PERKEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK

Pengertian Perkembangan Kognitif Peserta Didik

adalah perkembangan aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai dan memikirkan lingkungannya

tahapan perkembangan kognitif

(1) Tahap sensorimotorik (0-2 tahun).

(2) Tahap praoperasional (2-4

(3) Tahap operasional konkrit (7-11 tahun)

Karakteristik Kemampuan Proses dan Keterampilan Kognitif Peserta Didik

(4) Tahap operasonal formal (11-15 tahun)

persepsi

memori

atensi

adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki untuk memperoleh dan mengintrepetasi stimulus (rangsangan) yang diterima oleh sistem alat indera manusia. tahapannya (1) tahap penerimaan stimulus, baik stimulus fisik maupun stimulus sosial melalui alat indera manusia, yang dalam proses ini mencakup pula pengenalan dan pengumpulan informasi tentang stimulus yang ada (2) tahap pengolahan stimulus sosial melalui proses seleksi serta pengorganisasian informasi (3) tahap perubahan stimulus yang diterima individu dalam menanggapi lingkungan melalui proses kognisi yang dipengaruhi oleh pengalaman, cakrawala, serta pengetahuan individu

sistem kognitif manusia yang mempunyai fungsi menyimpan
informasi atau pengetahuan. bagiannya ada tiga, yaitu (1) memori sensoris (pencatat indrawi). Reseptor adalah komponen-komponen sistem indrawi untuk melihat, mendengar, merasakan, dan mencium. (2) memori jangka pendek. Memori jangka pendek merupakan system memori
berkapasitas terbatas dimana informasi hanya dapat dipertahankan sekitar 30 detik, (3) memori jangka panjang. Memori jangka panjang merupakan tipe memori
dengan penyimpanan banyak informasi dalam rentang waktu yang lama dan relatif permanen

sebuah konsep multi-dimensional yang digunakan untuk
menggambarkan perbedaan ciri-ciri dan cara-cara merespons dalam sistem kognitif. Aspeknya a. Reseptor adjustment, penyesuaian alat indra terhadap objek yang menjadi perhatianya b. Postural adjustment, penyesuaian sikap tubuh terhadap objek yang menjadi perhatiannya adalah yang menarik perhatianya. c. Muscle tention, adanya tegangan otot, dalam hal ini berhubungan dengan adanya perhatian, disitulah adanya pemusatan energi d. Central nervous adjustment, penyesuaian saraf pusat dalam melakukan perhatian. Hal ini dikarenakan dalam setiap penyesuaian, mekanisme saraf pusat yang mengaturnya. e. Increases clearness, semakin jelas objek yang menjadi perhatian, akan semakin menarik perhatian individu.

Komponen Keterampilan Kognitif Peserta Didik

Metakognitif adalah pengetahuan dan kesadaran tentang proses kognisi atau
pengetahuan tentang pikiran dan cara kerja. cakupannya (1) Pertama, pengetahuan metakognisi meliputi usaha monitoring dan refleksi atas pikiranpikiran saat ini. (2) Kedua. Aktivitas kognisi disebut juga pengaturan kognisi (regulator of cognition) mencakup usaha-usaha siswa memonitor, mengontrol, atau menyesaikan proses kognitifnya dan merespons tuntutan tugas atau perubahan kondisi.

strategi kognitif adalah kemampuan
internal yang terorganisasi yang dapat membantu siswa dalam proses belajar, proses berpikir, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. jenisnya ada 3 yaitu: (1) Strategi chunking dilakukan dengan cara mengorganisasikan materi secara sistematis melalui proses mengurutkan, mengklasifikasikan, dan menyusun. (2) Strategi spatial merupakan strategi untuk menunjukkan hubungan antara satu hal dengan hal yang lain (3) multipurpose, merupakan strategi kognitif yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain rehearsal, imagery, dan mnemonics

Gaya kognitif adalah karakteristik individu dalam penggunaan fungsi kognitif (berfikir, mengingat, memecahkan masalah, membuat keputusan, mengorganisasi dan memproses informasi, dan seterusnya) yang bersifat konsisten dan berlangsung lama. bentuknya (1) Gaya impulsif dan reflektif menunjukkan tempo kognitif
atau kecepatan berpikir. (2) terdapat gaya kognitif field dependent dan field independent

