Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
PERKEMBANGAN EMOSI, SOSIAL, DAN
SPIRITUAL PESERTA DIDIK - Coggle Diagram
PERKEMBANGAN EMOSI, SOSIAL, DAN
SPIRITUAL PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN EMOSI
Definisi
Perasaan yang ada dalam diri individu dapat berupa perasaan senang atau tidak senang, perasaan baik atau buruk
-
-
-
PERKEMBANGAN SOSIAL
Definisi
Proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi, meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja sama
Karakteristik
Trust vs Mistrust (0-1 tahun: tahap pengembangan rasa percaya diri kepada orang lain, sehingga mereka sangat memerlukan sentuhan dan pelukan)
-
-
Indusstry vs Inferiority (6-11 tahun: bisa mengerjakan tugas-tugas sekolah dan termotivasi untuk belajar. Namun masih memiliki kecenderungan untuk kurang hati-hati dan menuntut perhatian
-
Intimacy vs Isolation (18-30 tahun: tahap manusia sudah mulai siap menjalani hubungan intim dengan orang lain
Generation vs Stagnation (31-60 tahun: Tahap munculnya kepedulian yang tulus terhadap sesama. Tahap ini terjadi saat seseorang telah memasuki usia dewasa
-
-
-
PERKEMBANGAN SPIRITUAL
Definisi
Aspek yang lebih banyak melihat lubuk hati, riak
getaran hati nurani pribadi, dan sikap personal
Karakteristik
-
-
Tahap mythic-literal faith (7-11 tahun sesuai dengan tahap kognitifnya, anak
secara sistematis mulai mengambil makna dari tradisi masyarakatnya
Tahap synthetic conventional faith (usia 12-akhir masa remaja. Pada tahap ini ditandai dengan kesadaran terhadap simbolisme dan memiliki lebih dari satu cara untuk mengetahui kebenaran
Tahap individuative-reflective faith (Usia 19 tahun atau pada masa dewasa awal, muncul sintesis kepercayaan dan tanggung jawab individual terhadap kepercayaan tersebut
Tahap conjunctive-faith (usia 30 tahun sampai masa dewasa akhir. Tahap perasaan terintegrasasi dengan simbol-simbol ritual-ritual dan keyakinan agama. lebih terbuka terhadap pandangan–pandangan paradox dan bertentangan
Tahap universalizing faith (Usia lanjut. Munculnya kepercayaan transcendental untuk mencapai perasaaan ketuhanan, serta adanya desentrasasi diri dan pengosongan diri
-
-