Metabolisme Kabohidrat, Lemak dan Protein
Sel tubuh manusia mendapatkan energi yang diperlukan dari pengolahan beberapa macam sumber makanan, diantaranya dari karbohidrat, lemak dan protein. Energi diperlukan untuk proses fisiologis yang berlangsung dalam sel –sel tubuh, diantaranya adalah untuk proses kontraksi otot, hantaran impuls saraf, mekanisme transport aktif, beberapa reaksi sintesis, dan lain -lain. Energi yang digunakan untuk proses tersebut berasal dari pemecahan molekul ATP ( adenosine triphospate).Dalam proses kontraksi otot, sel –sel otot menyimpan ATP dalam jumlah yang terbatas, oleh karena otot saat berkontraksi selalu memerlukan ATP sebagai energi, maka diperlukan metabolisme energi dalam sel untuk menghasilkan ATP. Sumber ATPutama adalahdari penguraian glukosa sebagai hasil metabolisme karbohidrat. Karbohidrat dicerna dalam saluran Gastrointentinal untuk menghasilkan suatu senyawa gula sederhana, yang disebut glukosa.Glukosa kemudian diserap ke dalam darah dan dikirim ke hati melalui hepatic portal vein. Hepatocytes( sel hati ) menyerap glukosa dan kemudian merubahnya menjadi glykogen. Glycogen akan disimpan di hati, dan akan dirubah kembali menjadi glukosa bila kadar glukosa dalam darah menurun.Peredaran zat-zat gizi dari karbohidrat, lemak, dan protein dalam proses metabolisme tersebut dipengaruhi oleh berbagai hormon, termasuk hormon insulin, glukagon, ephineprin, kortisol, dan hormon pertumbuhan. Pada berbagai
kondisi, hormoninsulin dan glukagon secara normal merupakan hormon pengatur yang paling dominan untuk mengubah jalur metabolik dari anabolisme netto menjadi katabolisme netto bolak-balik dan penghematan glukosa, yang masing-masing bergantung pada apakah tubuh berada dalam keadaan kenyang atau puasa ( Guyton, andHall, 2006).Kedua hormon ini memegang peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Bahkan keseimbangan kadar gula darah sangat dipengaruhi oleh kedua hormon ini. Fungsi kedua hormon ini saling bertolak belakang. Kalau secara umum, sekresi hormon insulin akan menurunkan kadar gula dalam darah sebaliknya untuk sekresin hormon glukagon akan meningkatkan kadar gula dalam darah.