Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Gangguan Mood - Coggle Diagram
Gangguan Mood
Gangguan bipolar
Faktor resiko
stres, faktor psikososial
-
Etiologi
Etiologi pasti dari gangguan bipolar masih belum diketahui, namun diperkirakan merupakan kombinasi dari kerentanan genetik, perubahan biologis, dan stressor psikososial.
-
definisi
Gangguan bipolar merupakangangguan kronis berulang ditandai dengan dengan perpindahan mood, pikiran, energi, perilaku, dan biasanya kronik serta berat.
MenurutbukuPedomanPenggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ-III), gangguan bipolar didefinisikansebagaipergantiansuasanaperasaan yang berulang-ulang (sekurang-kurangnyadua episode) dimanaperasaan dan aktivitasterganggu, terdiridari meningkatnyaafekyang disertai enganbertambahnyaenergisertaaktivitas (mania atauhipomania), dan di waktu lainnyaberupapenurunanafekyang disertaidenganberkurangnyaenergi dan aktivitas(depresi).
Tatalaksana
Farmakologi
obat mood stabilizer, obat generasi kedua antipsikotik, dan obat antidepresan
-
-
-
-
Saat ini ada 4 jenis obat yang dikategorikan sebagai stabilisator mood, yaitu: litium, valproat, lamotrigin, dan karbamazepin
Non Farmakologi
terapiinterpersonal, terapiperilaku, terapi kognitif, dan terapi lainnya.
Intervensi psikososial, misalnya: psikoedukasi, cognitive behavior theraphy (CBT), dan interpersonal and social rhythm therapy (IPSRT), dukungan keluarga
Edukasi
Edukasi perlu diberikan pada pasien dan keluarganya terutama mengenai tanda-tanda kekambuhan atau peningkatan gejala untuk masing-masing episode. Mereka juga perlu mendapatkan edukasi mengenai tanda-tanda bahaya yang menunjukkan bahwa pasien membutuhkan rawat inap, misalnya perilaku agresif pada episode manik atau percobaan bunuh diri pada episode depresi.
Ada 5 episode mood, yaitu:
Mania, Hipomania, Depresi, Eutimia, Campuran
-
Referensi
Rowlands,T.A., Marwaha, S.Epidemiology and risk factorfor bipolar disorder. TherAdv in Psychopharma-cology. 2018; 8(9):251-269.
Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. Mood Disorder. Dalam:Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatry, Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry, Eleventh Edition, Wolters Kluwer. 2015; hal 347-379
Maslim, R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa; Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III dan DSM-5. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya. 2013. h.60-69.
American Psychiatric Association. Bipolar and Related Disorder, Dalam: Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition, DSM-5,2013,hal.123-154
Anderson,M.I., Hadad,P.M., Scott, J. Clinical Review: Bipolar Disorder. BMJ 2012. 2012; 345:e8508
-
Kriteria diagnosis
Gangguan Bipolar I
-
-
-
-
-
a. Kriteria memenuhi [aling sedikit 1 episode manik (kriteria A-D episode manik di atas). b. Adanya episode manik dan episode depresif mayor tidak menunjukkan gangguan skizoafektif, skizofrenia, gangguan skizofreniform, gangguan waham, spektrum skizofrenia tidak spesifik atau spesifik lainnya dan gangguan psikotik lain
Gangguan Bipolar II
-
-
Kriteria berikut untuk episode hipomanik, saat ini atau sebelumnya dan kriteria berikut untuk episode depresif, saat ini atau sebelumnya, harus dipenuhi
Diagnosis
- Tidak pernah mengalami epidoe manik
- Keberadaan episode hipomanik dan episode depresi mayor tidak dapat menjelaskan gangguan skizoafektif, skizofrenia, gangguan skizofreniform, gangguan waham atau spektrum skizofrenia tidak spesifik atau spesifik lainnya dan gangguan psikotik lain
- Paling sedikit harus terpenuhi satu episode hipomanik (kriteria "Episode Hipomanik", A-F di atas) dan paling sedikit satu episode depresi mayor (kriteria "Episode Depresi Mayor" di atas
Gejala-gejala depresi atau yang tak dapat diprediksinyang disebabkan oleh seringnya pergantian antara periode depresi dengan hipomania menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau hendaya sosial, pekerjaan, atau fungsi are lainnya
-
-