Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Rubeola - Coggle Diagram
Rubeola
Etiologi
Etiologi campak (measles) atau rubeola adalah virus campak atau Measles Virus yang berasal dari genus Morbilivirus, famili Paramyxoviridae. Virus campak berukuran 100-250 nm dan mengandung inti untai rantai RNA tunggal yang diselubungi lapisan pelindung lipid. Karena virus campak dikelilingi lapisan pelindung lipid, maka mudah diinaktivasi oleh cairan yang melarutkan lipid seperti eter dan kloroform. Selain itu, virus juga dapat diinaktivasi dengan suhu panas (>37 C) dan suhu dingin (10 C). Virus ini jangka hidupnya pendek (short survival time), yaitu kurang dari 2 jam.
Faktor Risiko
Individu dengan imunodefisiensi seperti pada penderita HIV/AIDS, leukemia dan terapi kortikosteroid.
Berpergian ke daerah endemik campak atau kontak dengan individu yang habis berpergian ke daerah endemik campak.
-
Diagnosis
-
-
Pada neonatus, riwayat kehamilan dan penyakit ibu selama hamil
-
-
-
-
Riwayat berpergian ke daerah endemis campak atau kontak dengan individu yang habis berpergian ke daerah endemis campak
Terapi
Pada anak yang sehat umumnya gejala campak dapat sembuh sendiri. Pengobatan yang diberikan bersifat suportif, terdiri dari pemberian cairan yang cukup, suplemen nutrisi, antibiotik diberikan apabila terjadi infeksi sekunder, antikonvulsi jika terdapat kejang dan pemberian vitamin A.
-
Komplikasi
Komplikasi umum yang terjadi adalah infeksi telinga atau otitis media, dan diare yang dapat diikuti dengan dehidrasi.
Edukasi
Penderita campak harus diisolasi dari orang lain untuk menghindari resiko penularan. Penderita dilarang pergi ke sekolah atau tempat penitipan anak sampai sekurang-kurangnya empat hari setelah munculnya ruam.
Penderita campak harus menutup hidung dan mulut ketika batuk atau bersin, membuang tisu kotor, mencuci tangan dengan baik dan tidak menggunakan peralatan seperti sendok, piring, baju, dan selimut yang sama dengan orang lain.
Wanita hamil, anak penderita kanker atau penderita gangguan imunitas harus menghindari kontak dengan penderita campak. Jika terdapat kontak dengan penderita, sebaiknya segera menghubungi dokter.
Memberikan penyuluhan kepada masyarakat dan menjalankan program wajib imunisasi campak berupa BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah).
-
Penyakit campak sangat menular dan penyebarannya melalui droplet misalnya saat penderita batuk atau bersin. Penularan dapat berlangsung sejak masa prodromal sampai kurang lebih 4 hari setelah timbulnya ruam.