Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

Teori Belajar Behavioristik dan Kognitif, dan Penerapannya dalam…

- - - - a. Hukum Latihan (The law of exercise), maksudnya semakin sering diberikan latihan tes maka semakin baik hubungan stimulus dan respon yang dihasilkan.
        b. Hukum Akibat (The law of effect), maksudnya ketika stimulus diarahkan pada yang menyenangkan maka respon juga akan lebih memilih melakukannya karena lebih disukai dampaknya.
        c. Hukum Kesiapan (The law of readiness), maksudnya ialah stimulus akan lebih direspon dengan baik ketika perespon dalam keadaan siap untuk belajar.
        d. Law of multiple response, yaitu individu mencoba berbagai respon sebelum mendapat respon yag tepat.
        e. Law of attitude, yaitu pross belajar dapat berlangsung bila ada kesiapan mental yang positif pada siswa.
        f. Law of partial activity, yaitu individu dapat bereaksi scara selektif terhadap kemungkinan-kemungkinan yang ada dalam situasi tertentu.
        g. Law of response by analogy, yaitu individu cenderung mempunyai reaksi yang sama terhadap situasi baru yang mirip dengan situasi yang dihadapinya waktu yang lalu
- - - - 1) Tahap sensorimotor (umur 0-2 tahun) Pertumbuhan kemampuan anak tampak dari kegiatan motorik dan persepsinya yang sederhana, tindakan dilakukan langkah demi langkah.2) Tahap preoperasional (umur 2-7/8 tahun), pada tahap ini anak sudah mengenali penggunaan simbol atau bahasa tanda, dan mulai berkembangnya konsep-konsep intuitif.3) Tahap operasional konkrit (umur 7 atau 8-11 atau 12 tahun), pada tahap ini anak sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis, dan ditandai adanya reversible dan kekekalan. Anak telah memiliki kecakapan berpikir logis, akan tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat konkrit.4) Tahap Operasional formal (umur 11/12-18 tahun), pada tahap ini anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis.
    - - 1) Tahap enaktif, dimana seseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam upayanya untuk memahami lingkungan sekitarnya. Artinya, dalam memahami dunia sekitarnya anak menggunakan pengetahuan motorik.
        2) Tahap ikonik, dimana seseorang memahami obyek-obyek atau dunianya melalui gambar-gambar dan visualisasi verbal, kemudian dijadikan bahan permisalan dan berbandingan untuk memperoleh pengetahuan berikutnya.
        3) Tahap simbolik, dimana seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika.
    - - Hierarki belajar dari Gagne tersebut adalah:
        a. Belajar tanda sinyal (signal learning)
        b. Belajar stimulus respon (stimulus response learning)
        c. Belajar merangkai tingkah laku (behaviour chaining learning)
        d. Belajar asosiasi verbal (verbal chaining learning)
        e. Belajar diskriminasi (discrimination learning)
        f. Belajar konsep (concept learning)
        g. Konsep terdefinisi
        h. Belajar memecahkan masalah (problem solving)