Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
EBM Prognosis - Coggle Diagram
EBM Prognosis
Komorbid COVID 19
- Heart conditions (such as heart failure, coronary artery disease, cardiomyopathies or hypertension)
- Diabetes (type 1 or type 2)
- Chronic kidney disease (CKD)
- Chronic obstructive pulmonary disease (COPD), including emphysema and chronic bronchitis
-
- Cystic fibrosis, with or without lung or other solid organ transplant
- Pulmonary hypertension (high blood pressure in the lungs)
- Dementia or other neurological conditions
- Having damaged or scarred lung tissue such as interstitial lung disease (including idiopathic pulmonary fibrosis)
-
-
- Immunocompromised state (weakened immune system)
-
- sickle cell disease (SCD) or thalassemia
- Stroke or cerebrovascular disease, which affects blood flow to the brain
-
Konsep dari evidence based medicine (EBM) mengacu pada pelayanan Kesehatan pada pasien sehingga Langkah-Langkah EBM selalu dimulai dengan mengetahui
-
-
-
Kata kunci untuk melakukan penalaahan kritis suatu penelitian secara efektif dan efesien dengan menilai:
-
-
-
-
Adapun Langkah yang efektif dan efesien untuk menentukan penelitian yamg kita baca mampu memberikan informasi yang terpercaya dan terkini.
fatalitas
-
tingkat fatalitas kasus lebih besar kejadiannya pada penyakitakut daripada kronis dan dapat juga digunakan untuk menggambarkan keganasan penyakit
-
-
-
hazard ratio
perbandingan antara probabilitas kejadian pada kelompok perlakuan, dibandingkan dengan probabilitas kejadian pada kelompok kontrol.
HR of 3 : kelompok perlakuan akan menyebabkan kemajuan pada pasien tiga kali lebih cepat dari pada pasien kelompok kontrol
-
-
p value
Nilai P adalah besarnya kemungkinan hasil yang diperoleh atau hasil yang lebih ekstrim diperoleh karena faktor peluang, bila hipotesis nol benar.
Interpretasi p value didasarkan pada batasan baku (threshold values), yaitu 0.05.
Jika nilai p < 0,05 dianggap “secara statistik bermakna” dan bila
Jika nilai p > 0.05 dianggap suatu hubungan atau asosiasi antara faktor resiko
dan outcome “tidak bermakna secara statistik”.
-
kohort
studi observasional yang mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit dengan memilih dua atau lebih kelompok studi berdasarkan status paparan kemudian diikuti (di- follow up) hingga periode tertentu sehingga dapat diidentifikasi dan dihitung besarnya kejadian penyakit
retrospektif
penelitian berupa pengamatan terhadap peristiwa-peristiwa yang yang telah terjadi bertujuan untuk mencari faktor yang berhubungan dengan penyebab,dengan kata lain efek (penyakit atau status kesehatan) diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor risiko diidentifikasi adanya atau terjadinyapada waktu yang lalu.
prospektif
penelitian prosfektif yang bersifat longitudinal dengan mengikuti perjalanan penyakit ke depan berdasarkan urutan waktu.
Prognosis
prediksi dari perjalanan penyakit setelah onset nya. Prognosis juga di defenisikan dengan prediksi perjalanan penyakit dan gambaran probabilitas suatu kejadian yang muncul dimasa yang akan datang.
convidence interval
Interval kepercayaan (IK) menunjukkan taksiran rentang nilai pada populasi yang dihitung dengan nilai yang diperoleh pada sampel. Derajat atau interval kepercayaan umumnya diperoleh dengan nilai rata-rata atau estimasi ditambah dan dikurang oleh standar error yang dikalikan nilai alpha
relative risk
perbandingan antara dua peluang yang sukses. Relative risk sacara umum menyatakan peluang terjadinya suatu kejadian (resiko). Sama halnya dengan odds ratio, sebelum menghitung risk relative terlebih dahulu ditentukan grup 1 dan grup 2.