Pemikiran Kritis adalah kemapuan untuk berpikir secara logis, reflektif, dan produktif yang diaplikasikan dalam menilai situasi untuk membuat pertimbangan dan keputusan yang baik. kecakapannya ada 10, yaitu : a. Keterampilan membedakan fakta-fakta yang dapat diverifikasi dan tuntutan nilai-nilai yang sulit diverifikasi (diuji kebenarannya). b. Membedakan antara informasi, tuntunan atau alasan yang relevan dengan yang tidak relevan. c. Menentukan kecermatan factual (kebenaran) dari suatu pernyataan. d. Menentukan kredibilitas (dapat dipercaya) dari suatu sumber. e. Mengidentifikasi tuntutan atau argument yang mendua. f. Mengidentifikasi asusmsi yang tidak dinyatakan. g. Mendeteksi bias (menemukan penyimpangan). h. Mengidentifikasi kekeliruan-kekeliruan logika. i. Mengenali ketidakkonsistenan logika dalam suatu alur penalaran. j. Menentukan kekuatan suatu argumen atau tuntutan.

Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif Peserta Didik

(1) faktor hereditas (2) faktor lingkungan (3) faktor kematangan tiap organ (fisik maupun psikis), (4) faktor keterbukaan (5) faktor minat dan bakat (6) faktor kebebasan,

Implikasi Perkembangan Kognitif Peserta Didik dalam Pembelajaran

strategi mengembangkan kognitif

  1. Ajak peserta didik memfokuskan perhatian dan meminimalkan gangguan. Gunakan isyarat, gerakan dan perubahan nada suara yang menunjukkan bahwa ada sesuatu yang penting. 2. Bantu peserta didik untuk membuat isyarat atau petunjuk sendiri atau memahami satu kalimat yang perlu mereka perhatikan. Gunakan komentar instruksional, seperti: “Baik, mari kita diskusikan...!” “Sekarang perhatikan...!” dan buat pembelajaran menjadi menarik. 3. Gunakan media dan teknologi secara efektif sebagai bagian dari pembelajaran di kelas. Fokuskan pada pembelajaran aktif untuk membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan, mengurangi kejenuhan, dan meningkatkan perhatian. 4. Ubah lingkungan fisik dengan mengubah tata ruang, model tempat duduk, atau berpindah setting ruangan. Ubah jalur indrawi dengan memberi satu pelajaran yang mengharuskan peserta didik menyentuh, membuai, atau merasakan. 5. Hindari perilaku yang membingungkan dan dorong peserta didik untuk mengingat materi pembelajaran secara lebih mendalam, bukan mengingat sepintas lalu. 6. Bantu peserta didik menata informasi yang akan dimasukkan ke dalam memori, serta memahami dan mengombinasikan informasi tersebut. 7. Latih peserta didik menggunakan strategi mnemonic.

Upaya pengembangan kemampuan kognisi

  1. Guru harus mengajar dan menganjurkan kepada peserta didik untuk menggunakan strategi belajar yang sesuai dengan kelompok usia mereka. 2. Memberikan pelatihan tentang strategi belajar, kapan, dan bagaimana menggunakan strategi untuk mempelajari tugas-tugas baru dan sulit. Penelitian tentang pelatihan strategi belajar menunjukkan adanya kemajuan belajar secara subtansial setelah peserta didik mengikuti training ini di sekolah (Desmita 2010) 3. Menunjukkan strategi belajar dan mendorong peserta didik untuk menggunakan strateginya sendiri 4. Mengidentifikasi situasi-situasi terkait kemungkinan suatu strategi dapat digunakan dalam belajar 5. Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk belajar sendiri dengan sedikit atau tanpa bantuan dari guru 6. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengevaluasi belajarnya sendiri dan menolong dirinya sendiri mengembangkan mekanisme belajar yang efektif 7. Memberi kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk mengakses hasil belajarnya sendiri, sehingga mereka bisa mengetahui apa yang telah dikerjakannya dan apa yang belum diketahuinya.