Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
EBM PROGNOSIS - Coggle Diagram
EBM PROGNOSIS
pengertian prognosis
Prognosis adalah istilah kedokteran yang mengacu kepada prediksi mengenai perkembangan suatu penyakit
mengenai apakah tanda dan gejala suatu penyakit akan membaik atau malah memburuk, atau apakah akan terjadi komplikasi atau apakah pasien akan sembuh
kriteria prognosis
Menurut organisasi kesehatan dunia, WHO, ada empat tahap, yakni :
a. Usia pertengahan (middle age), yaitu 45-49 tahun
b. Lanjut usia (elderly), yaitu 60-74 tahun
c. Lanjut usia tua (old), yaitu 75-90 tahun
d. Usia sangat tua (very old), yaitu di atas 90 tahun
Menurut Prof. Dr. dr. Koesoemanto Setyonegoro, Sp.KJ., lansia (usia lebih
dari 70 tahun), terbagi menjadi :
-
-
-
mortalitas
Mortalitas adalah ukuran kematian rata-rata dari penduduk dalam suatu daerah atau wilayah tertentu. Secara sederhana, mortalitas merupakan jumlah kematian akibat penyakit tertentu maupun kematian alami. Mortalitas merupakan salah satu komponen penting dalam kependudukan
gejala covid pada lansia
gejala khas yang muncul pada lansia dan komorbid yang positif Covid-19, misalnya, nafsu makan hilang tiba-tiba, terjadi perubahan perilaku yang tidak biasa, dan kesadarannya hilang. Jika memiliki penyakit penyerta, maka semakin memperberat kondisi pasien lansia
perbandingan prognosis
Penatalaksanaan COVID-19 tergantung pada tingkat keparahan penyakitnya. Pada pasien dengan gejala ringan, isolasi dapat dilakukan secara mandiri. Pada pasien dengan penyakit berat atau risiko pemburukan, maka perawatan di fasilitas kesehatan diperlukan.
Terdapat skor RISE UP yang dapat membantu skrining awal prognosis pasien COVID-19 di unit gawat darurat. Tenaga kesehatan dapat melakukan skoring dan menentukan prognosis pasien COVID-19 dalam waktu 2 jam. Pasien dengan skor <10% maka dapat dilakukan isolasi mandiri di luar rumah sakit, sedangkan skor >30% harus dirawat di rumah sakit dengan kemungkinan membutuhkan intensive care unit
tatalaksana
Pada pasien COVID-19 dengan gejala ringan, isolasi dapat dilakukan di rumah. Pasien disarankan untuk menggunakan masker terutama saat melakukan kontak dengan orang lain. Beberapa terapi suportif, seperti antipiretik, antitusif, dan ekspektoran dapat digunakan untuk meringankan gejala pasien
-
Pemberian antipiretik/analgetik diberikan apabila pasien memiliki temperatur ≥38 °C, nyeri kepala, atau mialgia. Pilihan terapi antipiretik/analgetik yang dapat diberikan ketika dibutuhkan adalah paracetamol 500–1.000 mg PO setiap 4–6 jam, dengan maksimum dosis 4.000 mg/hari atau ibuprofen 200–400 mg PO setiap 4–6 jam, dengan maksimum dosis 2.400 mg/hari. Pada pasien COVID-19, penggunaan paracetamol lebih disarankan daripada ibuprofen karena ibuprofen memiliki luaran yang lebih buruk
-
fatalitas
tingkat fatalitas kasus biasanya digunakan dalam penyakit yang timbul dalam waktu yang terbatas seperti wabah penghitungan tingkat fatalitas akan selesai setelah tak ditemukan lagi pasien yang mengidap penyakit tersebut (baik meninggal ataupun dinyatakan sembuh).
adalah angka kematian yang disebabkan oleh penyakit tertentu pada periode waktu tertentu dibagi jumlah kasus dari penyakit tersebut.