Sakit kepala.
Sakit perut.
Sakit tenggorokan dan sariawan.
Penyebab
Hubungan seks. Infeksi HIV dapat terjadi melalui hubungan seks baik melalui vagina maupun dubur (anal). Meskipun sangat jarang, HIV juga dapat menular melalui seks oral. Akan tetapi, penularan lewat seks oral hanya akan terjadi bila terdapat luka terbuka di mulut penderita, misalnya seperti gusi berdarah atau sariawan.
Berbagi jarum suntik. Berbagi penggunaan jarum suntik dengan penderita HIV, adalah salah satu cara yang dapat membuat seseorang tertular HIV.
Transfusi darah. Penularan HIV dapat terjadi saat seseorang menerima donor darah dari penderita HIV.
Faktor risiko
Hubungan seks tanpa mengenakan kondom. Risiko penularan akan lebih tinggi melalui hubungan seks anal, dan hubungan seks dengan berganti pasangan.
Menderita infeksi menular seksual. Sebagian besar infeksi menular seksual menyebabkan luka terbuka di kelamin penderita, sehingga meningkatkan risiko tertular HIV.
Diagnosis
Tes antibodi. Tes ini bertujuan mendeteksi antibodi yang dihasilkan tubuh untuk melawan infeksi HIV, biasanya dilakukan dengan cara rapid test antibodi. Meski akurat, perlu waktu 3-12 minggu agar jumlah antibodi dalam tubuh cukup tinggi untuk terdeteksi saat pemeriksaan.
Tes antigen. Tes antigen bertujuan mendeteksi p24, suatu protein yang menjadi bagian dari virus HIV. Tes antigen dapat dilakukan 2-6 minggu setelah pasien terinfeksi.
Pengobatan
jenis obat yang dapat memperlambat perkembangan virus. Jenis obat ini disebut antiretroviral (ARV).
ARV bekerja dengan menghilangkan unsur yang dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan diri, dan mencegah virus HIV menghancurkan sel CD4.
Jenis obat ARV
click to edit
Efavirenz
Etravirine
Nevirapine
Lamivudin
Zidovudin
Pencegahan
Gunakan kondom yang baru tiap berhubungan seks, baik seks melalui vagina atau melalui dubur.
Hindari berhubungan seks dengan lebih dari satu pasangan.
click to edit
Bagi pria, disarankan bersunat untuk mengurangi risiko infeksi HIV.
Refrensi : Mayo Clinic (2018). Diseases and Conditions. HIV/AIDS.
Bhatti, et al. (2016). Current Scenario of HIV/AIDS, Treatment